Kamis, 11 Maret 2010

Gizi Salah

Akibat gizi yang salah!

Kesehatan yang sempurna akan tercapai jika keadaan gizi yang merupakan salah satu faktor dasar ada dalam tingkat kesempurnaan. Jika keadaan gizi tidak sempurna, kesehatan pun tidak akan sempurna pula. Keadaan ini dianamakan “gizi salah” atau “malnutrision”. Gizi salah yang berdasarkan zat makanan dapat menimbulkan :
1. Kwashirokor (tumbuh rambut jarang-jarang, berdiri, dan mudah dicabut)
2. Busung lapar
3. Rabun senja

Gizi salah yang berdasarkan pada kelebihan zat makanan dapat menimbulkan kelebihan berat badan (overweight) dan kegemukan. Keduanya dapat menimbulkan beberapa macam penyakit, misalnya penyakit jantung, diabetes (kencing manis), dan hipertensi (tekanan darah tinggi).

Ciri-Ciri Anak Sehat

Ciri-ciri anak sehat, antara lain :
1. tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur
2. tangkas, gesit, dan gembira
3. mata bersih dan bersinar
4. nafsu makan baik, pencernaan baik, bibir dan lidah segar, pernafasan tidak berbau
5. sering melakukan olahraga dan menikmati masa istirahatnya secara teratur
6. kulit dan rambut bersih dan tidak kering
7. tidak mempunyai perasaan tertekan dan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungannya
8. perkembangan jasmani dan rohaninya sesuai dengan tingkatan umum

Makanan Sebagai Zat Pengatur

Berikut ini merupakan teori olahraga yang saya dapatkan pada saat SMA!

Zat-zat makanan yang diperlukan sebagai zat pengatur adalah vitamin, mineral, protein, dan air. Bahan makanan yang menjadi sumber vitamin adalah semacam sayur-sayuran dan buah-buahan yang berwarna. Vitamin dapat dibagi-bagi menjadi bermacam-macam dan fungsinya pun berlainan pula, antara lain :
Vitamin A, mengatur proses penglihatan
Vitamin B, mengatur proses penyerapan di dalam tubuh
Vitamin C, untuk menjaga kesehatan gusi dan kulit
Vitamin D, untuk menjaga kesehatan tulang
Vitamin E, untuk mencegah kemandulan
Vitamin K, untuk pembekuan darah

Orang yang kekurangan vitamin, tidak dapat ditambah dalam waktu sekejap. Apalagi, orang yang kekurangan gizi pada waktu kecil, tidak dapat diobati pada waktu dewasa. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kematian. Orang yang menggunakan narkoba, bila melihat wortel, dia ingin makan. Pada saat umur 60 tahun, seseorang yang menderita hipermetropi akan kembali menjadi normal.

Vitamin B didapat dari biji-bijian, yang paling banyak vitamin B-nya terletak pada kulit arinya. Orang yang kurang vitamin B akan menderita penyakit beri-beri. Pada beri-beri, kulitnya akan kembali lama jika ditekan. Orang yang sering makan buah-buahan kulitnya cenderung halus dan fisiknya sehat. Cabe, kandungan vitamin C nya sangat tinggi. Vitamin D dapat juga diperoleh dari sinar matahari pagi. Akan tetapi, sinar matahari yang telah terkena radiasi dapat menimbulkan kanker kulit. Orang yang tidak tahan terhadap sinar matahari tersebut dapat menderita penyakit kanker kulit.

Kandungan vitamin E yang paling banyak terdapat pada buah kelapa. Hemofilia adalah penyakit dimana darah yang telah luka tidak dapat berhenti, sembuhnya sekitar 2 bulan. Cara penyembuhannya adalah dengan transfusi darah. Transfusi darah tersebut diambilkan dari anak-anak pantai yang tubunya mengandung banyak vitamin K.

Sebaiknya orang harus memperhatikan apabila ingin memakan makanan, misalnya membiasakan diri untuk memakan makanan yang bervariasi dan mengandung nilai gizi (protein, vitamin, kalori), membiasakan untuk minum dalam jumlah yang cukup, menyukai bermacam-macam makanan, memakan makanan yang banyak mengandung selulose (sayuran) untuk memperlancar buang air besar, membiasakan diri untuk makan 3 kali sehari, menghindari makanan gula-gula di antara waktu makan, makan pada waktunya, memperhatikan tata cara dan sopan santun pada waktu makan, mengunyah makanan sebaiknya tidak tergesa-gesa, menghindarkan makanan dari lalt, kotoran, dan binatang kerat, mengetahui manfaat makanan terhadap kesehatan badan serta akibat kekurangan atau kesalahan makan terhadap kesehatan badan, mencegah berkurangnya nilai makanan karena pengolahan yang salah dan berlebihan, mengupas dan mencuci buah-buahan yang dimakan mentah. Ciri-ciri lambung yang mulai tidak sempurna, antara lain setelah makan biasanya bersendawa dan bangun tidur terasa mau muntah. Protein yang telah rusak adalah daging yang dipresto dan sayuran yang dimasak terlalu lama.

Makanan Sebagai Zat Pembangun

Berikut ini merupakan teori olahraga yang saya dapatkan pada saat SMA!

Zat-zat yang diperlukan sebagai zat pembangun adalah protein, lemak, dan mineral. Fungsi zat pembangun adalah untuk membangun semua jaringan yang selanjutnya dapat melancarkan segala proses di dalam tubuh, dan untuk membangun jaringan tubuh yang mempengaruhi perkembangan mental dan kecerdasan. Untuk zat pembangun ini yang terpenting adalah protein, walaupun zat mineral pun juga penting.

Yang disebut mineral adalah garam atau zat-zat penting untuk pembentukan tubuh. Garam-garam mineral banyak dibutuhkan oleh ibu yang sedang hamil. Zat-zat mineral, antara lain :
  1. Fe (zat besi) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah. Bahan pangan yang mengandung zat besi adalah susu, telur, daging, sayuran hijau (ketela pohon). Orang yang kekurangan zat besi biasanya bermuka pucat. Dialami oleh orang yang sakit atau baru sembuh dari sakit. Orang sakit, mulutnya terasa pahit, sehingga makanan juga ikut pahit, kecuali air gula. Cara menyembuhkan orang tersebut adalah dengan memakan makanan yang rasanya pahit.
  2. Ca (kalsium) diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi. Bahan makanan yang mengandung kalsium adalah jenis ikan yang dapat dimakan dengan durinya, susu, telur. Ikan yang dapat dimakan dengan durinya adalah teri (untuk membantu pembentukan tulang dan gigi). Gigi pada bayi belum tumbuh, alasannya adalah zat kalsium kurang banyak diberikan dan pengaruh zat gula yang terlalu berlebihan. Jadi, bayi bila diberi susu tidak boleh menggunakan gula.
  3. P (fosfor) diperlukan untuk membantu metabolisme hidrat arang di dalam tubuh. Bahan makanan yang merupakan sumber fosfor adalah sebangsa kacang-kacangan. Orang yang mati bila telah membusuk, fosfornya akan keluar (berbentuk uap).
Mengapa kita dapat merasa lelah? Karena, pada saat beraktivitas, terjadi pembakaran. Ketika terjadi pembakaran, ada zat-zat sampah yang bernama asam laktat. Semakin lama, asam laktat semakin banyak hingga akhirnya menumpuk dan mengganggu peredaran darah. Cara menghilangkan asam laktat adalah dengan dipijat, dengan harapan agar asam laktat tersebut dapat larut bersama darah.

Tingkat kelelahan seorang atlet, apabila dia mempunyai denyut sebanyak 250 kali per menit. Asam laktat keluar tubuh melalui urine, keringat, dan anus. Menghilangkan lelah juga dapat dengan cara merendamnya dengan air hangat dan kemudian dipijat.

Peranan Makanan Bagi Kesehatan

Berikut ini merupakan teori olahraga yang saya dapatkan pada saat SMA!

Makanan yang bergizi mengandung hidrat arang, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

1. Hidrat arang
Merupakan sumber energi/tenaga. Manusia tidak bisa hidup dengan memakan satu jenis makanan saja. Vitamin C, jika dikonsumsi terlalu banyak dapat merusak unsur protein. Di samping itu, getah pepaya dapat merusak unsur protein. Jadi, kita tidak boleh memakan getah pepaya, vitamin C yang berlebihan, nanas, apalagi untuk ibu hamil dapat menggugurkan janinnya.

Adapun, makanan yang banyak mengandung hidrat arang, antara lain nasi, ketela, kentang, sagu, terigu, dan jagung. Jumlah kadar hidrat arang dari makanan di atas berbeda. Terigu terbuat dari gandum. Unsur gula yang paling rendah adalah kentang.

Orang mulai menderita penyakit biasanya pada umur 40 tahun ke atas. Semakin bertambah usia seseorang, maka fisik orang itu akan semakin menurun dan psikis orang itu semakin bertambah. Hasil persilangan antara penurunan fisik dan peningkatan psikis pada umur 40-45 tahun menunjukkan adanya gejala penyakit yang mulai datang. Akan tetapi, dengan berolahraga, maka diharapkan tidak akan terkena penyakit.

2. Lemak
Lemak juga merupakan sumber tenaga. Lemak terkandung dalam minyak kelapa, margarin, minyak hewan (yang biasanya digunakan adalah minyak babi, tetapi sekarang dilarang oleh MUI). Jika tidak mempunyai lemak, maka kita akan terlihat kurus. Hipotermia adalah hilangnya panas tubuh karena kedinginan. Pada usia masa puber I, lemak berfungsi sebagai pelumas kulit, sehingga kulitnya menjadi halus. Lemak pada wanita lebih banyak daripada lemak laki-laki.

3. Protein
Sebagai zat pemelihara dan zat pembangun dalam tubuh. Protein dihasilkan dari bahan makanan, seperti daging, ikan, susu, telur, dan lain sebagainya. Untuk mengganti sel-sel dari dalam tubuh yang rusak, perbanyaklah makanan berprotein.

4. Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral merupakan zat pelengkap dalam tubuh. Vitamin C sebagai pelindung tubuh. Vitamin tidak dapat disimpan dalam tubuh, tetapi vitamin tersebut dibutuhkan setiap hari. Orang yang awet muda, banyak memakan buah-buahan. Jahe juga dapat membuah awt muda, tetapi dapat merusak unsur protein. Buah dapat menjaga kestabilan berat badan. Buah mengandung unsur serat yang tinggi.

Atletik

Induk organisasi atletik berupa PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). PASI berdiri pada 3 September 1950 di Semarang. Atletik merupakan semua cabang olahraga yang tidak meninggalkan unsur jalan, lari, lompat, dan lempar.

1. Jalan (20.000 m – 50.000 m)
Ciri-ciri : walaupun cepat, telapak kkai menempel di tanah, pundaknya tidak boleh diangkat, dan lutut tidak boleh ditekuk.

2. Lari
Dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu lari jarak pendek (lari gawang), lari jarak menengah, dan lari jarak jauh (maraton).

a. Lari jarak pendek (sprint)
Menempuh jarak 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Yang paling baik bagi atlet lari jarak pendek adalah postur tubuh baik dan teknik lari yang benar. Lari 100 meter dapat dicapai dalam 10 detik. Atlet lari jarak pendek berlatih selama 2 tahun.

b. Lari jarak menengah
Menempuh jarak 800 meter dan 1.500 meter.

c. Lari marathon
Menempuh jarak 3.000 m, 5.000 m, 10.000 m, dan 42.195 m.

Lari gawang, bagi putra adalah 110 meter dan 400 meter, sedangkan putri 80 meter. Lari halang rintang (sleeplechase) menempuh jarak 3.000 meter. Sedangkan, lari sambung (estafet) adalah 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter.

Senin, 08 Maret 2010

Lompat Jauh

Berikut ini sedikit catatan teori olahraga yang saya miliki pada saat SMA.

Lompat jauh terdiri dari 3 jenis, yaitu :
1. Gaya jongkok (gaya yang paling mudah)
2. Gaya tegak/lenting
3. Gaya berjalan di udara

Teknik dasar
1. Awalan
Digunakan oleh para pemula.
Fungsi : lompatannya dapat jauh
Cek mark sekitar 30-40 meter dan merupakan awalan yan baik. Jarak tersebut tidak terlalu dekat atau tidak terlalu jauh. Manusia pada jarak 30-40 meter dalam berlari dapat mencapai kecepatan maksimal. Pada papan tumpunya diberi plastilin, untuk melihat apakah kaki atlet tersebut dish atau tidak. Jika lari kita mencapai kecepatan maksimal, otomatis badan akan terlempar jauh ke depan.

2. Tolakan
Pada tolakan, kaki yang dijadikan tumpuan adalah kaki yang paling kuat. Pada orang normal, kaki kiri lebih panjang daripada kaki kanan (3-4 mm), dan tangan kanan lebih panjang dari tangan kiri.

3. Melayang
Gaya yang dipakai oleh seorang atlet, dapat dilihat saat melayang. Gaya berjalan di udara sulit untuk dilakukan dalam 2,5 langkah. Gaya berjalan di udara dapat dilakukan setelah atlet dapat melompat sepanjang 4 m. Tujuan gaya adalah menciptakan atau menambah prestasi seorang atlet.

4. Mendarat
Mendarat yang baik adalah mendarat pada ujung kaki diikuti badannya. Mendarat harus dilakukan dengan dua kaki untuk menghindari cedera badan dan berhubungan dengan keselamatan atlet. Kalau tidak, kaki tidak akan kuat menyangga badan kita dan tekanan kecepatan lari.

Sabtu, 06 Maret 2010

Angel

Sebut saja namanya Angel ...

Betapa kasihan dia
Bila dia tersenyum, sebenarnya senyuman itu adalah senyum keputusasaan belaka

Betapa kasihan dia
Bila dia menangis, itu bukalah tangisan gombal, tetapi tangisan yang memang benar-benar berasal dari dalam hatinya

Betapa kasihan dia
Hidupnya seakan dipenuhi oleh kepalsuan

Betapa kasihan dia
Dia kesepian, lebih kesepian daripada siapapun

Betapa kasihan dia
Dia hidup dengan menanggung beban, bagaimana dia selalu merasa ketakutan menjelang pengumuman nilai raport

Betapa kasihan dia
Bagaimana dia ketakutan tidak bisa membuat orang tuanya bangga

Betapa kasihan dia
Dia tidak pernah mengenal dunia

Betapa kasihan dia
Dia mengesampingkan hidupnya sendiri

Betapa kasihan dia
Dia selalu terkurung dalam dua buah sangkar besar yang bernama rumah dan sekolah

Betapa kasihan dia
Dia terlalu banyak bercerita tentang teori-teori bodoh soal cinta, tetapi sebenarnya … dia tidak pernah mengetahui apa-apa

Betapa kasihan dia
Orang tuanya terlalu overprotektif dan selalu menjaganya agar dia tidak terluka

Betapa kasihan dia
Dia tidak berhak menentukan alur cerita kehidupannya sendiri, karena orang tuanya adalah sang sutradara dan dia adalah tokoh utamanya, hanya sebuah boneka tali yang malang

Betapa kasihan dia
Dia menjadi anak yang rapuh, memiliki pengetahuan yang sempit, manja, tidak tegar, lembek … intinya adalah dia tidak bisa apa-apa, tidak becus mengatasi apapun

Perubahan Pola dan Proses Migrasi ( III )

Hal-hal yang berkaitan dengan TKI yang bekerja di luar negeri, dapat dirumuskan menjadi beberapa elemen utama, antara lain :
  • Migrasi legal cenderung memilih Arab Saudi sebagai tempat tujuan, dengan sebagian besar TKW yang bekerja sebagai PRT.
  • Terjadi peningkatan TKW yang bekerja sebagai PRT di Singapura, Hong Kong, dan Malaysia.
  • Sebagian besar tenaga kerja dari Indonesia tidak memiliki ketrampilan yang memadai.
  • Migrasi ke Malaysia dibanjiri oleh kaum pria, tetapi migrasi kaum wanita juga telah menjadi semakin penting.
  • Banyak migran yang telah lama lama bekerja di Malaysia tidak kembali ke Indonesia.
  • Di Pulau Jawa, Jawa Barat merupakan provinsi dengan pengiriman TKI legal yang terbesar. Sedangkan, TKI ilegal pada umumnya berasal dari daerah timur Indonesia, Sulawesi Selatan, dan Sumatra, serta Jawa Timur.
  • Tidak ada data yang akurat mengenai pembayaran gaji TKI, tetapi pemerintah mengindikasikan bahwa US $ 1,2 milyar masuk ke Indonesia selama Repelita V. jumlah tersebut belum termasuk uang yang dikirim oleh para TKI ilegal.
Selain itu, juga terdapat peningkatan jumlah ekspatriat yang masuk ke Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Peningkatan tersebut merupakan konsekuensi dari pesatnya pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan terjadinya kekurangan tenaga kerja ahli di bidang teknik, akuntansi, manajemen, dan sebagainya. Hal tersebut seperti menimbulkan kesenjangan pada suatu negara dimana sepertiga angkatan usia kerjanya tidak mendapatkan pekerjaan alias menganggur.


Migrasi Antarprovinsi
Secara berkala, Presiden Soekarno berpidato mengenai masalah persebaran penduduk di Indonesia yang tidak merata ternyata menjadi beban berat daripada membahas tentang pertumbuhan penduduk yang tinggi. Ada perbedaan kepadatan penduduk di Jawa, Madura, dan Bali dengan luar Jawa pada 1990, dan sebanyak 61,5% penduduk Indonesia mendiami Jawa. Padahal, luas ketiga pulau tersebut hanya 6,9% dari total luas wilayah Indonesia. Kejadian ini menggambarkan bahwa terdapat variasi SDA dan kondisi alam yang berbeda antarprovinsi di Indonesia. Yang lebih jauh, ada pendapat yang menyatakan bahwa luar Jawa itu ‘kosong’. Pendapat itu benar-benar salah, jika Sumatera berdiri sebagai negara, maka Sumatera aka menempati urutan ke-28 dalam jumlah penduduk terbesar di dunia (37 juta penduduk).

Ada bagian-bagian luar Jawa yang sangat potensial untuk dikembangkan. Oleh karena itu, pemerintah membuat kebijakan dalam hal pendistribusian penduduk Indonesia, yaitu dengan mengadakan program migrasi besar-besaran. Program tersebut dilaksanakan karena pemerintah harus mencari daerah-daerah yang dianggap potensial. Selain itu, juga dibutuhkan biaya yang besar untuk memindahkan penduduk ke luar Jawa. Indonesia mempunyai program transmigrasi ke luar Jawa berdasar tujuan utama supaya terjadi perkembangan-perkembangan daerah luar Jawa, bukan sekedar berurusan dengan pendistribusian penduduk.

Pada abad ini, pertumbuhan penduduk Jawa semakin rendah apabila dibandingkan dengan luar Jawa. Jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di Jawa semakin berkurang, dari 67% pada saat kemerdekaan menjadi 60% pada sensus 1990. Hal tersebut disebabkan oleh 1,29 juta keluarga (sekitar 5 juta jiwa) yang bertransmigrasi ke luar Jawa pada akhir 1970 dan awal 1980. Namun, kebijakan pemerintah yang berubah pada akhir 1980, yang memfasilitasi investor asing maupun dalam negeri untuk menanamkan modalnya, membuat pertumbuhan penduduk di Jawa menjadi tidak stabil. Antara 1985 hingga 1990, jumlah penduduk yang masuk ke Pulau Jawa (773.789) hampir sama dengan penduduk yang pindah ke luar Jawa (972.340).

Data sensus di Indonesia hanya mampu mendeteksi migrasi yang bersifat permanen di 27 provinsi. Walaupun demikian, pola keruangan dari migrasi ini mempunyai implikasi yang penting dalam segi demografi, sosial, dan ekonomi. Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan daerah asal terbesar para migran yang bertransmigrasi ke luar Jawa (terutama ke Sumatera Selatan) dan Jakarta.

Jakarta menjadi tujuan utama migrasi dari berbagai provinsi lain, tidak hanya dari Jawa, tetapi juga berasal dari luar Jawa. Pola migrasi ini merupakan alasan utama penyebab terjadinya perbedaan pertumbuhan penduduk antarprovinsi, meskipun perbedaan antara tingkat kelahiran dan kematian juga penting.

Perbedaan utama dalam tingkat pertumbuhan penduduk dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • Penduduk Jawa mempunyai angka pertumbuhan penduduk yang rendah selama 1980 – 1,8% per tahun pada awal 1980 (apabila dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia; 2,2%). Hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat kelahiran di Jawa, juga banyaknya penduduk yang bertransmigrasi ke luar Jawa.
  • Jakarta tercatat sebagai kota dengan angka pertumbuhan penduduk yang sangat rendah pada akhir 1980 – 0,9%, apabila dibandingkan dengan 4% per tahun (lebih dari setengah abad yang lalu). Adapun, penyebab rendahnya angka pertumbuhan penduduk tersebut adalah : a) Perkembangan permukiman di Jakarta melebar ke kabupaten-kabupaten di Jawa Barat, Bogor, Tangerang, Bekasi. Pemerintah memperkirakan bahwa setangah juta pekerja nglaju ke Jakarta dari Jawa Barat, b) Banyak penduduk Jakarta yang bermigrasi ke pusat ibukota, tetapi tidak tercatat dalam sensus. Ketika sensus diadakan, penduduk tersebut mengatakan bahwa rumahnya merupakan tempat yang biasa dia tinggali sebelumnya, c) Sebagai tambahan, banyak orang yang bekerja di pusat kota meninggalkan keluarganya di pinggiran kota. Oleh karena itu, penduduk yang bekerja di Jakarta tidak ikut dihitung pada saat dilakukan sensus.
  • Jawa Barat mempunyai angka pertumbuhan penduduk sebesar 2,8%, dua kali lipat lebih besar daripada provinsi-provinsi lain. Hal tersebut dikarenakan adanya angka kelahiran yang tnggi dan luapan penduduk dari luar Jakarta.
  • Provinsi lain di Jawa memiliki angka pertumbuhan penduduk yang rendah. Pada 1985 hingga 1990 – dilaporkan bahwa penduduk Yogyakarta berkurang disebabkan rendahnya tingkat kelahiran dan migrasi penduduk ke luar Jawa, Jawa Barat – Jakarta.
  • Ada perbedaan pada pertumbuhan penduduk di Sumatera. Penduduk Lampung tidak mengalami peningkatan penduduk antara 1985 – 1990 setelah mengalami pertambahan sebanyak 5% beberapa dekade yang lalu. Hal tersebut dikarenakan oleh keputusan pemerintah pada awal 1980an untuk menghentikan transmigrasi dari Jawa ke Lampung. Alasan lain adalah pembukaan akses jalan baru ke Bengkulu, sehingga Bengkulu pun mempunyai angka pertumbuhan penduduk yang paling tinggi pada 1980an. Pada akhir 1980, pertumbuhan penduduk Bengkulu mencapai 4,6% per tahun.

Perubahan Pola dan Proses Migrasi ( II )

Adapun, salah satu usaha yang digunakan untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah dengan melakukan SUPAS pada 1995 yang menyertakan lebih banyak data tentang migrasi daripada sensus-sensus sebelumnya atauapun survei nasional. Sayangnya, hasil dari SUPAS terebut belum tersedia dalam paper ini.

Sejak terdapat perubahan kecil hingga tahun 1995, SUPAS mengenai data migrasi nasional di Indonesia, wawasan kita mengenai pola, proses, dan dampak migrasi menjadi semakin luas. Hal tersebut dikarenakan oleh adanya beberapa studi kasus yang rumit dan juga survei-survei sub-nasional. Studi-studi kasus itu digunakan dalam paper ini untuk menunjukkan gambaran umum dan kecenderungan yang muncul pada migrasi di Indonesia.

Bentuk yang spesifik dari migrasi yang semakin meningkat adalah adanya peningkatan jumlah TKI yang pergi ke luar negeri maupun tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. Dan, Departemen Tenaga Kerja lah yang bertugas mencatat pergerakan TKI yang bersifat sementara dan para ekspatriat yang datang ke Indonesia untuk bekerja. Laporan dari Depnakertrans tersebut hanya menjelaskan tentang registrasi resmi dan mengabaikan adanya migrasi gelap, yang jumlah sebenarnya lebih besar daripada yang tercatat secara resmi.

Perubahan Tingkat Migrasi Penduduk
Tiada suatu keraguan bahwa telah terjadi peningkatan migrasi yang besar dari dua dekade yang lalu. Hal tersebut terjadi sebagai akibat dari adanya perubahan sosial ekonomi dan revolusi besar dalam perkembangan transportasi. Namun, sayangnya perubahan-perubahan tersebut cukup sulit dihitung di Indonesia. Walaupun demikian, pengukuran yang terbatas ini dapat menunjukkan bahwa sejak lebih dari 2 dekade yang lalu, terdapat 69% pria dan 79% wanita yang melakukan migrasi dari tempat tinggal asalnya.

Selain itu, salah satu perubahan yang menonjol adalah perkembangan jumlah kendaraan bermotor di Jawa, baik kendaraan pribadi maupun umum. Pada umumnya, setiap komunitas masyarakat mendapatkan pelayanan transportasi umum. Hal ini tampak pada adanya pengurangan yang drastis dalam jumlah penduduk per motor sejak lebih dari 2 dekade yang lalu. Pada tahun 1993, hanya terdapat 17 WNI/kendaraan bermotor (termasuk sepeda motor), menjadi kurang dari 10 WNI/kendaraan bermotor dua dekade kemudian. Lalu, untuk kendaraan beroda empat atau lebih, terdapat rasio yang menurun dari 300 orang per kendaraan menjadi 55 orang pada 1993. Selain itu, meskipun Jawa memiliki jumlah penduduk 60% dari jumlah penduduk Indonesia pada 1993, Jawa memiliki 66% sepeda motor dan 73% untuk jenis kendaraan lain. Tidak hanya transportasi darat yang dijadikan sebagai parameter dalam peningkatan migrasi, tetapi juga laut dan udara, yang salah satunya ditandai oleh pertambahan jumlah dan perkembangan sistem kapal feri.

Kemudian, gambaran yang muncul adalah tentang segi sosial yang mempunyai tingkatan yang tinggi dalam migrasi spasial dan juga migrasi individu. Migrasi tersebut meningkat sangat cepat lebih dari dua dekade. Hubungan antara pergantian ini dan perubahan ekonomi sosial yang cepat sangatlah kompleks dan memiliki 2 arah. Perjalanan seseorang telah menjadi semakin terjangkau dan relatif lebih murah dan memungkinkan penduduk Indonesia memiliki jangkauan yang lebih lebar dalam mencari pekerjaan maupun pendidikan. Proses ini didukung oleh adanya perluasan sarana pendidikan dan keterbukaan negara melalui jaringan media massa yang telah memberikan informasi pada masyarakat Indonesia mengenai lapangan-lapangan pekerjaan dan cara hidup yang berbeda di tempat tujuan yang akan dituju.

Migrasi Internasional
Salah satu perubahan yang paling mencolok dalam migrasi di Indonesia adalah adanya peningkatan migrasi ke luar negeri, terutama untuk para TKI, yang biasanya bersifat non-permanen. Pada Repelita I, hanya terdapat 5.624 emigran dan secara bertahap diharapkan menjadi 17.042, 96.410, dan 292.264. Pada Repelita V (1989 – 1994) pemerintah memberikan target bahwa 500.000 TKI akan dikirim keluar negeri, tetapi ternyata jumlahnya justru lebih besar (652.272). Bahkan, target pada Repelita VI lebih ambisius, sekitar 1,25 juta. Ada banyak TKI yang tidak terdaftar, terutama di kawasan Malaysia Timur dan Barat, meskipun migrasi ilegal ke Singapura, Hong Kong, Arab Saudi, dan Australia bertambah.

Ketika masalah migrasi ilegal mencuat, Malaysia memberikan ukuran terhadap migrasi tersebut. Migrasi ilegal dari Indonesia ke Malaysia diduga menempati urutan kedua terbesar setelah migrasi dari Meksiko ke Amerika Serikat. Jumlah WNI yang bekerja keluar negeri pada 1995 menempati porsi sekitar 1,5% dari total jumlah tenaga kerja Indonesia pada saat itu.

Bersambung ...

Selasa, 02 Maret 2010

Perubahan Pola dan Proses Migrasi ( I )

Graeme Hugo

Ketika Indonesia mengalami perubahan sosial ekomomi yang cepat beberapa tahun belakangan ini, maka mobilitas penduduk Indonesia, baik yang bersifat permanen ataupun sementara, juga ikut mengalami perubahan yang signifikan dalam pola, ukuran, dan keruangan. Ada hubungan yang rumit antara perubahan ini dengan perubahan sosial, ekonomi, politik, dan demografi.

Paper ini ingin mendokumentasikan beberapa perubahan utama yang telah terjadi pada migrasi di Indonesia lebih dari satu dekade yang lalu. Adapun, sumber data yang digunakan adalah sensus 1990 dan data statistik nasional yang lain. paper ini menjelaskan bahwa berdasarkan data yang tersedia, telah terjadi peningkatan migrasi, baik permanen maupun sementara, lebih dari dua dekade yang lalu. Migrasi ini menjadi semakin kompleks denga adanya beberapa tipe migrasi, misalnya peningkatan jumlah mobilitas temporer, migrasi ke dalam dan antarwilayah perkotaan, juga mobilitas interasional, terutama TKI. Selain itu, diketahui pula bahwa migrasi tidak membedakan gender, usia, agama, dan kelas sosial. Lalu, diadakan penelitian tentang beberapa perubahan penting dalam pola spasial dari migrasi, termasuk peningkatan jumlah mobilitas dari daerah pinggiran ke daerah perkotaan serta adanya kecenderungan transmigrasi ke luar Jawa pada tahun 1960 hingga 1980-an yang meningkat.

Penyebab terjadinya perubahan pola, tingkat, dan komposisi migrasi dirumuskan dengan sejumlah teori migrasi. Langkah dari asal mula terjadinya perubahan sosial ekonomi telah menimbulkan kritik di dalam pengaturan migrasi. Pemerintah mengintervensi sektor pasar buruh, faktor jaringan, dan lembaga.

Pertimbangan Data
Adanya beberapa perkiraan migrasi di Indonesia disebabkan oleh data yang terbatas, seperti data analisis. Sumber data yang utama adalah sensus penduduk yang diadakan 10 tahun sekali. Hal tersebut menimbulkan kritik dari pihak lain. Ada beberapa penyebab terbatasnya sumber data, antara lain :
  • Data migrasi di dalam negeri yang diperoleh dari sensus penduduk hanya menjabarkan tentang migrasi yang terjadi antarprovinsi.
  • Data sensus tidak bisa digunakan untuk mendeteksi migrasi yang hanya bersifat sementara.
  • Sejak tempat tinggal asli para migran hanya tercatat di tingkat provinsi, migrasi tidak lagi dapat dikategorikan ke dalam rural-urban, rural-rural, urban-urban, dan urban-rural.
  • Sensus tidak mengambil data para TKI yang bekerja di luar negeri.
Adapun, salah satu usaha yang digunakan untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah dengan melakukan SUPAS pada 1995, yang menyertakan lebih banyak data tentang migrasi daripada sensus-sensus sebelumnya ataupun survei nasional. Sayangnya, hasil dari SUPAS tersebut belum tersedia dalam paper ini.

Sejak terdapat perubahan kecil hingga tahun 1995 SUPAS mengenai data migrasi nasional di Indonesia, wawasan kita mengenai pola, proses, dan dampak migrasi menjadi semakin luas. Hal tersebut dikarenakan oleh adanya beberapa studi kasus yang rumit dan juga survei-survei sub-nasional. Studi-studi kasus itu digunakan dalam paper ini untuk menunjukkan gambaran umum dan kecenderungan yang muncul pada migrasi di Indonesia.

Bentuk yang spesifik dalam migrasi yang semakin meningkat adalah adanya peningkatan jumlah TKI yang pergi ke luar negeri maupun tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. Dan, Departemen Tenaga Kerja lah yang bertugas untuk mencatat pergerakan TKI yang bersifat sementara dan para ekspatriat yang datang ke Indonesia untuk bekerja. Akan tetapi, laporan dari Depnakertrans tersebut hanya menjelaskan tentang registrasi resmi, dan mengabaikan adanya migrasi gelap, yang jumlah sebenarnya lebih besar daripada yang tercatat secara resmi.

Cinta

Tulisan ini saya ambil dari info sebuah facebook teman saya ... yang tentu saja saya mengambilnya tanpa izin dari si empunya facebook.

Cinta adalah ketika kau menyingkirkan perasaan, napsu, dan romantika dalam persahabatan. Dan menemukan bahwa kau masih peduli pada orang itu. Memberi seseorang seluruh cintamu bukanlah suatu jaminan bahwa seseorang tersebut akan mencintaimu kembali! Jangan mengharapkan cinta kembali! Hanya tunggulah, cinta itu akan tumbuh dalam hatinya, tapi jika hal itu tidak terjadi, tampunglah cinta itu akan tumbuh dalam dirimu.

Hanya butuh 1 menit untuk dapat suka dengan seseorang, hanya butuh 1 jam untuk menyukai seseorang dan 1 hari untuk mencintai seseorang tapi butuh waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang. Pergilah untuk seseorang yang membuatmu tersenyum, karena hanya butuh senyuman untuk membuat hari yang gelap terlihat terang.

Ada masanya dalam hidup ketika kamu merasa sangat merindukan seseorang dan kamu berharap dapat mengambil dia dari mimpimu dan memeluknya dalam kehidupan nyata! Bermimpilah apa yang kamu ingin mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah apa yang kamu ingini karena kamu hanya mempunyai satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan semua hal yang kamu ingin lakukan.

Krisis dan Bank Dunia

Ada yang menganggap bahwa Bank Dunia lebih sebagai “Si Tangan Besi” daripada “Dewa Penolong”. Pinjaman hanya diberikan bila negara pengutang menurunkan nilai nominal utang luar negerinya, juga bila perusahaan negara diprivatisasi, dan bila pasar negara tersebut dibuka lebar. Bagi negara berkembang hal ini seringkali menandakan adanya peningkatan pengangguran dan disunatnya bantuan sosial. Demo dan mogok makan yang memprotes syarat-syarat tersebut telah banyak memakan korban. Akan tetapi, yang menjadi masalah terbesar adalah tanpa preferensi dari Bank Dunia dan IMF, semua lembaga keuangan dunia, termasuk swasta, akan menghentikan kucuran dananya.

Negara berkembang pasti hanya gigit jari saja, jika negara maju menghentikan semua bantuan dananya, termasuk juga Indonesia, yang menurut saya masih belum pulih benar dari krisis multidimensional yang melanda pada tahun 1997. Memang, negara kita tercinta seperti disuruh untuk makan buah simalakama. Bagaimana tidak? Pilihan yang dimiliki sama-sama sulit. Pada suatu sisi, tanpa bantuan dari Bank Dunia, Indonesia akan mengalami kesulitan keuangan yang teramat sangat, tetapi di sisi lain … jika Indonesia menerima bantuan dana (alias hutang) dari Bank Dunia, maka hal itu sebenarnya malah sama saja dengan menghancurkan stabilitas negara secara perlahan, tetapi pasti. Susahnya jadi anak Indonesia … setiap bayi yang baru saja terlahir ke dunia di tanah air Indonesia telah menanggung hutang hampir 10 juta (itu dulu, kalo sekarang saya tidak tahu).

Hingga pada akhirnya, Indonesia pun menerima segala persyaratan yang diajukan oleh Bank Dunia. Memang susah sebenarnya mengambil keputusan tersebut. Namun, mungkin saja pemerintah memiliki berbagai pertimbangan. Walaupun, akibatnya sekarang ini cukup fatal. Salah satunya terlihat dari privatisasi PDAM di Jakarta. PDAM Kota Jakarta diharuskan untuk berbagai saham dengan Palija dari Perancis dan Tamija dari Inggris. Hingga hasilnya sekarang ini … PDAM mengalami kerugian setiap tahun yang jumlahnya semakin membengkak setiap tahun. Palija dan Tamija pun ternyata belum mampu menyediakan kebutuhan air bersih bagi masyarakat Jakarta, begitu pula pelayanannya yang ternyata kurang memadai. Hal ini pun meningkatkan beban negara yang sudah berat menjadi tambah berat …

Genuk Kemiri

Genuk Kemiri merupakan salah satu di antara belasan objek wisata yang “menarik” di Kabupaten Pati. Menarik? Sebenarnya, saya ga sepakat dengan kata menarik itu. Hmm, sebenarnya apa yang menarik dari objek wisata yang ada di kabupatenku? Duh, sebenarnya saya tidak mau menjelek-jelekkan, tetapi saya sedang berbicara tentang kenyataan hidup. Apa sih yang membuat Pati menarik dengan objek wisata yang sangat-sangat minimalis sekali? Cuma ada gua – itupun sudah mulai berkarat, ada waduk – yaa, masih bagus lah, ada genuk – cukup unik, dan sebagainya. Akan tetapi, masalah terbesarnya adalah … semua itu ga satu2nya ada di dunia ini. Gua, genuk, ataupun waduk juga bisa ditemui di daerah lain, dan tidak perlu jauh-jauh datang ke Kabupaten Pati. Malah, dengan fokus objek yang sama, kondisinya lebih bagus di daerah lain. Bagaimanakah ini? Kabupaten Pati BELUM punya suatu objek wisata yang khas, yang bisa menandakan bahwa itulah Pati. Wah, Kabupaten Pati memang ga bisa mengandalkan pemasukannya dari sektor pariwisata. Seandainya saja Candi Borobudur dipindahkan ke Kabupaten Pati? Atau, seandainya saja ditemukan tambang emas atau tambang minyak atau tambang batu bara di kabupatenku, pasti akan laen ceritanya. Hehe, saya memang sedang mengkhayal …

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.1
Genuk Kemiri

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.2
Ruang Tempat Genuk Kemiri Berada

Yuk, saya balik lagi ke bahasan sebelumnya, yaitu Genuk Kemiri. Genuk, atau yang biasa disebut sebagai tempayan (dalam http://dadilimbuksik.multiply.com) merupakan sejenis keramik yang digunakan untuk upacara-upacara tertentu di kalangan masyarakat Bidayuh, Iban, Kenyah, Murut dan sebagainya. Walah, saya ga mengerti apa itu Bidayuh, Iban, Kenyah, Murut. Ya mpun lah, mari kita lewati saja.

Gambaran Umum Genuk Kemiri
Berdasarkan gambaran umum yang saya ambil dari beberapa situs internet, maka Genuk Kemiri memiliki lokasi yang ditengarai bekas pusat pemerintahan Kadipaten Pati, sebelum dipindahkan ke Kampung Kaborongan, Kelurahan Pati Lor hingga sekarang, semula berupa tanah kosong yang banyak ditumbuhi pohon besar dan rumpun bambu. Bagian depan masuk lokasi tersebut terdapat pohon beringin tua. Kawasan itu mulai ditata dan diperindah, ketika masa Pemkab Pati dijabat Bupati Sunardji. Selain dipasang tembok pembatas keliling, bekas bangunan pendapa kabupaten juga dipindahkan ke lokasi tersebut, sehingga pada setiap peringatan HUT Pati yang tiap tahun jatuh pada 7 Agustus, pendapa berfungsi sebagai tempat malam tirakatan.

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.3
Pohon Beringin di Area Objek Wisata Genuk Kemiri

Di belakang sisi utara pendapa terdapat cungkup mirip sebuah makam. Di dalam bangunan itulah terdapat sebuah genuk (tempayan) yang dikenal sebagai Genuk Kemiri yang kondisinya sudah tidak utuh lagi karena pecah. Di lokasi genuk itu, biasanya dijadikan tempat orang untuk ngalap berkah. Pada sisi belakang pendapa terdapat makam tua yang diyakini warga sebagai makam sesepuh Kemiri.

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.4
Tulisan Jawa yang Terdapat di Depan Ruangan Makam

Sejak dipindahkan bekas bangunan pendapa kabupaten, tempat tersebut bila malam tidak gulita karena diberi penerangan listrik. Selain itu, Balai Desa Serirejo juga sudah dipindahkan ke lokasi tersebut. Balai Desa Sarirejo memiliki bentuk yang unik dengan ukiran yang memenuhi sisi atap dan tiang penyangga. Lantai nya pun mewah dan modern, berupa keramik merah.
Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.5
Kantor Desa Sarirejo

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.6
Balai Desa Sarirejo


Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.7
Ukiran di Balai Desa Sarirejo

Aksesibilitas

Untuk mencapai ke objek wisata Genuk Kemiri, maka dapat ditempuh dengan berjalan kaki ataupun naik kendaraan bermotor, misalnya sepeda motor, mobil, dan truk. Untuk kendaraan berat (seperti bus, truk kontainer) tidak dapat masuk, karena letak Genuk Kemiri berada di dalam gang, yaitu di tengah-tengah permukiman penduduk yang cukup padat. Adapun, jalan di depan Genuk Kemiri telah beraspal (walaupun ga mulus-mulus amat) dengan lebar kira-kira 3-4 meter (jalan lingkungan).

Isi
Isi apa ini? Hehe, tentu saja isi dari objek wisata Genuk Kemiri, bagaimana keadaan di dalamnya, ada penjaganya atau tidak, dan lain sebagainya. Nah, Genuk Kemiri ini terletak di dalam suatu ruangan yang dikeramatkan, dimana hanya penjaganya (ga tahu namanya siapa? Maksudnya, jika penjaga makam dinamakan juru kunci, kalau penjaga Genuk Kemiri disebut apa ya???) yang memiliki kunci untuk membuka ruangan yang berisi Genuk Kemiri tersebut. Yang dinamakan Genuk Kemiri ternyata adalah sebuah lubang berisi air yang di atasnya diberi kelambu dan terdapat pula kemenyan. Hal itu menandakan betapa keramatnya Genuk Kemiri. Mungkin saja, banyak orang yang percaya bahwa air dalam genuk tersebut banyak mengandung berkah (walaupun saya sendiri kurang percaya akan hal tersebut).

Kemudian, penjaga Genuk Kemiri tersebut bernama Bapak Slamet, yang telah bertahun-tahun diberikan amanah untuk menjadi juru jaga tempat tersebut. Beliau pun sudah berpengalaman, bahkan beliau juga menceritakan rentetan kisah panjang tentang asal muasal terjadinya Genuk Kemiri. Sebagai generasi muda, waduh, saya tidak begitu paham dengan cerita beliau. Namun, cerita tersebut sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, melibatkan banyak sekali tokoh pada saat Kabupaten Pati mulai terbentuk. Selain melihat Genuk Kemiri, Bapak Slamet mengajak kami berdua (pada saat mengunjungi Genuk Kemiri, saya bersama ibu saya …, keleatan banget kalo anak mami) mengunjungi makam Joyokusumo, yang tidak berada terlalu jauh dengan Genuk Kemiri. Huff, di dalam ruangan yang merupakan makam tersebut, saya takut banget. Rasanya merinding ga karuan. Yah, bagaimana lagi … lha, pada saat itu saya bersama makam, sih. Di dinding di ruangan tempat makam tersebut berada, digantungkan beberapa pigura, salah satunya adalah silsilah keluarga Kerajaan Pesantenan Pati. Sayangnya, silsilah tersebut ditulis oleh tangan, seandainya dicetak dengan printer pasti hasilnya akan lebih maksimal.

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.8
Bapak Slamet, Penjaga Genuk Kemiri

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.9
Silsilah Kerajaan Kadipaten Pati

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.10
Makam Joyokusumo

Bapak Slamet pun bercerita bahwa telah menjadi kebiasaan yang turun temurun, jika Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih pasti akan mengunjungi (sowan) ke Genuk Kemiri, mungkin untuk meminta restu. Saya tahu perbuatan tersebut dilarang oleh agama, tetapi hal itu tidak bisa terlepas dari istilah Islam Kejawen yang tidak bisa ditinggalkan oleh penganutnya. Setiap ada masalah yang menimpa Kabupaten Pati, misalnya demo memprotes kenaikan tarif PDAM, maka beberapa saat kemudian, demo tersebut sirna dan tidak lagi terdengar gaungnya. Menurut Bapak Slamet, pada saat terjadi situasi genting, maka Bupati Pati yang saat itu sedang berkuasa sowan ke Genuk Kemiri (biasanya Bupati Pati datang pada pukul 2 malam). Genuk Kemiri sudah dianggap sebagai “Danyang Kabupaten Pati”.