Minggu, 30 November 2008

Permasalahan Tempat Sampah di Pati

Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan.

Tempat Sampah di Hutan Kota Pati

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2008



Karakteristik Sampah

Berdasarkan Sifat Kimia

    • Sampah Organik, yaitu sampah yang mengandung senyawa organik atau tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen. Contohnya : daun-daunan, sayuran, dan buah-buahan serta sampah sisa makanan.

    • Sampah Anorganik, yaitu sampah yang mengandung senyawa bukan organik sehingga tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Contohnya : plastik, kaca, besi, sebagian jenis kertas dan lain-lain.


Berdasarkan Sifat Fisik

    • Sampah Basah (Garbage), yaitu sampah yang terdiri dari bahan organik dan mempunyai sifat mudah membusuk. Sifat umumnya adalah banyak mengandung air dan cepat sekali membusuk (terurai) dan menimbulkan bau. Pada umumnya terdiri sisa-sisa makanan, buah dan sayuran.

    • Sampah Kering (Rubbish), yaitu sampah yang tersusun dari bahan organik dan anorganik sifatnya lambat atau tidak membusuk. Biasanya selain sampah makanan. Sampah jenis ini ada yang mudah dibakar (Combustible) misalnya : kertas, karton, plastik, kain/tekstil, kayu dll. Ada yang sulit dibakar misalnya gelas/kaca, kaleng, logam.


Tempat pembuangan sampah di atas harus dibedakan berdasarkan jenisnya, karena hal tersebut akan mempermudah petugas di dalam pengumpulan maupun pengolahannya. Tidak jarang, kita melihat tempat sampah yang diperuntukkan bagi sampah organik dan non-organik. Secara tidak langsung, kita pun dididik untuk memilah-milah sampah. Sampah organik tentu saja dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, sedangkan sampah non-organik dapat didaur ulang kembali, sehingga memiliki daya guna dan menghasilkan pendapatan yang lumayan.


Namun, saya sangat heran sekaligus merasa geli ketika melihat tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah kota (pemkot) Kabupaten Pati. Sebenarnya tidak ada yang salah apabila kita berjalan sambil lalu. Tempat sampah tersebut bercat cokelat, unik, dan masing-masing bertuliskan sampah kertas, sampah logam, dan sampah plastik. Saya menemukannya di hutan kota Pati, dan di Simpang Lima Pati.


Lalu, ada apa ini sebenarnya? Ketiga tempat sampah tersebut hanya diperuntukkan bagi sampah anorganik saja. Lalu, mau dikemanakan nasi yang sudah busuk, sisa-sisa makanan yang biasanya dibungkus memakai daun pisang? Apakah dibuang di tepi hutan kota? Tentu saja hal ini mustahil untuk dilakukan, karena akan mengurangi keindahan hutan kota itu sendiri. Padahal, setiap hari, baik di hutan kota maupun Simpang Lima Pati banyak pedagang kaki lima, terutama pedagang makanan, yang berjualan di sekitar sana.


Lagipula, sampah logam apa yang akan dibuang ke sana? Bukankah kita tahu bahwa sampah logam masih mempunyai nilai jual yang cukup tinggi? Menurut saya, masyarakat masih lebih memilih untuk menjual sampah logam yang dimilikinya ke pedagang rosok daripada membuangnya ke tempat sampah. Siapa pula, sampah logam apa yang dibuang di hutan kota? Para pengunjung tidak akan mungkin membawa pisau, golok, dan sebagainya ketika berkunjung ke tempat itu.


Lain halnya dengan sampah kertas dan plastik. Kedua jenis sampah tersebut dapat berasal dari pembungkus makanan yang dibawa oleh pengunjung. Namun, tidaklah kita merasa takjub ketika mengamati bahwa pada malam hari tempat sampah itu penuh, tetapi keesokan harinya sudah kosong diambil pemulung. Dengan demikian, para pemulung tersebut setidaknya sudah membantu Dinas Kebersihan untuk menjaga estetika lingkungan.


Saran saya, alangkah baiknya apabila pemerintah kota Kabupaten Pati lebih memperhatikan kebutuhan masyarakatnya, termasuk penggolongan tempat sampah tersebut. Walaupun kelihatannya sepele, tetapi hal tersebut penting untuk mendapatkan perhatian lebih lanjut. Setidaknya, beberapa tempat sampah tersebut ditambah lagi dengan tempat sampah organik.


Mohon perhatiannya …

Apabila ada warga atau petugas dinas terkait Kabupaten Pati yang membaca artikel saya ini dan setuju dengan pendapat saya, mohon usulan saya diperhatikan. Terima kasih.


Saya mencintai Pati dan akan selalu mencintainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar