Selasa, 19 Januari 2010

Morfologi

Morfologi didefinisikan sebagai ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Pada dasarnya, morfologi mempelajari bentuk-bentuk bentang alam, bagaimana bentang alam tersebut terbentuk secara konstruksional dan bagaimana bentang alam tersebut dipengaruhi oleh pengaruh dari luar berupa gaya eksogen seperti pelapukan, sedimentasi, air, angin, dan es sebagai agent yang mengubah batuan/tanah membentuk bentang alam yang destruksional dan menghasilkan bentuk-bentuk alam darat tertentu (landform).

Pada kenyataannya bentuk daratan dari bumi ini tidak rata tetapi berlekuk-lekuk yang menyerupai sebuah cekungan. Hal ini dikarenakan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi itu sendiri dan tenaga yang berasal dari luar bumi. Dalam kamus geografi, tenaga yang berasal dari dalam bumi sering disebut dengan tenaga endogen, sedangkan yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen.

1. Tenaga Endogen
Tenaga endogen merupakan semua proses yang berasal dari dalam bumi, seperti aktivitas tektonik berupa pembentukan pegunungan, perlipatan dan pensesaran, aktivitas magmatis, dan aktivitas vulkanisme seperti pembentukan gunung api, letusan gunung api, dan aliran lava.
Tenaga ini biasanya memberikan bentuk pada permukaan bumi dan bersifat konstruktif. Adapun sumber-sumber dari tenaga endogen ini sebagai berikut:

A. Tektonisme
Tektonisme adalah aktivitas yang berasal dari pergerakan lempeng-lempeng yang ada pada kerak bumi (lithosphere). Tektonisme merupakan tenaga endogen yang dapat menyebabkan perubahan letak atau pergeseran lapisan kulit bumi.
a) Patahan
Gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung dalam waktu yang sangat cepat akan menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Hal ini juga dapat terjadi apabila ada tekanan horizontal sangat kuat, kulit buminya tidak elastis, dan disertai tekanan secara vertikal. Bagian muka bumi yang mengalami patahan adalah graben dan horst. Horst adalah patahan naik dan graben adalah patahan turun.
b) Lipatan
Apabila terjadi gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu lama akan menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat. Lipatan ini nantinya akan menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan antiklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan geosinklinal.

B. Aktivitas Magmatis
Aktivitas magmatis adalah segala aktivitas magma yang berasal dari dalam bumi. Pada dasarnya, aktivitas magma dipengaruhi oleh aktivitas tektonik seperti tumbukan lempeng. Produk dari aktivitas magma dapat menghasilkan batuan beku, baik batuan beku intrusif maupun batuan beku ekstrusif.


2. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap relief permukaan bumi. Tenaga ini berupa sinar matahari, pemanasan, pendinginan, hujan, air, angin, gelombang laut, dan makhluk hidup. pada umumnya, tenaga eksogen bersifat merusak bentukan-bentukan yang telah dibangun oleh tenaga endogen. Menurut Noor (2005: 18-24) yang termasuk tenaga eksogen adalah :
a. Pelapukan
Pelapukan merupakan proses desintegrasi atau dekomposisi material penyusun kulit bumi berupa batuan. Pelapukan dapat dipengaruhi oleh kondisi iklim, suhu, serta komposisi kimia penyusun batuan. Salah satu hasil dari pelapukan batuan adalah tanah.
b. Erosi dan Mass Wasting
Merupakan proses pengikisan yang terjadi pada batuan maupun hasil pelapukan batuan (tanah) oleh media angin, air, serta gletser.
c. Sedimentasi
Suatu proses pengendapan material yang diangkut oleh media air, angin, gletser di suatu cekungan.

Tata Guna Lahan

Tata guna lahan adalah sebuah pemanfaatan lahan dan penataan lahan yang dilakukan sesuai dengan kodisi eksisting alam. Tata guna lahan berupa:

Kawasan permukiman
Kawasan permukiman ini ditandai dengan adanya perumahan yang disertai prasana dan sarana serta infrastrukutur yang memadai. Kawasan permukiman ini secara sosial mempunyai norma dalam bermasyarakat. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 0-15% (datar hingga landai).

Kawasan perumahan
Kawasan perumahan hanya didominasi oleh bangunan-bangunan perumahan dalam suatu wilayah tanpa didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 0-15% (datar hingga landai).

Kawasan perkebunan
Perkebunan ini ditandai dengan dibudidayakannya jenis tanaman yang bisa menghasilkan materi dalam bentuk uang. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% (landai).

Kawasan pertanian
Kawasan pertanian ditandai oleh adanya jenis budidaya satu tanaman saja. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% (landai).

Kawasan ruang terbuka hijau
Kawasan terbuka hijau ini dapat berupa taman yang hanya ditanami oleh tumbuhan yang rendah dan jenisnya sedikit. Namun dapat juga berupa hutan yang didominasi oleh berbagai jenis macam tumbuhan. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 15-25% ( agak curam ).

Kawasan perdagangan
Kawasan perdagangan ini biasanya ditandai dengan adanya bangunan pertokoan yang menjual berbagai macam barang. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 0-8% ( datar )

Kawasan industri
Kawasan industri ditandai dengan adanya proses produksi baik dalam jumlah kecil maupun dalam jumlah besar. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% ( hingga landai ).

Kawasan perairan
Kawasan perairan ini ditandai oleh adanya aktifitas perairan, seperti budidaya ikan, pertambakan, irigasi, dan sumber air bagi wilayah dan sekitarnya.

Analisis Agregat dan Analisis Intrawilayah dalam Teori

Analisis Agregat (Agregate Regional)
Analisis agregat digunakan untuk mengetahui gambaran umum konstribusi perkembangan perekonomian suatu wilayah kepada wilayah lain yang lebih luas dimana wilayah tersebut berada pada satu tempat. Dengan demikian, analisis agregat dapat digunakan untuk melihat wilayah sebagai replika dari nasional dengan modifikasi, wilayah dipandang sebagai sebuah unit dalam konteks ruang yang lebih luas.

Dengan analisis agregat kita dapat mengetahui bagaimana tingkat, sumber dan distribusi pendapatan dan tenaga kerja yang terdapat dalam suatu wilayah, data ini sangat penting untuk melihat gambaran umum keadaan perekonomian suatu wilayah dan bagaimana setiap sektor perekonomian menyumbangkan pendapatannya dalam pendapatan suatu wilayah.

Melalui data tingkat pendapatan yang dianalisis melalui analisis agregat, kita juga dapat mengetahui bagaimana komposisi sektor ekonomi berkonstribusi dalam perkembangan perekonomian wilayah tersebut, sehingga kita dapat mengetahui jumlah faktor – faktor produksi (investasi, tenaga kerja) yang tersedia dan bagaimana kualitasnya.

Seluruh data-data tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain, terutama antar sektor ekonomi (backward forward linkage) yang dapat menunjukan pola perubahan aspek-aspek ekonomi dan perbandingan aspek-aspek tesebut terhadap aspek yang terdapat di nasional dan wilayah lain.

Pola perubahan aspek-aspek ekonomi yang terjadi memliki sifat dan intensitas aliran faktor-faktor produksi yang terjadi antarwilayah. Dalam analisa agregat hal ini tidak mendapat perhatian yang khusus, akan tetapi dalam pola tersebut terdapat konsekuensi yang terjadi dari adanya aliran-aliran faktor produksi yang berdampak terhadap perkembangan perekonomian wilayah.

Peran pemerintah dalam perkembangan perekonomian yang dilihat melalui analisis agregat sangat penting, terutama dalam menentukan kebijakan publik, dan administrasi yang berpengaruh terhadap kinerja perekonomian wilayah. Oleh karena itu pola perubahan aliran faktor produksi dan tingkat pendapatan sangat dipengaruhi kebijakan instusional yang berkaitan dengan bagaimana potensi masalah dan peluang yang dapat dilihat dalam upaya pengembangan kondisi perekonomian suatu wilayah di masa depan. Kebujakan pemerintah juga sangat berpengaruh dalam melihat konsekuensi dari kebijakan ini dalam kaitan dengan wilayah lain.

Analisis Intrawilayah
Analisis intrawilayah merupakan salah satu jenis analisis yang melihat secara lebih mendalam apa yang ada di wilayah. Wilayah dilihat sebagai sebuah unit atau penjumlahan dari elemen-elemen yang ada di dalamnya.

Dalam analisis intarawilayah ini, hal yang disoroti adalah bagaimana karakteristik dari tempat-tempat dalam suatu wilayah dan bagaimana interaksi yang terjadi di dalamnya. Analisis dilakukan lebih dalam pada setiap komponen yang ada di dalamnya. Jadi, analisis ini memandang suatu wilayah sebagai kumpulan dari wilayah-wilayah lain yantg skalanya lebih sempit serta masing-masingnya memiliki aktivitas dan karakteristik sendiri-sendiri. Analisis intrawilayah suatu kotamadya berarti menyoroti pokok analisis pada kecamatan-kecamatan yang ada di dalamnya, analisis intrawilayah suatu provinsi berarti menyoroti pokok analisis pada kabupaten-kabupaten yang ada di dalamnya, dan seterusnya.

Contoh hal yang dibahas dalam suatu analisis intarawilayah yaitu bagaimana karakteristik ekonomi di subwilayah dan bagaimana perbandingan diantaranya, bagaimana tingkat pendapatan pada masing-masing subwilayah dan bagaimana kontribusi masing-masingnya terhadap wilayah, bagaimana tingkat konsentrasi dan spesialisasi sektor-sektor ekonomi pada masing-masing subwilayah, dan lain-lain.

Senin, 18 Januari 2010

Kemiskinan dan Kualitas SDM di Kabupaten Pati

Saya termasuk salah satu orang yang beruntung. Bagaimana tidak? Saya bisa bersekolah hingga masuk ke salah satu perguruan tinggi negeri, saya bisa makan hingga 10 kali sesuka saya, bisa membeli baju satu bulan sekali kalau saya mau, bisa bermain-main dengan notebook setiap waktu, dan bisa … bisa … bisa lainnya. Namun, semua itu terjadi karena adanya dukungan finansial dari orang tua. Tanpa mereka, saya tidak akan mampu menjalani hidup.

Satu hal yang selalu mengganggu nurani saya. Saya tidak bisa adil. Ketika sedang lapar dan makanan belum tersedia, seringkali saya berpikir tentang kaum duafa. Apakah mereka bisa makan hari ini? Bagaimana jika mereka tidak mendapatkan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari? Akan tetapi, ketika makanan telah terhidang, saya menjadi lupa pada mereka. Pikiran saya seketika berubah menjadi “masa bodoh dengan nasib mereka”. Lalu, apakah saya ini tergolong sebagai penjahat?

Kabupaten Pati dan Kemiskinan
Salah satu dosen saya pernah membacakan daftar perkembangan wilayah kabupateb/kota di Provinsi Jawa Tengah. Hasilnya, tidaklah mengejutkan. Sebagai ibukota provinsi, Kota Semarang merupakan satu-satunya kota yang memiliki perkembangan wilayah yang pesat. Untunglah, Kabupaten Pati tidak terpuruk di peringkat bawah. Kabupaten ini berada pada tingkat perkembangan wilayah yang sedang-sedang saja. Tidak lambat, tetapi juga tidak cepat. Hmm, bisa dibilang kecepatannya mencapai 60 km/jam jika kita sedang mengendarai sepeda motor.

Berdasarkan data yang saya peroleh di BPS (Provinsi Jawa Tengah dalam Angka, 2007), penduduk miskin di Kabupaten Pati pada tahun 2002, 2003, dan 2004 adalah sebagai berikut.

Tabel I.1
Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Pati 2002-2004
Sumber : BPS Kabupaten Pati, 2006

Sedangkan, untuk presentase penduduk miskin dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2009
Gambar 1.1
Presentase Penduduk Miskin Kabupaten Pati 2002-2004


Dari grafik di atas, dapat kita ketahui bahwa pada tahun 2003 terjadi penurunan presentase penduduk miskin sebesar 1.85% dari tahun sebelumnya. Akan tetapi, angka ini naik sebesar 0.01% pada tahun 2004. Jadi, sekitar 2500 penduduk yang tergolong tidak miskin mengalami perubahan status menjadi miskin pada tahun 2004. Jumlah tersebut kecil apabila kita mengingat total jumlah penduduk Kabupaten Pati yang mencapai 1,1 juta.

BPS juga mengeluarkan indikator kemiskinan yang digunakan untuk menilai keluarga miskin yang layak menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Indikator kemiskinan tersebut, meliputi :
• Luas lantai bangunan tempat tinggal bangunan kurang dari 8 m2 per orang.
• Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.
• Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester.
• Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain.
• Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
• Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan.
• Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah.
• Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu.
• Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
• Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.
• Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas /poliklinik.
• Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani dengan luas lahan 0.5 ha, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp 600.000,- per bulan.
• Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga tidak sekolah/tidak tamat SD/hanya SD.
• Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai Rp 500.000,- seperti sepeda motor (kredit/non-kredit), emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.

Namun, 2500 jiwa ini tidak boleh dipandang remeh begitu saja. Apabila diasumsikan bahwa setiap keluarga memiliki 4 anggota, maka dapat dikatakan bahwa terdapat 650 KK yang menderita kemiskinan. Dengan total 247.900 jiwa penduduk miskin, saya agak sanksi dengan upaya pemerintah kabupaten untuk mengatasi permasalahan ini. Ya, berat juga sih …

Kemudian, presentase penduduk miskin di Kabupaten Pati pada 2002 – 2004, masih selalu berputar-putar pada angka 20%. Nyawa lebih dari 200 ribu penduduk dipertaruhkan di sini. O ya, hampir lupa. Batas kemiskinan memang meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh adanya inflasi yang terjadi dalam lingkup nasional, bukan karena adanya peningkatan taraf hidup masyarakat. Kita pasti sudah paham betul apabila terjadi kenaikan harga barang-barang kebutuhan dan sektor jasa. Misalnya saja, apabila kita membeli gorengan Rp. 1000 dapat 3, tahun berikutnya bisa-bisa kita hanya mendapat 2 potong saja. Itupun dengan ukuran yang lebih kecil daripada sebelumnya. Maklum, saya ini hobinya makan gorengan …

Kabupaten Pati dan Pendidikan
Masih berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS, pada tahun 2006 ada 632.692 penduduk yang telah lulus SD+ tidak/belum pernah sekolah dan tidak/belum tamat SD, 194.871 penduduk tamat SMP, dan 176.549 penduduk tamat SMA/Perguruan Tinggi/Akademi.

Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2009
Gambar 1.2
Presentase Penduduk yang Bersekolah di Kabupaten Pati Tahun 2006


Setelah saya mencoba mengolahnya dengan menggunakan pie chart, waw … hasilnya sungguh sangat mengejutkan. Ternyata, lebih dari 50% penduduk Kabupaten Pati merupakan tamatan SD. Bagaimana ini? Tingkat pendidikan biasanya terkait dengan tinggi rendahnya sumber daya manusia yang dimiliki. Hal tersebut menandakan bahwa kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pati masih tergolong rendah. Sebenarnya, saya tidak ingin mengatakan demikian, tetapi kenyataan berbicara lain. Nah, kemudian … bisakah kita asumsikan bahwa rendahnya kualitas sumber daya manusia akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pati?

Secara umum, Indonesia masih mengandalkan bahan baku dan tenaga buruh yang murah untuk menarik investor, dan begitu pula yang terjadi di Kabupaten Pati. Dengan kualitas sumber daya manusia yang tidak memadai, maka mau tidak mau masyarakat tidak mempunyai pilihan lain selain menjadi buruh pabrik. Pilihan lain yang tidak kalah sulit adalah menjadi petani, nelayan, pedagang. Hal ini pun juga tidak mudah untuk dijalani. Petani membutuhkan lahan + pupuk + bibit, nelayan membutuhkan perahu + jala + solar, sedangkan pedagang membutuhkan warung/kios + barang. Ketiga profesi tersebut memiliki ujung yang sama, ketiganya membutuhkan uang/modal/suntikan dana. Ya kalau usahanya lancar, jika tidak … apa yang akan terjadi?

Dari sinilah awal mula terjadinya kemiskinan. Masyarakat tidak memiliki penghasilan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup. Akibatnya, kualitas hidup menjadi semakin menurun, yang dapat dilihat dari kondis rumah, apakah memiliki jaringan sanitasi yang memadai, ada/tidaknya dapur, bahan pembuat rumah (dinding/bambu/kayu), dan masih banyak kriteria-kriteria lainnya.

Lagu Sedih

Begitu indahnya untuk dikenang
Saat kamu masih … mengejar cintaku
Begitu manisnya tangismu untuk
memohon hadirku ke dalam hidupmu

Katamu kau tak akan tinggalkan aku,
sakiti aku, lukai aku
Tapi, kau ternyata tinggalkan aku sendiri
Katamu kau tak akan pernah duakan hatimu,
cintamu

Kemana perginya kamu yang dulu,
yang maunya selalu dekat dengan aku
Kemana perginya cinta yang dulu
yang pernah kau tikam ke dalam jantungku

Katamu kau tak akan tinggalkan aku,
lukai aku, sakiti aku
Tapi, kau ternyata tinggalkan aku sendiri
Katamu kau tak akan pernah duakan hatimu,
cintamu

Siapa yang tidak kenal dengan lagu sedihnya Mulan? Lagu ini begitu tenar, walaupun sebenarnya aku ga suka ma Mulan …, tapi lagu ini begitu meresap ke dalam jiwaku. Menurutku, ‘lagu sedih’ ini benar-benar lagu sedih, ga hanya judulnya saja. Kok bisa ya? Kok bisa aku mengalami kisah cinta yang sama persis dengan yang diceritakan oleh lagu itu?

Aku begitu menghargai bagaimana dia benar-benar memperhatikanku pada awal kisahku, bagaimana dia mengenalkanku pada dunia. Aku yang tidak tahu apa-apa menjadi mulai mengenal lingkungan luar. Bagaimana aku yang semula hidup dalam ‘sangkar’ menjadi mulai mengetahui indahnya dunia. Secara perlahan dan pasti, dia mulai menyusup masuk ke dalam jiwaku. Aku adalah orang yang tidak mudah untuk jatuh cinta, aku adalah orang yang membutuhkan pembuktian, tak sekedar kata-kata rayuan gombal saja. Namun, kemudian dia meninggalkanku dengan cara yang bahkan sebelumnya aku hanya tahu dari teorinya saja.

Seperti kisah dalam Lagu Sedih, begitu pula dengan kisahku. Hehe, untukku semua itu begitu menyedihkan, karena selama 20 tahun masa hidupku, dia menjadi yang pertama dalam hidupku. Mungkin, hal ini aneh bagi orang lain. Tapi, aku mempunyai prinsip yang mungkin juga aneh bagi kebanyakan orang. Tidak bisa jika tanpa rasa. Jadi, aku terpengaruh oleh Ibu atau juga oleh film-film romantis yang pernah aku tonton. Ketika menjalin suatu hubungan, aku harus memiliki rasa kepadanya, begitu pula sebaliknya. Maka, ketika dia meninggalkan aku, aku sangat terpukul. Tidak tahu mesti bilang apa, kepalaku sampe mumet ga karuan. Akan tetapi, cinta memang tidak bisa dipaksakan, bukan? Ketika cinta di antara kita berdua tidak lagi seimbang, apakah aku akan tetap memaksakan bahwa dia harus kembali menyayangiku? Aku yakin, jawabannya tidak bisa.

Dan begitulah ketika kisah itu dimulai. Begitu pula ketika kisah itu berakhir …

Sabtu, 02 Januari 2010

Pemanfaatan Lahan

Analisis mengenai pemanfaatan ruang meliputi :
  1. Analisis kesesuaian lahan, yaitu analisis untuk mengetahui tingkat kesesuaian wilayah studi dengan kelayakan lahan yang ada.
  2. Analisis ekonomi lahan, yaitu analisis yang berisikan mengenai nilai ekonomi lahan pada tempat-tempat yang berbeda, terutama pada lahan terbangun maupun non terbagun dan pada lahan yang efektif maupun non efektif penggunaannya.
  3. Identifikasi bentuk dan struktur kota, yaitu mengidentifikasi bentuk dan struktur kota berdasarkan data-data yang ada.
  4. Analisis fungsi dan intensitas pemanfaatan lahan, bertujuan untuk mengetahui deskripsi intensitas penggunaan lahan di wilayah studi.
  5. Analisis pemanfaatan ruang, yaitu analisis mengenai pemanfaatan ruang beserta fungsi-fungsi kegiatan diatasnya, sehingga didapatkan ruang kota yang teratur dan tertata.
  6. Analisis kepadatan bangunan, yaitu analisis mengenai perbandingan luas lahan yang tertutup bangunan-bangunan dalam tiap unit lingkungan yang bersangkutan.
  7. Analisis ketinggian bangunan, yaitu analisis penentuan kelayakan tinggi bangunan maksimal yang masih dapat diperbolehkan untuk tiap-tiap unit fungsi. (Laporan Studio Perencanaan Kota, 1998).

Jumat, 01 Januari 2010

Mudah Berganti Pasangan

Apa aku nanti bisa membanggakan diri karena telah berpacaran puluhan kali? Apa orang laen akan menganggapku hebat karena telah berhasil menakhlukkan 100 cowok?


Menurutku, bagi anak mig33, menjalin suatu hubungan hanya merupakan permainan – kesenangan sesaat. Kenapa? Kebanyakan di antara mereka tidak pernah serius ketika memulainya. Menurut obbay_xx, aku biasanya memanggilnya dengan sebutan Mas Obbay – aku nggak tahu nama aslinya, sangat mudah untuk mendapatkan pasangan di dalam suatu komunitas maya mig33 ini, dengan pengertian bahwa hubungan setiap cowok/ceweknya sebagian besar hanya bertahan tidak lebih dari hitungan bulan saja, dan kemudian masing-masing dari mereka akan putus dengan sendirinya dan dalam waktu yang singkat pula mereka mendapat pasangan yang baru – yang berasal dari komunitas mig33 juga. Jadi, seakan-akan hubungan itu berputar-putar di tempat. Mas Obbay juga bilang jika dia tidak akan memilih cewek dari kalangan mig33. Kenapa? Aku tidak menanyakan alasannya, tetapi mungkin saja …

Aku … mungkin adalah korban, atau mungkin juga aku adalah salah satu cewek yang beruntung. Walaupun hubungan itu menurutku sangat singkat, tetapi setidaknya aku pernah mengalami masa-masa yang indah bersamanya. Dan, hal tersebut semakin menambah khasanah hidup, wawasan dan pengalamanku. Dia memang bukan cinta pertamaku, bukan pula cinta terakhirku, tetapi dia mampu membuat hatiku menjadi terang. Kenangan itu tidak akan bisa tergantikan, masa-mas bahagiaku …. Aku memang harus berterima kasih untuknya.

Sebenarnya, ada beberapa orang yang pernah memintaku untuk menjalin hubungan – masih dalam komunitas mig33 tadi. Aka tetapi, aku tidak bisa. Bagaimana mungkin aku berpacaran dengan seseorang yang tidak aku kenal (aku hanya mengenal dia kewat dunia maya)? Aku pun membutuhkan interaksi, tidak hanya sekedar ngobrol lewat chatting. Aku membutuhkan pertemuan demi pertemuan dengan frekuensi yang intens. Mungkin saja jika aku ‘mengiyakan’, kita bisa langsung jadian. Namun, selanjutnya apa? Apa aku nanti bisa membanggakan diri karena telah berpacaran puluhan kali? Apa orang laen akan menganggapku hebat karena telah berhasil menakhlukkan 100 cowok?

Aku yakin, sudah tidak ada rasa sayang yang ‘benar-benar dalam’ di antara mereka yang mudah berganti pasangan. Misalnya saja, aku sayang dengan X sekarang, tetapi 2 bulan kemudian … aku telah ganti menyayangi Y. it’s so impossible! Bagiku, untuk menumbuhkan ‘rasa dalam hati’ saja membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Waktu 2 bulan tidaklah cukup!

Aku mempunyai impian, walaupun aku tahu impian itu tidak akan menjadi kenyataan. Bersama seseorang, aku ingin memandang bintang dari atas bukit, berjalan menelusuri pantai pada saat mentari senja, memandang matahari terbit dari atas gunung. Akan tetapi, tanggapan dia … tidak ada hal seperti itu di dunia ini. Aku terlalu banyak nonton sinetron, padahal aku kan ga pernah nonton sinetron. Akan tetapi, apa aku salah jika mempunyai mimpi?