Senin, 29 Desember 2008

Boros2

Sumber Daya Energi


Energi merupakan salah satu sumber daya yang vital dalam kehidupan kita. Untuk hidup, kita membutuhkan energi. Menurut saya, energi yang paling penting adalah solar energy atau yang biasa kita kenal sebagai energi matahari. Tanpa adanya matahari, tumbuhan tentu saja tidak akan bisa berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Bayangkan apabila kita tidak bisa bernafas …


Salah satu energi yang paling kita butuhkan adalah energi listrik. Ketiadaan listrik akan membuat rumah saya menjadi gelap gulita. Walaupun demikian, saya sering boros dalam menggunakannya, misalnya saja kamar mandi yang dibiarkan menyala sampai pagi, lampu ruang tamu yang tidak dimatikan sekalipun sedang tidak dipakai, dan masih banyak hal-hal kecil lain yang sering luput dari perhatian kita. Hayoo, katakan benar jika itu memang benar.


Pasokan energi listrik semakin menipis dari tahun ke tahun. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan lahan terbangun, maka energi listrik yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat pun akan meningkat secara signifikan. Padahal, pasokan energi listrik tidak bertambah, dan justru berkurang karena ketersediaan batu bara sebagai bahan dasar PLTU juga menipis.


Pemadaman listrik bergilir merupakan salah satu alternatif yang ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasi krisis energi. Namun, saya menganggap bahwa cara tersebut tidak sepenuhnya efektif. Alhamdulillah, pasokan listrik di Kabupaten Pati masih normal. Namun, lain halnya dengan di Kota Semarang. Semarang sudah melakukan pemadaman listrik sejak lama. Sayangnya, pemberitahuan pemadaman dilakukan lewat media massa, seperti surat kabar. Cara ini tidak begitu berhasil, karena hanya segelintir orang yang dapat merasakan nikmatnya membaca koran. Sedangkan, bagi seorang mahasiswa seperti saya yang jarang membaca koran, mungkin hal ini juga dialami oleh kaum marjinal (maaf), pemadaman bergilir cukup membuat saya kelabakan. Maklum, pemadaman itu berdampak bagi penyelesaian tugas-tugas saya.


Pemadaman bergilir juga berakibat terhadap keberlangsungan hidup industri, baik industri dalam skala besar maupun rumah tangga, yang terkait dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang dikeluarkan 5 menteri. Para buruh pabrik mengalami pengurangan jam lembur, sehingga mau tidak mau akan berpengaruh terhadap pendapatan mereka. Selain itu, industri juga tidak lagi mampu memaksimalkan produksinya. Parahnya, upaya pemerintah, yaitu melalui iklan layanan masyarakat yang menghimbau masyarakat untuk menghemat listrik tidak berjalan dengan optimal.


Lalu, apa yang mesti kita lakukan?

Hemat listrik … hemat listrik …



Gaya hidup. Itulah yang terjadi. Sebenarnya, gaya hidup lah yang mempengaruhi perilaku kita. Percuma saja pemerintah gembar-gembor soal hemat air, energi, atau hemat duit, kalo masyarakatnya tidak memiliki kepedulian yang tinggi untuk melaksanakan gembar-gembor itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar