Kamis, 08 Februari 2018

Hasanah Digital Map, Be The Best Hasanah Banking Partner



 I.       Kondisi Perbankan Syariah di Indonesia
Pada saat ini, jumlah lembaga keuangan perbankan di Indonesia mencapai 112 bank, dengan komposisi 100 bank non-syariah dan 12 bank syariah. Dengan demikian, apabila dilihat dari segi jumlah perbankan, bank syariah hanya memiliki porsi 10.71% dari total keseluruhan perbankan, dimana perbankan nasional dikuasai oleh bank swasta nasional dengan proporsi 50%.
 Kompetitor bank syariah sangatlah berat, apalagi bank non-syariah memang sudah ada di Indonesia sejak sebelum kemerdekaaan Indonesia (pertama kali OCBC NISP berdiri tahun 1941), sedangkan Bank Muamalat yang menjadi pelopor bank syariah baru berdiri pada tahun 1991 (ada selisih 50 tahun). Pada tahun 2016, share seluruh gabungan bank umum syariah di Indonesia hanya mampu menyumbang proporsi sebesar 5.3%. Pencapaian ini masih berada jauh di bawah negara lain, seperti Arab Saudi yang sudah mencapai 51.1%, Malaysia 23.8%, dan Uni Emirat Arab mencapai 19.6% (https://economy.okezone.com/). Ironis memang, karena Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia. Apakah kondisi ini akan berlangsung selamanya? Oleh karena itu, sudah saatnya Indonesia menjadi pusat keuangan syariah dunia.

II.      BNI Syariah Roadmap: Toward Modern & Global Islamic Bank
Dari share seluruh bank syariah di Indonesia yang hanya mencapai 5.3%, dilihat dari segi aset, pada saat ini, BNI Syariah menduduki peringkat ketiga, setelah BSM dan Bank Muamalat. Akan tetapi, sesuai roadmap tahun 2019-2020, BNI Syariah akan naik ke peringkat kedua dengan target modal minimal 5 Trilyun, sehingga mencapai Buku 3 dan mampu membuka kantor cabang di luar negeri. Visi BNI Syariah sebagai bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja akan terwujud.
Pada kenyataannya, tantangan tersebut tergolong cukup berat. Walaupun memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, masyarakat Indonesia masih cenderung masuk ke dalam floating market. Artinya, masyarakat memilih perbankan (non syariah maupun syariah) yang dapat mendatangkan keuntungan, misalnya berdasarkan faktor bunga yang ringan, pelayanan yang memuaskan, dan teknologi yang modern.
Untuk menghadapi tantangan target tersebut, sebagai bank yang modern dan dinamis, BNI Syariah selalu mengikuti perkembangan tren yang ada di dalam masyarakat, meliputi global trend, industrial trend, local trend, dan social trend. Khusus untuk social trend membahas tentang Halal Lifestyle, produk dan transaksi halal, serta komunitas syariah.  Dengan tujuan untuk mencapai tren sosial (social trend) tersebut, maka BNI Syariah ingin menjadikan Halal Lifestyle sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia yang pada akhirnya akan mewujudkan Hasanah Banking Partner.

III.    Hasanah Banking Partner
BNI Syariah saat ini memiliki tagline untuk menjadi bank syariah yang modern,  dinamis, dan universal yang senantiasa berusaha menjadi mitra Hasanah (Hasanah Banking Partner) bagi masyarakat. Modern dapat didefinisikan sebagai bank syariah yang selalu up to date, melek teknologi, dan tidak tertinggal dengan perbankan lainnya, sedangkan dinamis menandakan bahwa BNI Syariah selalu bergerak mengikuti tren perkembangan zaman untuk memenuhi kebutuhan fasilitas perbankan masyarakat. Universal, artinya produk-produk BNI Syariah dapat digunakan untuk seluruh kalangan, baik muslim maupun non-muslim, dengan didukung oleh pelayanan yang memuaskan (service excellence).
Pertanyaan berikutnya, bagaimana caranya BNI Syariah menjadi Hasanah Banking Partner yang unggul dan terpercaya di masyarakat? Sementara, masyarakat Indonesia semakin pandai dan sudah mulai bergerak ke era digital. Dan, masyarakat modern saat ini sedang mencari lembaga perbankan yang tidak sekedar membantu transaksi keuangan dan memenuhi kebutuhan pembiayaan mereka, tetapi lebih kepada lembaga perbankan yang mampu memberikan solusi inovatif terhadap perencanaan keuangan, hemat waktu, dan tenaga.

Hasanah Lifestyle
Untuk mewujudkan Hasanah Banking Partner, maka setiap masyarakat terlebih dahulu harus memiliki jiwa yang berorientasi kepada kebaikan di setiap langkah, tindakan, dan perbuatannya (Hasanah Lifestyle). Salah satunya, dengan cara melakukan kebiasaan baik secara terus menerus dalam merencanakan finansial dan investasi masa depan untuk diri sendiri dan keluarga baik di dunia maupun akhirat, sebagaimana tercantum di dalam QS. Al Baqarah : 201, “Dan diantara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka”.
Bagaimana cara untuk mencapai Hasanah Lifestyle? Dari sektor IT, BNI Syariah sudah meluncurkan aplikasi berbasis Android yang bermanfaat, meliputi
1.      Hasanah Digital Lifestyle, aplikasi yang menampilkan kebutuhan muslim sehari-hari, doa-doa harian, jadwal sholat, arah kiblat, hingga event-event BNI Syariah dan keunggulan produk-produk BNI Syariah.
2.      Hasanah Personal, aplikasi yang diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin mengenal produk BNI Syariah secara lebih mendetail, meliputi Paket Umroh, pembiayaan Griya iB Hasanah, dsb.
3.      Wakaf Hasanah, aplikasi yang digunakan untuk memudahkan masyarakat untuk berwakaf, dimana saat ini BNI Syariah sudah bekerjasama dengan 6 lembaga wakaf Indonesia.

Berdasarkan atas jumlah download untuk masing-masing aplikasi, maka Wakaf Hasanah dan Hasanah Personal mendapatkan 1,000 download, dan Hasanah Digital Lifestyle mendapatkan 500 download, sementara seluruh karyawan BNI Syariah (tidak termasuk masyarakat umum) sekitar 4,000 karyawan. Hal ini mengindikasikan bahwa maksimal hanya sekitar 25% karyawan yang memiliki antusiasme dan niat yang kuat untuk menerapkan Hasanah Lifestyle.
Selain aplikasi, media sosial BNI Syariah (meliputi facebook, twitter, instagram) belum sepenuhnya mampu menggerakkan hati masyarakat untuk memilih perbankan syariah. Per tanggal 13 November 2017, jumlah masyarakat yang mengikuti media sosial BNI Syariah hanya 0-1% dari seluruh pengguna di Indonesia (presentase terlampir).

No.
Media Sosial
Jumlah Pengguna
Follower
BNI Syariah
% follower dari pengguna
1.
Facebook
111,000,000 (Okt-16)
45,778
0.04%
2.
Twitter
24,700,000 (Mei-16)
247,000
1.00%
3.
Instagram
45,000,000 (Jul-17)
7,710
0.02%
Sumber: Hasil Olah Data Penulis, 2017 

Solusi yang bisa diambil adalah (1) meneruskan promosi dan branding secara kontinyu, baik di media sosial maupun media elektronik skala nasional. Selain itu, setiap karyawan dihimbau untuk mendownload aplikasi tersebut, follow, dan men-share-nya di media sosial masing-masing, (2) mengadakan promo untuk nasabah di setiap kantor cabang, misalnya mendapatkan bolpoin gratis apabila melakukan download dan mengajak minimal 5 orang teman untuk menggunakan aplikasi yang sama, dsb.

Hasanah Halal Tourism : Champion Product
BNI Syariah telah mengantisipasi adanya potensi wisata yang akan semakin berkembang di masa mendatang. Untuk mendukung Hasanah Lifestyle, selain mengembangkan aplikasi berbasis android yang mudah digunakan oleh masyarakat, BNI Syariah saat ini juga mengembangkan program perjalanan wisata halal ke berbagai destinasi wisata di Indonesia maupun mancanegara.
Pada saat ini, aspek wisata memang sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut tidak dapat terlepas dari adanya pergeseran penempatan skala prioritas kebutuhan hidup masyarakat. Yuswohadi (2017) menyatakan bahwa masyarakat cenderung mengurangi konsumsi barang sehari-hari, seperti pakaian, makanan, dsb, agar dapat memiliki anggaran yang cukup untuk berwisata. Hal ini didukung pula oleh adanya berbagai event travel fair, low budget hotel, dan low cost transportation. Sebagai contoh, pada tahun 2017, industri retail makanan hanya meningkat sebesar 4%, sedangkan industri otomotif justru mengalami pertumbuhan negatif (AC Nielsen dalam Yuswohadi, 2017). Sedangkan, pada tahun 2020, sektor pariwisata diperkirakan akan menjadi penyumbang devisa terbesar di Indonesia.
Salah satu aspek wisata yang sedang booming adalah wisata halal atau yang lebih dikenal sebagai halal tourism. Mastercard Crescent Rating: Global Muslim Travel Index 2015 – 2017 merupakan lembaga pemeringkat terkemuka yang memiliki spesialisasi dalam menilai tingkat kenyamanan destinasi wisata, dimana penilaian tersebut didasarkan pada kemudahan aksesibilitas, komunikasi, tingkat kemananan, dan pelayanan yang memuaskan.

Rank
2015
Skor
2016
Skor
2017
Skor
1
Malaysia
83.8
Malaysia
81.9
Malaysia
82.5
2
Turki
73.8
UEA
74.7
UEA
76.9
3
UEA
72.1
Turki
73.9
Indonesia
72.6
4
Arab Saudi
71.3
Indonesia
70.6
Turki
72.4
5
Qatar
68.2
Qatar
70.5
Arab Saudi
71.4
6
Indonesia
67.5
Arab Saudi
70.4
Qatar
70.5
7
Oman
66.7
Oman
70.3
Maroko
68.1
8
Yordania
66.4
Maroko
68.3
Oman
67.9
9
Maroko
64.4
Yordania
65.4
Bahrain
67.9
10
Brunei
64.3
Bahrain
65.3
Iran
66.8
Sumber: Mastercard-Crescentrating GMTI Tahun 2015, 2016, 2017
Berdasarkan tabel di atas, selama 3 tahun berturut-turut Malaysia berhasil mempertahankan posisi pada peringkat pertama, sedangkan Indonesia berhasil mengejar ketertinggalan dari peringkat keenam pada tahun 2015 menjadi peringkat ketiga pada tahun 2017. Hal ini menandakan bahwa wisata halal di Indonesia semakin baik, dengan harapan dapat menggeser posisi Malaysia ke depannya. Sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah terhadap wisata halal, BNI Syariah melakukan inovasi dengan meluncurkan aplikasi “Hasanah Digital Map”.

Hasanah Digital Map
Hasanah Digital Map merupakan pengembangan dari aplikasi Hasanah Digital Lifestyle, dengan spesifikasi khusus untuk membantu masyarakat muslim untuk melakukan program perjalanan wisata halal. Untuk membangun aplikasi tersebut, dibutuhkan peran seluruh karyawan BNI Syariah untuk melakukan mapping potensi yang ada di daerah masing-masing (mengingat kantor cabang BNI Syariah menyebar di seluruh Indonesia).
Berdasarkan mapping potensi tersebut, BNI Syariah akan mengajukan kerjasama dengan masing-masing tenant/vendor, meliputi kerjasama DPK, pembiayaan, fasilitas transaksi digital banking, dan perlakuan khusus bagi pengguna aplikasi Hasanah Digital Map, didukung dengan pemasangan spanduk-spanduk di lokasi-lokasi tertentu. Kemudian, untuk mendownload aplikasi, maka dapat disyaratkan untuk mengaktifkannya di kantor cabang BNI Syariah terdekat, sehingga mampu menarik customer walk in. Selanjutnya, aplikasi tersebut dapat digunakan untuk melakukan order sekaligus pembayaran kepada tenant/vendor yang diinginkan.
Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh pengguna aplikasi.
1.      Pada saat melakukan perjalanan wisata, dengan hanya membuka Hasanah Digital Map,  pengguna sudah mengetahui letak lokasi wisata halal, restoran halal, hotel syariah, dsb. Di dalam aplikasi tersebut juga sudah tercantum harga per masing-masing item.  
2.      Pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi Hasanah Digital Map/kartu debit/kartu kredit BNI Syariah akan mendapatkan poin khusus yang dapat digunakan untuk promo-promo tertentu.
3.      Pengisian saldo Hasanah Digital Map dapat dilakukan melalui transfer ATM atau e-Banking.
4.      Tampilan aplikasi seperti googlemaps, tetapi dengan pembatasan titik-titik poin yang mengacu pada tenant/vendor yang bekerjasama dengan BNI Syariah, sehingga pengguna aplikasi tidak akan merasa bingung.

Adanya Hasanah Digital Map diharapkan akan mampu mendongkrak potensi wisata halal di Indonesia, meningkatkan transaksi bisnis BNI Syariah, dan semakin mendekatkan tujuan BNI Syariah menjadi Hasanah Banking Partner dengan selalu menjaga nilai-nilai Hasanah Lifestyle-nya.