I.
Kondisi
Perbankan Syariah di Indonesia
Pada saat ini, jumlah lembaga keuangan
perbankan di Indonesia mencapai 112 bank, dengan komposisi 100 bank non-syariah
dan 12 bank syariah. Dengan demikian, apabila dilihat dari segi jumlah
perbankan, bank syariah hanya memiliki porsi 10.71% dari total keseluruhan
perbankan, dimana perbankan nasional dikuasai oleh bank swasta nasional dengan
proporsi 50%.
Kompetitor bank syariah sangatlah berat,
apalagi bank non-syariah memang sudah ada di Indonesia sejak sebelum
kemerdekaaan Indonesia (pertama kali OCBC NISP berdiri tahun 1941), sedangkan
Bank Muamalat yang menjadi pelopor bank syariah baru berdiri pada tahun 1991
(ada selisih 50 tahun). Pada tahun 2016, share seluruh gabungan bank umum
syariah di Indonesia hanya mampu menyumbang proporsi sebesar 5.3%. Pencapaian
ini masih berada jauh di bawah negara lain, seperti Arab Saudi yang sudah
mencapai 51.1%, Malaysia 23.8%, dan Uni Emirat Arab mencapai 19.6% (https://economy.okezone.com/). Ironis
memang, karena Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk muslim
terbesar di dunia. Apakah kondisi ini akan berlangsung selamanya? Oleh karena
itu, sudah saatnya Indonesia menjadi pusat keuangan syariah dunia.
II.
BNI
Syariah Roadmap: Toward Modern & Global Islamic Bank
Dari share
seluruh bank syariah di Indonesia yang hanya mencapai 5.3%, dilihat dari segi
aset, pada saat ini, BNI Syariah menduduki peringkat ketiga, setelah BSM dan
Bank Muamalat. Akan tetapi, sesuai roadmap
tahun 2019-2020, BNI Syariah akan naik ke peringkat kedua dengan target modal
minimal 5 Trilyun, sehingga mencapai Buku 3 dan mampu membuka kantor cabang di
luar negeri. Visi BNI Syariah sebagai bank syariah pilihan masyarakat yang
unggul dalam layanan dan kinerja akan terwujud.
Pada kenyataannya, tantangan tersebut tergolong
cukup berat. Walaupun memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, masyarakat
Indonesia masih cenderung masuk ke dalam floating
market. Artinya, masyarakat memilih perbankan (non syariah maupun syariah)
yang dapat mendatangkan keuntungan, misalnya berdasarkan faktor bunga yang ringan,
pelayanan yang memuaskan, dan teknologi yang modern.
Untuk menghadapi tantangan target
tersebut, sebagai bank yang modern dan dinamis, BNI Syariah selalu mengikuti perkembangan
tren yang ada di dalam masyarakat, meliputi global
trend, industrial trend, local trend, dan social trend. Khusus untuk social
trend membahas tentang Halal Lifestyle, produk dan transaksi halal, serta
komunitas syariah. Dengan tujuan untuk
mencapai tren sosial (social trend) tersebut,
maka BNI Syariah ingin menjadikan Halal Lifestyle
sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia yang pada akhirnya akan mewujudkan
Hasanah Banking Partner.
III.
Hasanah Banking Partner
BNI Syariah saat ini memiliki tagline untuk menjadi bank syariah yang
modern, dinamis, dan universal yang
senantiasa berusaha menjadi mitra Hasanah (Hasanah
Banking Partner) bagi masyarakat. Modern dapat didefinisikan sebagai bank
syariah yang selalu up to date, melek teknologi, dan tidak tertinggal
dengan perbankan lainnya, sedangkan dinamis menandakan bahwa BNI Syariah selalu
bergerak mengikuti tren perkembangan zaman untuk memenuhi kebutuhan fasilitas
perbankan masyarakat. Universal, artinya produk-produk BNI Syariah dapat
digunakan untuk seluruh kalangan, baik muslim maupun non-muslim, dengan
didukung oleh pelayanan yang memuaskan (service
excellence).
Pertanyaan berikutnya, bagaimana caranya
BNI Syariah menjadi Hasanah Banking
Partner yang unggul dan terpercaya di masyarakat? Sementara, masyarakat
Indonesia semakin pandai dan sudah mulai bergerak ke era digital. Dan, masyarakat
modern saat ini sedang mencari lembaga perbankan yang tidak sekedar membantu
transaksi keuangan dan memenuhi kebutuhan pembiayaan mereka, tetapi lebih
kepada lembaga perbankan yang mampu memberikan solusi inovatif terhadap
perencanaan keuangan, hemat waktu, dan tenaga.
Hasanah Lifestyle
Untuk mewujudkan Hasanah Banking Partner, maka setiap masyarakat terlebih dahulu
harus memiliki jiwa yang berorientasi kepada kebaikan di setiap langkah,
tindakan, dan perbuatannya (Hasanah
Lifestyle). Salah satunya, dengan cara melakukan kebiasaan baik secara
terus menerus dalam merencanakan finansial dan investasi masa depan untuk diri
sendiri dan keluarga baik di dunia maupun akhirat, sebagaimana tercantum di
dalam QS. Al Baqarah : 201, “Dan diantara
mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan
kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka”.
Bagaimana cara untuk mencapai Hasanah Lifestyle? Dari sektor IT, BNI
Syariah sudah meluncurkan aplikasi berbasis Android yang bermanfaat, meliputi
1. Hasanah Digital Lifestyle,
aplikasi yang menampilkan kebutuhan muslim sehari-hari, doa-doa harian, jadwal
sholat, arah kiblat, hingga event-event
BNI Syariah dan keunggulan produk-produk BNI Syariah.
2. Hasanah Personal,
aplikasi yang diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mengenal produk BNI
Syariah secara lebih mendetail, meliputi Paket Umroh, pembiayaan Griya iB
Hasanah, dsb.
3. Wakaf Hasanah, aplikasi
yang digunakan untuk memudahkan masyarakat untuk berwakaf, dimana saat ini BNI
Syariah sudah bekerjasama dengan 6 lembaga wakaf Indonesia.
Berdasarkan atas jumlah download untuk masing-masing aplikasi, maka Wakaf Hasanah dan
Hasanah Personal mendapatkan 1,000 download,
dan Hasanah Digital Lifestyle mendapatkan 500 download, sementara seluruh karyawan BNI Syariah (tidak termasuk
masyarakat umum) sekitar 4,000 karyawan. Hal ini mengindikasikan bahwa maksimal
hanya sekitar 25% karyawan yang memiliki antusiasme dan niat yang kuat untuk menerapkan
Hasanah Lifestyle.
Selain aplikasi, media sosial BNI
Syariah (meliputi facebook, twitter,
instagram) belum sepenuhnya mampu menggerakkan hati
masyarakat untuk memilih perbankan syariah. Per tanggal 13 November 2017,
jumlah masyarakat yang mengikuti media sosial BNI Syariah hanya 0-1% dari
seluruh pengguna di Indonesia (presentase
terlampir).
No.
|
Media
Sosial
|
Jumlah
Pengguna
|
Follower
BNI
Syariah
|
% follower
dari pengguna
|
1.
|
Facebook
|
111,000,000 (Okt-16)
|
45,778
|
0.04%
|
2.
|
Twitter
|
24,700,000 (Mei-16)
|
247,000
|
1.00%
|
3.
|
Instagram
|
45,000,000 (Jul-17)
|
7,710
|
0.02%
|
Sumber:
Hasil Olah Data Penulis, 2017
Solusi yang bisa diambil adalah (1)
meneruskan promosi dan branding secara
kontinyu, baik di media sosial maupun media elektronik skala nasional. Selain
itu, setiap karyawan dihimbau untuk mendownload aplikasi tersebut, follow, dan men-share-nya di media sosial masing-masing, (2) mengadakan promo untuk
nasabah di setiap kantor cabang, misalnya mendapatkan bolpoin gratis apabila
melakukan download dan mengajak minimal 5 orang teman untuk menggunakan
aplikasi yang sama, dsb.
Hasanah Halal Tourism : Champion Product
BNI Syariah telah mengantisipasi adanya
potensi wisata yang akan semakin berkembang di masa mendatang. Untuk mendukung Hasanah Lifestyle, selain mengembangkan
aplikasi berbasis android yang mudah digunakan oleh masyarakat, BNI Syariah
saat ini juga mengembangkan program perjalanan wisata halal ke berbagai
destinasi wisata di Indonesia maupun mancanegara.
Pada saat ini, aspek wisata memang sudah
menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut tidak dapat
terlepas dari adanya pergeseran penempatan skala prioritas kebutuhan hidup masyarakat.
Yuswohadi (2017) menyatakan bahwa masyarakat cenderung mengurangi konsumsi
barang sehari-hari, seperti pakaian, makanan, dsb, agar dapat memiliki anggaran
yang cukup untuk berwisata. Hal ini didukung pula oleh adanya berbagai event travel fair, low budget hotel, dan low
cost transportation. Sebagai contoh, pada tahun 2017, industri retail makanan
hanya meningkat sebesar 4%, sedangkan industri otomotif justru mengalami
pertumbuhan negatif (AC Nielsen dalam
Yuswohadi, 2017). Sedangkan, pada tahun 2020, sektor pariwisata
diperkirakan akan menjadi penyumbang devisa terbesar di Indonesia.
Salah satu aspek wisata yang sedang booming adalah wisata halal atau yang
lebih dikenal sebagai halal tourism. Mastercard Crescent Rating: Global Muslim
Travel Index 2015 – 2017 merupakan lembaga pemeringkat terkemuka yang
memiliki spesialisasi dalam menilai tingkat kenyamanan destinasi wisata, dimana
penilaian tersebut didasarkan pada kemudahan aksesibilitas, komunikasi, tingkat
kemananan, dan pelayanan yang memuaskan.
Rank
|
2015
|
Skor
|
2016
|
Skor
|
2017
|
Skor
|
1
|
Malaysia
|
83.8
|
Malaysia
|
81.9
|
Malaysia
|
82.5
|
2
|
Turki
|
73.8
|
UEA
|
74.7
|
UEA
|
76.9
|
3
|
UEA
|
72.1
|
Turki
|
73.9
|
Indonesia
|
72.6
|
4
|
Arab Saudi
|
71.3
|
Indonesia
|
70.6
|
Turki
|
72.4
|
5
|
Qatar
|
68.2
|
Qatar
|
70.5
|
Arab Saudi
|
71.4
|
6
|
Indonesia
|
67.5
|
Arab Saudi
|
70.4
|
Qatar
|
70.5
|
7
|
Oman
|
66.7
|
Oman
|
70.3
|
Maroko
|
68.1
|
8
|
Yordania
|
66.4
|
Maroko
|
68.3
|
Oman
|
67.9
|
9
|
Maroko
|
64.4
|
Yordania
|
65.4
|
Bahrain
|
67.9
|
10
|
Brunei
|
64.3
|
Bahrain
|
65.3
|
Iran
|
66.8
|
Sumber: Mastercard-Crescentrating GMTI Tahun 2015,
2016, 2017
Berdasarkan tabel di atas, selama 3
tahun berturut-turut Malaysia berhasil mempertahankan posisi pada peringkat
pertama, sedangkan Indonesia berhasil mengejar ketertinggalan dari peringkat
keenam pada tahun 2015 menjadi peringkat ketiga pada tahun 2017. Hal ini
menandakan bahwa wisata halal di Indonesia semakin baik, dengan harapan dapat
menggeser posisi Malaysia ke depannya. Sebagai bentuk dukungan kepada
pemerintah terhadap wisata halal, BNI Syariah melakukan inovasi dengan
meluncurkan aplikasi “Hasanah Digital Map”.
Hasanah Digital Map
Hasanah
Digital Map merupakan pengembangan dari aplikasi Hasanah Digital Lifestyle, dengan
spesifikasi khusus untuk membantu masyarakat muslim untuk melakukan program
perjalanan wisata halal. Untuk membangun aplikasi tersebut, dibutuhkan peran
seluruh karyawan BNI Syariah untuk melakukan mapping potensi yang ada di daerah masing-masing (mengingat kantor
cabang BNI Syariah menyebar di seluruh Indonesia).
Berdasarkan mapping
potensi tersebut, BNI Syariah akan mengajukan kerjasama dengan masing-masing tenant/vendor, meliputi kerjasama DPK,
pembiayaan, fasilitas transaksi digital
banking, dan perlakuan khusus bagi pengguna aplikasi Hasanah Digital Map, didukung dengan pemasangan spanduk-spanduk di
lokasi-lokasi tertentu. Kemudian, untuk mendownload aplikasi, maka dapat
disyaratkan untuk mengaktifkannya di kantor cabang BNI Syariah terdekat,
sehingga mampu menarik customer walk in.
Selanjutnya, aplikasi tersebut dapat digunakan untuk melakukan order sekaligus pembayaran kepada tenant/vendor yang diinginkan.
Ada beberapa keuntungan yang bisa
diperoleh pengguna aplikasi.
1. Pada
saat melakukan perjalanan wisata, dengan hanya membuka Hasanah Digital Map, pengguna sudah mengetahui letak lokasi wisata
halal, restoran halal, hotel syariah, dsb. Di dalam aplikasi tersebut juga
sudah tercantum harga per masing-masing item.
2. Pembayaran
yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi Hasanah
Digital Map/kartu debit/kartu kredit BNI Syariah akan mendapatkan poin
khusus yang dapat digunakan untuk promo-promo tertentu.
3. Pengisian
saldo Hasanah Digital Map dapat
dilakukan melalui transfer ATM atau e-Banking.
4. Tampilan
aplikasi seperti googlemaps, tetapi
dengan pembatasan titik-titik poin yang mengacu pada tenant/vendor yang bekerjasama dengan BNI Syariah, sehingga
pengguna aplikasi tidak akan merasa bingung.
Adanya Hasanah Digital Map diharapkan akan mampu mendongkrak potensi
wisata halal di Indonesia, meningkatkan transaksi bisnis BNI Syariah, dan semakin
mendekatkan tujuan BNI Syariah menjadi Hasanah Banking Partner dengan selalu
menjaga nilai-nilai Hasanah Lifestyle-nya.