Jumat, 14 Agustus 2009

Kasih

Ketika sang merpati telah terbang
Melayang jauh menuju cakrawala senja
Aku hanya terdiam
Membisu dengan tatap hampa

Kesiur angin yang membelai lembut tubuhku
serta
lantunan irama lagu dedaunan yang bergoyang
melambungkan segala angin, impian, dan asaku
kepadamu
Kepadamu yang telah pergi
ke tempat yang terlampau jauh
Takkan terjangkau genggam tangan ini
‘tuk selamanya

Dalam jiwa,
ada perasaan sunyi yang melilit
t’lah merasuki aliran darahku
dan mengiringi setiap jejak langkahku

Aku ingin menangis
Namun, tiada lagi air mata yang tersisa
Kering!
Hampa
Pilu

Kau hanya sisakan sebongkah kenangan indah
Kenangan yang ‘kan abadi
Dalam cerita cinta kita

Dahulu,
Saat lonceng kematian berdentang
menunjuk dirimu
Aku merasa lumpuh
sebagian tubuh ini bagai ikut terkubur
bersama hembusan napas terakhirmu
Mungkinkah kau telah lupa
akan janji setia kita
untuk selalu bersama
selalu berbagi rasa
Selalu

Aku ingin agar kau seperti merpati
yang tak pernah ingkar janji
walau sayapnya t’lah patah
pada malam dingin mencekam
Namun, dapatkah kau kembali, kasih?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar