Kamis, 31 Desember 2009

Visi dan Misi Kabupaten Pati (I)

Pencapaian tujuan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh visi yang telah ditetapkan, yang merupakan gambaran tujuan jangka panjang secara abstrak yang ingin diwujudkan. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka dibuatlah misi yang merupakan cerminan dari langkah-langkah konkrit yang hendak dicapai. Oleh karena itu, visi dan misi harus bersifat rasional dan disesuaikan dengan kemampuan serta kondisi organisasi yang bersangkutan.

Berdasarkan Peraturan Bupati Pati Nomor 25 Tahun 2006 tanggal 1 Desember 2006 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pati tahun 2006-2011, dan dalam rangka menghadapi pelaksanaan otonomi daerah, maka visi Kabupaten Pati adalah “Terwujudnya Pati Bumi Mina Tani, Berbasis Keunggulan Pertanian dan Industri yang Berkelanjutan”.

Pelaksanaan visi tersebut ditunjang oleh beberapa misi, antara lain:
a. Mengembangkan pengamalan nilai-nilai agama untuk peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan berbasis kemajemukan masyarakat.
b. Menciptakan sistem pemerintahan yang baik dan demokratis melalui peningkatan profesionalisme aparatur dan lebih dekat kepada rakyat, serta bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.
c. Mewujudkan peningkatan kualitas SDM melalui pemerataan pelayanan pendidikan, peningkatan derajat kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
d. Membangun ekonomi kerakyatan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kelautan dan pertanian.
e. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
f. Mendorong berkembangnya industri melalui optimalisasi potensi lokal dengan mewujudkan iklim investasi yang kondusif dan berkesinambungan.

Mengembangkan pengamalan nilai-nilai agama untuk peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan berbasis kemajemukan masyarakat.
Terkait dengan salah satu misi yang dimiliki oleh Kabupaten Pati, saya belum melihat adanya “pengembangan pengamalan nilai-nilai agama” di Kabupaten Pati. Tidak ada upaya yang konkrit untuk mencapai misi tersebut. Kabupaten Pati memang terkenal memiliki banyak kiai yang handal. Misalnya saja, kiai – salah satu penasehat spiritual Presiden SBY yang tersandung kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Apalagi, di Kecamatan Margoyoso banyak sekali pondok-pondok pesantren. Lalu, apakah banyaknya pondok pesantren, kiai, murid pondok pesantren, sekolah islam menjamin terciptanya keimanan dan ketakwaan seperti yang ada di dalam misi?

Walaupun sama-sama terletak di tepi Laut Jawa, Kabupaten pati memiliki karakteristik yang berbeda dengan Kabupaten Demak. Kabupaten Demak telah memiliki akar syariat Islam yang telah tertanam kuat sejak zaman dahulu. Saya juga pernah mendengar cerita jika masyarakat di Kabupaten Demak lebih mementingkan kehidupan akhirat daripada kehidupan duniawi. Hal ini tampak sangat jelas dari adanya bangunan-bangunan masjid yang tergolong mewah, sementara rumah-rumah penduduk yang ada di sekitarnya masih termasuk berkekurangan. Sedangkan, Kabupaten Pati cenderung mengarah pada budaya Islam Kejawen, dengan masih ditemuinya makam-makam yang dikeramatkan, kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mistis dan memiliki kekuatan, misalnya Genuk Kemiri.

Pendidikan agama yang diajarkan di sekolah-sekolah yang dimulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas juga tidak menjamin akhlak murid-muridnya. Ketika saya masih SMA dulu, saya disuruh untuk menghapal ayat Al Qur’an beserta dengan artinya. Ya, saya memang berhasil menghapalnya dengan lancar, tetapi sebenarnya tujuan saya lebih berorientasi kepada ‘nilai agama’. Saya tidak ingin rapor saya jelek, termasuk nilai pelajaran agama sekalipun. Jadi, begitu saya lulus dari SMA, langsung menguap lah semua hapalan ayat-ayat saya.

Begitu pula pada saat peringatan Hari Besar Islam, seperti Nuzulul Qur’an, Idhul Adha, Maulid Nabi Muhammad SAW, di sekolah, saya malah merasa dininabobokkan. Apa setan mengganggu diri saya? Namun, tidak hanya saya saja yang mengantuk, tetapi juga sebagian besar murid yang hadir di acara tersebut. lalu

Lalu, pengamalan nilai-nilai agama apa yang dikembangkan? Kemudian, kemajemukan masyarakat? Saya masih tidak mengerti makna dari kemajemukan itu. Apakah karena adanya perbedaan agama antarpenduduk? Jika memang demikian, kemajemukan itu tidak sepenuhnya tampak di Kabupaten Pati. Hal ini terkait dengan jumlah penduduk agama Islam di Kabupaten Pati mencapai lebih dari 90%.

Menciptakan sistem pemerintahan yang baik dan demokratis melalui peningkatan profesionalisme aparatur dan lebih dekat kepada rakyat, serta bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.
Mewujudkan sistem pemerintahan yang baik dan demokratis sangatlah sulit untuk dilaksanakan. Ada beberapa prinsip good governance yang harus dipenuhi agar pemerintah dikatakan berjalan dengan baik. Salah satunya adalah transparansi alias keterbukaan. Prinsip transparansi ini sangat penting untuk menghindari adanya KKN di badan pemerintahan. Jadi, masyarakat dapat mengetahui pertanggungjawaban yang dibuat oleh instansi yang bersangkutan melalui media cetak dan elektronik, tidak hanya disembunyikan di dalam lemari arsip seperti yang terjadi selama ini.

Selama ini, masyarakat merasa kesulitas untuk mengakses informasi yang ada di dalam instansi. Apa ada ‘sesuatu’ yang mesti disembunyikan agar tidak ketahuan? Apa ada anggota DPRD/investor/kontraktor yang ‘nakal’?

Menurut misi tersebut, sistem pemerintahan yang baik dicapai dari adanya profesionalisme aparatur dan lebih dekat dengan rakyat. Profesionalisme seperti apa? Secara keseluruhan, birokrasi di Indonesia memang berbelit dan harus melalui banyak pintu terlebih dahulu. Dosen saya pernah mengatakan bahwa uang hasil perpanjangan SIM/STNK itu sebenarnya mengalir kemana? Padahal, di Indonesia sendiri jumlah kendaraan bermotor, terutama sepeda motor, semakin membengkak setiap tahunnya. Berbagai macam diklan, seminar, maupun pelatihan-pelatihan tidak sepenuhnya mampu meningkatkan profesionalisme pemerintah sebagai pemegang amanat rakyat.

Oh ya, dosen saja juga pernah bercerita … ada 2 orang yang berobat, orang pertama membayar lebih mahal daripada orang kedua karena dia tidak memiliki kartu Askes. Sedangkan, orang kedua menggunakan Askes. Lalu, apa yang terjadi? Pelayanan petugas kesehatan terhdap kedua pasien tersebut berbeda – ada diskriminasi – karena pasien yang memakai Askes tidak mendapat pelayanan yang ramah dan optimal. Petugas kesehatan menganggap, secara sepihak, bahwa penggunaan Askes akan mengurangi pendapatan yang diperoleh oleh RS, Puskesmas, dan lain sebagainya, tempat dimana dirinya bekerja, yang akan berdampak pada berkurangnya tunjangan insentif yang akan diterima petugas tersebut. Padahal, pemegang Askes pun sebenarnya membayar premi kesehatan setiap bulannya yang dipotong dari gaji bulanan, tetapi petugas tidak mau tahu. Walaupun sederhana, ‘senyuman’ mampu menunjukkan keprofesionalan kita dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

Bersambung ...

Jumat, 30 Oktober 2009

The Black Side : Drag di Kabupaten Pati

Apa itu drag? Dan, apa itu race? Ketika pertama kali mendengar istilah drag race, saya menganggap bahwa “drag race” itu merupakan dua kata yang menjadi satu kesatuan, tidak terpisahkan. Namun, begitu bertanya kepada salah satu ahlinya, ternyata drag dan race memiliki makna yang berbeda, walaupun keduanya sama-sama mempertunjukkan kelihaian dalam menggunakan sepeda motor.

Drag merupakan suatu balapan dimana para pembalapnya tidak menggunakan alat pengaman apapun. Tidak ada helm atau baju pelindung. Just for fun! menurut mereka. Akan tetapi, bagi saya … bermain drag seperti bermain-main dengan nyawa. Drag memiliki istilah lain sebagai balapan liar. Liar? Artinya, kegiatan ini sebenarnya ilegal untuk dilaksanakan. Tidak ada izin untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut, terutama dari pihak kepolisian.

Drag di Kabupaten Pati?
Saya tidak memiliki bukti yang otentik tentang keberadaan para pembalap liar di Kabupaten Pati. Sebenarnya, saya ingin mengambil foto mereka. Namun, sayangnya saya tidak bisa. Saya hanyalah seorang wanita yang tidak mungkin kelayapan di tengah malam buta. Seandainya saya pria, mungkin ceritanya akan lain lagi.

Berdasarkan hasil dengar sana sini, biasanya balapan liar diadakan pada hari Sabtu malam (saya tidak tahu apakah informasi tersebut benar) sekitar pukul 01.00 dini hari, dimana orang-orang sedang menikmati mimpinya masing-masing dan para dragger (saya menyebutnya demikian) justru mencari kesenangan dengan taruhan yang nilainya sangat sangat mahal, tidak bisa diukur dengan uang, yaitu nyawa yang menentukan apakah kita masih hidup di dunia ini.

Ada beberapa tempat yang biasa mereka gunakan untuk melakukan balapan liar, misalnya di Simpang Lima Pati sebelum digunakan sebagai tempat mangkal para pedagang kaki lima, di depan SMA Negeri 1 Pati beserta Keluarga Sehat Hospital, serta jalan lingkar selatan (JLS) Kabupaten Pati. Saya pernah mendengar cerita seram yang mengatakan bahwa pernah ada kepala manusia yang menggelinding masuk ke halaman SMA Negeri Pati. Huff, sungguh mengerikan! Kecelakaan-kecelakaan yang mengenaskan itulah yang menjadikan SMA Negeri 1 Pati menjadi angker hingga sekarang. Selain Jalan Panglima Sudirman, para pembalap juga menggunakan JLS yang hingga kini pembangunannya belum selesai direalisasikan, karena menunggu dana dari pusat yang tidak kunjung turun. Untuk saat ini, JLS masih berupa jalan tanah berdebu dan memang cocok untuk dijadikan menjadi ajang balapan.

Latar Belakang
Ada berbagai macam alasan yang melatarbelakangi adanya kegiatan drag yang penuh resiko dan berbahaya ini. Para dragger yang semuanya berjenis kelamin laki-laki ini merasakan tantangan tersendiri ketika balapan. Saya pun pernah mendengar bagaimana bangganya seorang cowok ketika dia mengebut dan berhasil mendahului sebuah bus malam yang melaju kencang di depan SMA Negeri 1 Pati, tanpa helm maupun pelindung. Betapa mengerikan tindakan yang dilakukannya.

Pencarian Jati Diri
Usia muda merupakan masa pencarian jati diri. Siapakah diri saya sebenarnya. Itulah pertanyaan yang mungkin saja tidak dapat dijawab dengan mudah. Masa-masa remaja tersebut menjadi masa yang rentan akan pengaruh orang lain. kita bisa saja “ngikut-ngikut” tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi. Banyak di antara mereka yang mencari tantangan tersendiri untuk membuktikan eksistensinya, untuk membuktikan bahwa dia ‘gentle’, pemberani, hingga keinginan untuk mendapat pengakuan dari orang lain.

Konflik Keluarga
Banyak anak yang melarikan diri ke dunia luar karena situasi di dalam rumah yang tidak mendukung. Perceraian, pertengkaran yang terjadi berulang-ulang, perselingkuhan, ayah yang mempunyai istri lebih dari satu, merupakan sederet kisah yang mampu membuat seorang anak pergi dan mencari kenyamann di luar. Home sweet home tidaklah ada di dalam kamus mereka.

Ada seorang cowok bermana Y. Y ini tampan, anak orang berada, mempunyai kekasih seorang putri dokter, tetapi dia tetap saja tidak bahagia. Penyebabnya, ibu Y berselingkuh dengan salah satu pejabat teras di Kabupaten Pati. Y pun marah pada ayah dan ibunya. Ibunya yang tidak bisa setia kepada ayahnya, dan ayahnya yang dianggap tidak bisa “mengendalikan” ibunya. Padahal, sebagai anak cowok, dia membutuhkan ayahnya sebagai panutan. Akhirnya, Y menjadi rusak. Materi memang selalu terpenuhi, tetapi tidak untuk kasih sayang. Salah satu kegiatan yang disukainya adalah balapan, karena dapat menghilangkan semua stres, kemarahan, kekesalan yang aa di dalam hatinya. Terakhir kali saya mendengar berita, Y dikabarkan tewas di arena balapan liar. Padahal, usianya masih sangat muda …

Sungguh sangat disayangkan apabila ada banyak orang yang menganggap dirinya tidak lagi berharga dan kemudian membuang hidupnya sendiri. Berapa banyak pemuda generasi penerus bangsa yang terjun ke dunia balapan liar? Para pemuda yang belum mampu mengontrol dirinya sendiri. Namun, saya pun mengakui bahwa situasi yang mereka alam sangatlah sulit untuk dijalani.

Lingkungan
Apa yang membentuk karakteristik seseorang? Apabila mendengarkan pelajaran Biologi SMA dengan seksama, maka ada dua hal yang berperan penting di dalam kehidupan seseorang, yaitu genetis yang diturunkan oleh keluarga serta lingkungan tempat kita dibesarkan. Nah, saya merasa bahwa lingkungan yang buruk akan mempengaruhi seseorang untuk berbuat buruk. Tergantung diri kita, apakah pendirian kita kuat menghadapi godaan tersebut setiap hari? Apabila banyak teman-teman kita yang mengikuti balapan liar, kemudian mereka mengajak kita ikut, apakah kita akan menolak? Tentu saja akan sangat sulit lepas dari pengaruh teman. Seringkali, kita menjadi takut akan kehilangan teman-teman kita. Apalagi, jika orang tua juga tidak memberikan kontrol yang cukup kuat untuk anaknya.

Solusi
Sebenarnya, yang saya tulis di sini bukanlah solusi, tetapi lebih kepada bagaimana untuk menghambat bertambahnya kawula muda yang terjun ke dunia balap liar. Saya merasa jika para polisi tidak akan sanggup membuat para pembalap jera dan bahkan justru menjadi tertantang untuk mencoba dan mencoba lagi. Misalnya saja, para pembalap ditangkap polisi, kemudian dibina dan pada akhirnya dilepaskan, saya tidak yakin apabila mereka berhenti dari balap liar, karena mereka cenderung telah menganggap bahwa drag adalah dunianya, dengan istiliah “drag is my worlds …”

Oleh karena itu, diperlukan kontrol yang kuat dari pihak keluarhga maupun lingkungan. Orang tua harus memberikan kepercayaan kepada anaknya bahwa anaknya keluar rumah untuk melakukan kegiatan yang positif. Selain itu, orang tua jangan sampai berbuat egois berkaitan dengan konflik yang sedang terjadi di dalam rumah. Pikirkan juga kebahagiaan anaknya, bagaimana perasaan anak menghadapi orang tua yang bertengkar. Kemudian, sebaiknya juga berikanlah lingkungan yang baik bagi perkembangan jiwa anak, seperti sekolah yang baik, lingkungan rumah yang baik, dan lain sebagainya.

14 Tips Untuk Berhenti Merokok

Apa sih yang saya ketahui tentang rokok? Hampir tidak ada, karena memang saya bukan perokok. Namun, yang jelas rokok dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. untuk diri sendiri, rokok dapat menyebabkan ketagihan, resiko terkena kanker paru-paru dan serangan jantung koroner, peningkatan tekanan darah, dan lain-lain. Masalahnya, susah sekali untuk menghentikan kebiasaan merokok ini. Mungkin, salah satunya disebabkan oleh adanya ungkapan bila seorang pria merokok itu keren. Selain itu, katanya rokok dapat mengakibatkan hilangnya nafsu maka. Nah, hal inilah yang kemudian dipakai sebagian orang untuk menjaga berat badannya.

Ada yang salah mengenai persepsi yang telah sangat berkembang di masyarakat. Apakah seseorang yang tidak merokok itu kalah keren ketimbang para perokok? Belum tentu, donk. Pada kenyataannya, saya menganggap ayah saya keren. Beliau tidak merokok, sehingga tidak akan mungkin meracuni keluarga dengan asap nikotinnya yang menyesakkan dada. Di samping itu, secara langsung beliau telah menjaga kesehatan tubuhnya sendiri. Ya, kesehatan itu sangat penting. Akan tetapi, seringkali kita abaikan dan tidak pernah kita syukuri. Seakan, kesehatan itu sudah wajar diberikan pada kita.

Apa itu perokok pasif? Yaitu, orang-orang yang menghisap asap rokok dari para perokok aktif. Kadangkala, perokok pasif tidak menyadari bahwa dia berada dalam bahaya, karena menghirup asap rokok tanpa memakai filter (asap rokok langsung masuk ke saluran pernapasan). Siapa yang patut dipersalahkan apabila perokok pasif jatuh sakit? Tentu saja, para perokok aktif tidak mau dipersalahkan, apalagi disuruh bertanggung jawab. Jadi, sebisa mungkin kita harus menjauhi perokok apabila kita ingin tubuh kita tetap sehat.

Ada baiknya apabila kita memperhatikan tips untuk menghentikan kebiasaan merokok dari Pamela Espeland, antara lain:
1.Memberi selamat kepada diri sendiri
Hanya dengan membaca kiat-kiat ini, berarti kita telah mengambil langkah besar pertama untuk menjadi orang yang bebas dari tembakau.
2.Carilah dukungan
Remaja yang mempunyai teman-teman dan keluarga yang akan menolong mereka untuk berhenti merokok akan mempunyai kesempatan lebih besar untuk berhasil. Kalau kita tidak ingin memberi tahu orang tua atau keluarga bahwa kita sedang merokok, maka pastikanlah bahwa teman-teman mengetahuinya, dan pertimbangkan untuk meminta bimbingan guru BP atau orang dewasa yang kita percaya.
3.Tentukan tenggat waktu
Kita harus menentukan kapan akan berhenti merokok. Katakanlah kepada teman-teman kita bahwa kita akan berhenti merokok pada hari yang telah kita tentukan. Cobalah memikirkan hari itu sebagai hari pembatas antara diri kita yang suka merokok dengan diri kita yang baru dan berkembang yang tidak suka merokok. Tandailah hari itu di kalender.
4.Buanglah rokok kita
Buanglah semua rokok kita, bahkan rokok cadangan yang kita simpan di tempat rahasia. Buang pula semua pemantik api – dengan cara itu, maka akan lebih susah untuk kembali merokok.
5.Cucilah semua baju kita
Buanglah semua bau rokok sejauh mungkin dengan cara mencuci semua baju kita. Jika kita sedang menyetir dan menghirup bau rokok dari mobil, maka segera bersihkan mobil kita juga.
6.Pikirkan apa yang menyebabkan kita merokok
Kita mungkin menyadari situasi-situasi tertentu yang membuat kita ingin merokok, misalnya saat berada di samping sahabat kita yang sedang merokok, minum kopi sambil membaca koran, atau saat berjalan-jalan. Saat kita mulai menyadari situasi-situasi tersebut, maka kita dapat mencoba beberapa macam teknik yang memudahkan kita berhenti merokok, yaitu menghindari situasi-situasi tersebut, mengubah situasi tersebut, serta mengganti rokok dengan makanan kecil (wortel, permen karet, permen, dan lain sebagainya).
7.Antisipasi beberapa gejala fisik
Jika kita sudah terbiasa untuk merokok, maka kemungkinan besar kita akan kecanduan nikotin, dan tubuh kita mungkin akan mengalami beberapa gejala akibat penghentian nikotin ini, meliputi sakit kepala atau sakit perut, rasa malas, gelisah, atau depresi, kurang bertenaga, mulut kering atau sakit tenggorokan, serta keinginan untuk mengemil. Berita bagusnya adalah gejala-gejala tersebut aka menghilang dengan sendirinya – jadi bersabarlah dan jangan menyerah, lalu diam-diam mulai merokok lagi, atau kita akan lebih lama dalam menghadapi gejala-gejala ini.
8.Buatlah diri kita agar selalu sibuk
Menurut pengalaman banyak orang, hari terbaik untuk berhenti merokok adalah Senin, saat kegiatan bersekolah atau pekerjaan yang padat membuat mereka sibuk. Semakin jauh perhatian kita teralihkan dari rokok, maka semakin kecil kemungkinannya kita ingin merokok. Aktivitas yang tinggi juga merupakan suatu cara untuk memastikan berat badan dan energi kita agar tetap terjaga, bahkan pada saat kita sedang mengalami gejala-gejala penghentian konsumsi nikotin ini.
9.Minum banyak air
Air akan menolong tubuh kita untuk mengeluarkan nikotin dari organ tubuh dan akan menolong kita merasa lebih nyaman saat gejala-gejala penghentian konsumsi rokok itu muncul. Dan, pada saat ini, jauhilah kafein yang bisa membuat kita merasa lebih gelisah.
10.Berhentilah pelan-pelan
Beberapa orang menemukan bahwa mengganti rokoknya ke rokok yang kadar nikotinnya lebih rendah dan akhirnya mengurangi jumlah rokok yang mereka hisap setiap harinya adalah cara yang efektif untuk berhenti merokok.
11.Gunakan pengganti nikotin
Jika kita menemukan bahwa tidak ada satu pun strategi-strategi di atas yang berhasil, maka kita mungkin dapat mempertimbangkan mengkonsumsi pengganti nikotin, misalnya permen karet.
12.Berilah hadiah kepada diri kita sendiri
Tabunglah uang yang biasanya kita gunakan untuk membeli rokok. Saat kita telah terbebas dari pengaruh rokok selama seminggu, dua minggu, atau sebulan, maka silakan membeli CD baru, baju, atau buku – apapun yang benar-benar kita suka.
13.Bagaimana jika kita khilaf?
Jika kita sama seperti orang lain, kita mungkin baru mampu berhenti merokok setelah berusaha berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan bahkan tiba-tiba mempunyai keinginan yang sangat besar untuk menyerah. Atau mungkin tanpa disadari, kita telah berada dalam situasi ketika kita merokok dan menyerah pada godaan itu. Mungkin kita akan sempat tergoda untuk menyerah dan memutuskan bahwa kita telah gagal – dan mulai merokok lagi. Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Pikirkan kekhilafan kita sebagai kesalahan, bukan sebagai tanda bahwa kita akan gagal. Catatlah kapan dan kenapa hal itu bisa terjadi dan teruskanlah usaha kita untuk berhenti merokok.
Apakah kita menjadi seorang perokok berat karena satu rokok? Mungkin tidak – hal itu bisa terjadi secara pelan-pelan, dalam waktu yang panjang. Tetaplah ingat bahwa satu rokok tidak akan membuat kita menjadi seorang perokok. Jadi, silakan merokok satu batang (atau bahkan dua hingga tiga batang) setelah kita berhasil berhenti merokok. Dijamin hal tersebut tidak akan membuat kita menjadi perokok lagi.
Ingatlah bahwa diri kita berhenti merokok dan bagaimana kita berhasil melakukannya – atau mintalah seseorang untuk mengingatkan kita akan hal tersebut.
14.Ingatlah : Berhenti merokok itu sangat sulit
Jika kita tidak berhasil pada kali pertama, janganlah menyerah. Beberapa orang harus berhenti selama dua atau tiga kali sebelum mereka benar-benar berhasil berhenti merokok.

Kamis, 10 September 2009

Gunung Rowo, Aset Wisata Kabupaten Pati

Sejarah Gunung Rowo dimulai ketika Laksamana Cheng Ho mengunjungi Sunan Muria. Kemudian, ketika melihat objek wisata yang saat ini dinamakan Gunung Rowo, mereka berdua memiliki pendapat yang berbeda. Sunan Muria menganggapnya sebagai “gunung”, sedangkan Laksamana Cheng Ho berpikir bahwa tempat tersebut berupa “rawa”. Oleh karena itu, untuk menengahi perselisihan tersebut, tempat tersebut dinamakan Gunung Rowo yang merupakan gabungan dari kata gunung dan rawa.

Itulah mitos yang saya dengar dari ibu saya. Tentang kebenaran cerita tersebut pun saya tidak yakin. Apakah seorang laksamana yang begitu terkenal dan dipuja mau menjalin hubungan dengan Sunan Muria? Apakah Laksamana Cheng Ho dan Sunan Muria hidup di zaman yang sama? Percaya atau tidak, hal itu tergantung dari diri kita sendiri. Mitos merupakan cerita dari mulut ke mulut yang tidak diketahui kebenarannya. Oleh karena ceritanya beredar dari mulut ke mulut, maka pengarangnya pun anonim alias tidak diketahui.

Gunung Rowo merupakan salah satu objek wisata alam di Kabupaten Pati yang patut mendapatkan perhatian, selain Goa Pancur, air terjun, dan lain sebagainya. Gunung Rowo terletak di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong (dekat dengan SDN Sitiluhur), kurang lebih sekitar 15 kilometer dari pusat kota melewati Desa Tamansari, Purwasari, Guwo. Jarak yang cukup jauh apabila ditempuh dengan menggunakan sepeda motor.


Gambar 1.1
Gunung Rowo


Gambar 1.2
Gunung Rowo Dilihat dari Pos Pemantau


Gambar 1.3
Gunung Rowo Untuk Para Penggembala Sapi

Untuk sampai ke Gunung Rowo, maka terlebih dahulu kita melalui kawasan permukiman padat penduduk, kemudian ada pula kawasan perkebunan yang terbentang luas (ketela, tebu, pohon randu, buah-buahan, dan hasil alam lainnya) serta hutan jati yang meranggas di musim kemarau, sehingga apabila malam telah tiba, keadaan hutan tersebut gelap gulita. Kata ibu, di balik hutan yang jati, ada perkampungan penduduk. Hebat kan?

Aksesibilitas ke Gunung Rowo cukup mudah dicapai, dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor, mobil, truk – seperti mau Pramuka, naik truk terbuka. Lebar jalannya kira-kira 3 meter, dengan kondisi jalan yang telah beraspal (walaupun jalannya tidak bisa sebagus di pusat kota). jalan tersebut hanya cukup dilewati oleh satu truk. Untuk mendahului dari kanan pun susah, padahal menggunakan sepeda motor. Truk tersebut pada umumnya mengangkat hasil bumi Tlogowungu untuk didistribusikan kepada konsumen. Oleh karena itu, dengan adanya pelebaran jalan – salah satu usaha yang patut diupayakan, diharapkan aliran barang maupun jasa dapat berjalan dengan lebih lancar.

Signate telah tersedia di pinggir jalan menuju objek wisata Gunung Rowo, sehingga pengunjung tidak akan tersesat, selain dikarenakan hanya ada satu jalan utama menuju ke objek wisata tersebut. Kemudian, ketika telah hampir sampai di depan pintu masuk, kita ditarik biaya retribusi dengan harga yang terjangkau oleh semua kalangan. Tidak perlu khawatir, kocek tidak akan terkuras di tempat ini. Retribusi tersebut digunakan untuk disetor ke kas pemerintah daerah, sedangkan sisanya digunakan untuk merawat dan menjaga kebersihan objek wisata.

Objek wisata yang lebih terkenal dibandingkan dengan Waduk Seloromo ini sangat mengesankan. Mata kita dimanjakan oleh suasana pedesaan yang masih alami yang dikelilingi oleh perbukitan. Namun, ada satu hal yang cukup mengganggu saya, yaitu banyaknya sampah yang terbawa air hingga ke tepi waduk, sehingga mengotori tempat tersebut.


Gambar 1.4
Sampah yang Terbawa ke Tepi Gunung Rowo

Pada saat hari aktif, kondisi Gunung Rowo relatif sepi. Namun, ketika hari libur atau hari libur sekolah tiba, objek wisata tersebut lumayan ramai dikunjungi, terutama anak-anak bersama keluarga mereka. Fasilitas yang ditawarkan pun cukup lengkap, meliputi deretan warung makan sederhana, bangku-bangku semen yang dapat digunakan untuk memandang Gunung Rowo, lalu ada pula tukang sol sepatu yang kelihatannya cukup laris. Selain itu, juga terdapat pos pemantau yang dapat digunakan untuk melihat Gunung Rowo dari atas. Ada pula menara pengawas air yang berfungsi untuk melihat ketinggian air waduk. Hal ini menandakan bahwa telah terdapat penanganan yang relatif baik terhadap objek wisata Gunung Rowo apabila dibandungkan dengan Waduk Seloromo.


Gambar 1.5
Deretan Warung Makan di Gunung Rowo


Gambar 1.6
Bangku Semen Tempat Bersantai bagi Pengunjung Gunung Rowo


Gambar 1.7
Pos Pemantau Objek Wisata Gunung Rowo


Gambar 1.8
Menara Pengawas Ketinggian Air


Gambar 1.9
Tempat Duduk Pengunjung Gunung Rowo


Gambar 1.10
Tempat Singgah Pengunjung Gunung Rowo

Setelah melewati jembatan untuk menuju Gunung Rowo, ada dua buah jalan yang bercabang, yaitu jalan menuju pos pemantau serta jalan menuju menara pengawas ketinggian air.


Gambar 1.11
Jembatan Penghubung Gunung Rowo dengan Permukiman Penduduk

Ada beberapa kendala yang terkait dengan objek wisata Gunung Rowo, misalnya kebersihan. Pos pemantau kurang terawat, ditandai dengan banyaknya coretan-coretan tipeX di bagian kayunya. Hal ini menandakan kurangnya kesadaran pengunjung untuk ikut menjaga, merawat, dan melestarikan Gunung Rowo. Selain itu, ada beberapa masalah lain, meliputi:
Kondisi Gunung Rowo yang tergolong panas, padahal saya merasa sudah terdapat lebih dari cukup pohon yang dapat digunakan untuk mengurangi suhu udara.
Terdapat beberapa ayunan yang telah berkarat dan ada ayunan yang tinggal kerangkanya saja.
Baik dar bangku pengunjung maupun pos pemantau, keduanya sama-sama tidak dapat digunakan untuk melihat pemandangan Gunung Rowo secara utuh, karena terhalang oleh rimbunnya pepohonan – dan hal ini merupakan dilema. Untuk melihat pemandangan Gunung Rowo, dapat dilihat dari posisi jembatan yang menghubungkan area wisata Gunung Rowo dengan kawasan permukiman penduduk.
Jalan menuju permukiman penduduk dengan area wisata Gunung Rowo masih menjadi satu, sehingga retribusi tidak dapat ditarik secara maksmal. Petugas penarik retribusi harus jeli melihat mana penduduk yang bertempat tinggal di dekat Gunung Rowo dan mana yang termasuk pengunjung.


Gambar 1.12
Tangga di Objek Wisata Gunung Rowo Menuju Permukiman Penduduk

Kurangnya promosi yang ditawarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pati sebagai pengelola aset wisata Gunung Rowo. Patut disadari bahwa Kabupaten Pati bukanlah kabupaten yang menggantungkan pendapatannya dari sektor pariwisata. Walaupun demikian, sektor tersebut penting untuk dikembangkan, selain untuk menambah pendapatan daerah, juga untuk lebih memperkenalkan Kabupaten Pati di mata nasional. Bahkan, apabila memungkinkan, dapat pula dibuat paket-paket wisata yang harganya terjangkau oleh semua pihak.

Freestyle di Stadion Joyokusumo

Kata “wow” itulah yang pertama kali saya ucapkan ketika melihat pertunjukan freestyle di Stadion Joyokusumo. Bagaimana tidak? beberapa pemuda melakukan aktraksi di atas sepeda motornya dengan sangat mengesankan. Atraksi yang dipertunjukkan cukup menghibur, yang dibuktikan dengan membludaknya pemain yang memadati halaman stadion. Adapun, penontonnya berasal dari berbagai golongan usia. Sebagian besar penonton berjenis kelamin laki-laki, walaupun ada juga beberapa cewek yang ikut menikmati serunya berkendara di atas sepeda motor dengan berbagai maca gaya yang ditampilkan.


Gambar 1.1
Lapangan Joyokusumo Sebagai Tempat Pertunjukan Freestyle


Gambar 1.2
Pentonton yang Memadati Lapangan Joyokusumo

Suasana pertunjukam freestyle ini tergolong tenang. Penonton berdecak kagum sambil sesekali memberikan aplause kepada pengendara yang memberikan gaya yang berbahaya dan menantang. Aksi “standing” dengan berbagai macam variasinya yang menghiasi sepanjang pertunjukan diadakan dalam waktu yang tidak menentu. Selain itu, terdapat beberapa polisi yang bertugas untuk menjaga ketertiban selama pertunjukan berlangsung. Hal tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin saja terjadi dan tidak diinginkan.


Gambar 1.3
Gaya Standing dari Para Freestyler 1


Gambar 1.4
Gaya Standing dari Para Freestyler 2

Lalu, apa yang didapat dari kegiatan freestyle tersebut? Tak lebih dan tak bukan adalah sebagai penyaluran hobi maupun bakat para pemain. Dengan bebas, mereka dapat mengekspresikan diri sendiri, atau dapat pula disebabkan oleh keinginan untuk menarik perhatian para cewek. Which ones do you choose? Let’s see!

Jumat, 14 Agustus 2009

Awal Peradaban

Engkau, awal peradaban manusia
Penjaga rahasia

Adakah kau dengar?
Suara-suara itu,
suara manusia yang menghujat
Gerutuan panjang tanpa batas

Adakah kau lihat?
Manusia yang selalu memeras
Merampas kesucian yang kau jaga
Mengotori tubuhmu dengan rayu palsu

Aku tahu, engkau
menangis sendu
Menatap takdir yang kian mengambang
Tak ada tempat ‘tuk berlari,
kembali pulang menuju pangkuan
samudra

Aku tahu, engkau
telah banyak menahan kesabaran
Telah begitu banyak berkorban
demi manusia
yang tak pernah mengerti
apa arti dari kehidupan

Kau berikan …
Ketulusan tanpa noda
Keramahan tanpa rasa palsu
Pengabdian seutuhnya

Walau tubuhmu semakin merapuh
Kau tak mengeluh atau melawan
Dan, aku … tak tahu
mengapa?

29 April 2007

Antara Aku Dia

Aku …
Langit hitam tanpa cahaya malam
yang
bisikkan aura penuh pekat
Tenggelam dalam
irama dekap kegelapan

Bunga tak dikenal, tak bernama
Selalu rasakan tatap yang berpaling
acuh
sadar, esok masih sama

Dia …
Langit berkilau keemasan tanpa gulita
yang
membisikkan “harapan tak pernah usai”
Tenggelam dalam pusaran angin
selembut awan
Bukan badai

Mawar merah, simbol dari cinta
Selalu rasakan tatap yang berpaling
kagum
Sadar, esok akan lebih bahagia

Aku dan dia …
Tawa dan tangis, tak bisa bersatu
Pujaan dan hinaan, jauh berbeda

Aku yang lemah
Temui nyata tak seindah impian
Dia yang berkuasa
Nyata dan mimpi menjadi satu

30 April 2007

Alang-Alang Malang

Tiang yang menjulang tinggi menembus awan
Mencuri perhatian setiap hati
untuk memandangnya
Hanyalah sebuah alang-alang
yang bergoyang tertiup angin kering
Mencintainya dengan jiwa yang suci

Hanyalah alang-alang malang yang belajar
untuk melupakan
Meniupkan melodi kesedihan yang tertanam
Belajar untuk membenci, agar tiada lagi
cinta yang membekas

Tiang yang menjulang tinggi
Tampak angkuh menatap alang-alang
Meremehkan jiwa yang rapuh
Hampir patah menunggunya berpaling

“Tataplah aku! Pandanglah aku!”
Aku ada di sini
Kan setia melihatmu selalu
tak bisa menggapaimu”

9 September 2006

Kasih

Ketika sang merpati telah terbang
Melayang jauh menuju cakrawala senja
Aku hanya terdiam
Membisu dengan tatap hampa

Kesiur angin yang membelai lembut tubuhku
serta
lantunan irama lagu dedaunan yang bergoyang
melambungkan segala angin, impian, dan asaku
kepadamu
Kepadamu yang telah pergi
ke tempat yang terlampau jauh
Takkan terjangkau genggam tangan ini
‘tuk selamanya

Dalam jiwa,
ada perasaan sunyi yang melilit
t’lah merasuki aliran darahku
dan mengiringi setiap jejak langkahku

Aku ingin menangis
Namun, tiada lagi air mata yang tersisa
Kering!
Hampa
Pilu

Kau hanya sisakan sebongkah kenangan indah
Kenangan yang ‘kan abadi
Dalam cerita cinta kita

Dahulu,
Saat lonceng kematian berdentang
menunjuk dirimu
Aku merasa lumpuh
sebagian tubuh ini bagai ikut terkubur
bersama hembusan napas terakhirmu
Mungkinkah kau telah lupa
akan janji setia kita
untuk selalu bersama
selalu berbagi rasa
Selalu

Aku ingin agar kau seperti merpati
yang tak pernah ingkar janji
walau sayapnya t’lah patah
pada malam dingin mencekam
Namun, dapatkah kau kembali, kasih?

Adakah Harapan?

Kepakkan sayap menuju surga
Sehari, setahun, bahkan untuk selamanya
Membuka tabir rahasia tentangku,
tentangmu
Rahasia hati yang terkunci erat

Aku butuh harapan, juga khayalan
untuk dapat membelah angkasa
membelai mega putih yang berarak
Kedamaian suci menenangkan

Kau menebarkan jejak ke segala arah
hingga tak mampu kuikuti
Relung jiwa ingin menangis pilu
Meraba, dalam setiap luka
Menyisakan kenangan menyakitkan

13 Mei 2006

Buntu

Langitku telah semakin menghitam
Kulihat, awan menatapnya … ngeri
Bintang tak mau lagi menampakkan
kerlip anggunnya
Aku harus bagaimana?

Lentera telah lama mati
Apalagi bulan, pengecut,
hanya bersembunyi di balik punggung
awan
Mentariku kalah dan menyerah
di usianya yang renta
Aku harus bagaimana?

Lautku menjadi tak berombak
Tenang, mengerikan
Tiada lagi gemuruh gelombang mengentak
Dan, semua habis sudah
tanpa sisakan apapun
Aku harus bagaimana?

Lembah menjadi tak berwarna
Hanya hitam dalam suram,
kian bersatu bersama sedih
sepi
Bercanda dengan tawa, tak tulus
Aku harus bagaimana?

14 Mei 2007

Bintang Kehidupan

Bintang … tersenyumlah padaku
Buatlah aku menjadi bahagia
dalam menapaki kehidupan

Kemilau sepanjang masa
Tak terganti, tak tertandingi
Kau selalu ada untukku

Bintang … hanya kau yang mampu
Membawaku terbang menuju taman cinta
Menapaki awan-awan suci
Cahayamu tak pernah memudar
Setia menemani hari-hari gelapku
Menghiburku, tanpa seorang pun tahu

Namun, bila mendung berarak
menutupi jiwamu
Aku berjanji ..
‘kan mengusirnya pergi untukmu
Hingga tak ada hujan yang menetes
Hanya pelangi yang mewarnai hati

18 Agustus 2006

Berubahlah ...

Burung-burung menjadi saksi bisu
Akan kerasnya sikapmu, sifatmu
yang membuat aku selalu terdiam
dengan hati yang terluka

Aku tak mungkin ungkapkan
Semua dilema yang berkecamuk di dada
Karena, aku …
bukanlah wanita yang berani
menentang engkau
Guru yang telah mengajarkanku
perkembangan dunia

Dan, aku hanya mampu berharap
Engkau ‘kan berubah
Seiring dengan jalinan arus waktu
Menata kembali serpihan kehidupan
menjadi utuh
Hingga aku dapat tersenyum
Menyambutmu penuh bahagia

19 Juni 2006

Bukan Pangeran Mimpi

Tahukah kau?
Kau adalah pangeran mimpiku
Milikku dalam mimpi
Tiada dalam kenyataan

Mimpi dan nyata
Takkan bersatu, mendukungku
di setiap langkah hidupku

Ku hanya bisa berlari
di atas awan kelabu
Hati yang kelabu, hampir menghitam
Membawa semua pahit kenangan itu
bersamamu, pangeran mimpiku

Di negeri dongeng saja,
kutemukan makna bahagia
Kutemukan pangeran mimpiku
Terbang menghampiri,
membuatku tersenyum
Memelukku

Semua telah usai
Ketika ‘ku sadar
Ketika nyata menamparku
Pangeran mimpiku hanya bayangan
dan jauh menghilang
Bersama tiupan angin yang
mengoyak hatiku

15 April 2006

Dia

Aku ingin menjadi dia
Dia yang kau sayangi
Dia yang kau cintai
Dia yang kau puja

Aku ingin menjadi dia,
dan merasakan getar hatimu
Cintamu yang tulus kepadanya
Tak kenal akan dimensi waktu
Irikah aku?

Namun, aku sadar
Aku tak dapat berubah menjadi dia
Walaupun berkali-kali ‘ku mencoba

Jadilah diriku sendiri
Menerima apa adanya
Pasti suatu saat nanti
Ku ‘kan temukan pangeran sejatiku
Rela berkorban
demi melihat kebahagiaanku

29 Oktober 2004

Biarlah

Biarlah
Sosok kasih yang di sini
Hilang
Ditelan kesenyapan yang menusuk
Memudar di balik eloknya rembulan
Dan terkikis kegembiraan yang ada

Biarlah
Aku lenyap di telan kabut malam
Pekat
Sendiri tanpa hadirnya pelangi
Memudar di balik senyuman embun
Dan terserak kehampaan yang ada

Bayangmu

Bayangmu lenyap ditelan kabut petang
digusur udara basah larut malam
Langit tak jua menyiramkan pendar-pendar
cahaya sucinya padaku
Bintang pun serasa enggan menyibak gelap dunia

Bayangmu terban bersama deritaku
Sisakan tubuh luka yang terkoyak
robek oleh pecahan kaca yang kau hantamkan

Ku akan hidup tanpa hati
Karena hati itu telah kau remuk,
hingga
tiada lagi kerinduan yang terpendam
Tiada lagi tatap mata berlumur kasih
Tiada lagi senyum hangat terpancar
dalam alunan melodi jiwaku

Saat kehampaan hidup mengalir
Akan makin tersuruk ke dalam lumpur pengkhianatan
Darahku menetes di sepanjang jalan kenangan kita
Membasahi rumput yang terbalut embun
menjadi mereah,
dan hanya merah

Ku akan hidup tanpa raga
Melayang-layang di sekelilingmu
menghantuimu selalu
Menebar bunga kematian
Menuju kegelapan tak berujung

Aku Cemburu

Seandainya kau tahu
Bila aku ingin memberikan hatiku
padamu
Menentuskan cerita cinta
yang hingga kini tertunda

Aku cemburu
Menatapmu dengan terluka
Hati yang sakit, teramat sakit
Melihatmu bermanja dengannya
tanpa mempedulikan nyanyian ratapanku

Aku ‘kan menghilang
Sampai kau dapat pulih,
tegar hadapi nyata ini
Walau aku masih mencintaimu
Walau ‘ku selalu merindumu
dan selalu merindumu

13 Mei 2006

Mencintaimu

Sekarang, aku telah sadar
Engkaulah cinta sejatiku
Hatiku selalu menjadi kacau
saat memikirkan dirimu

Mengapa ini bisa terjadi
Saat kita ‘kan berpisah

Sayang …
Aku ingin memelukmu
‘tuk hilangkan rasa pedih
di hati ini

Sayang …
Aku ingin memilikimu
‘tuk hilangkan rasa pedih
di hati ini

Aku sangat mencintaimu
Maukah kau menerimaku
sebagai teman dekatmu
Di saat suka dan duka
Di saat badai datang menerpa

Laut Dalam Hatiku

Suara laut telah memanggilku
Mengulurkan tangannya ingin merengkuhku
Ke dalam pelukannya
Mengirimkan angin yang mencoba menghampiri
Membujuk, memberi rayu yang tak habis
Tak lelah menanti

Namun, aku tak mau
Tak mau menerima bujuknya
Aku ‘kan terus berlari
Hingga lautan menyerah
dan memanggil angin pulang

Aku menerawang pada cermin
di hadapanku
Memantulkan bayangan sepi
Semua telah berubah
Menjadi beku kesedihan yang menggempur
habis, semangat hidupku

Lukaku tak pernah mengering
Laut takkan melepaskanku
Haruskah aku menyerah
dan pergi menuju
deburan ombak yang menyeretku
ke dalam samudra

13 Mei 2006

Kehidupan

Kehidupan yang telah semakin menua
Menebarkan keindahan dalam dunia
Menuai impian dari mimpi terlarut
Tunjukkan nyata yang mengabur
Menelungkup, tak mau terbangun

Saat kita terjatuh menghunjam bumi
Kehidupan tetap berdiri kokoh
tak tergoyah
Saat kita meneteskan air mata
di sepanjang detak waktu
Kehidupan tetap tersenyum

Kehidupan, apa maumu?
Kau membuatku berada dalam gulita
Kau hanya ruang kosong tak berpengharapan
Kini, jiwaku tersesat
dalam keringnya padang luas nan sunyi
Tanpa batas
Akankah ada jalan kebebasan?

Hidup, Tak Hanya ...

Hidup
Hitam putih
Hidup
Merah kuning hijau
Hidup
Biru cokelat hitam kuning
Hidup
Putih hijau merah biru hitam
Hidup
Kuning merah biru hijau putih jingga
Hidup
Cinta rasa kasih pengorbanan sombong baik
Hidup
Rendah hati tertawa gila acuh arogan
Hidup
Ceria cinta jahat kasih sayang
Hidup
Dengki iri arogan
Hidup
Baik jahat
Hidup

20 Februari 2007

Hati yang Kosong

Cinta …
Kamu percaya?

Bagiku
Cinta sungguh menyakitkan
Menggerus hatiku, hingga
‘ku tak sanggup menghirup
udara yang tercipta

Mengapa harus begini?
Mengapa hatiku terasa kosong?

Kau ada di atas langit
Kau ada bersama alam
Namun, kau ada bukan untukku
Untuk kumiliki

Cintaku ini harus dikemanakan?
Haruskah kubuang jauh ke dalam tong khayalku
Biar hilang bersama sampah
Biar hilang jua terbakar mentari

Ku ingin jadi tak peduli
dengan cinta
Tapi, mungkinkah?

20 Mei 2006

Senyum Keputusasaan

Suasana senja kembali menari
dalam lubuk hatiku
Membawa aroma kepekatan
yang menyesakkan

Harapan menuju takta mahkota
Terobek oleh kesia-siaan belaka
Membawa diriku terseret kepada
aliran waktu
Memudar membawa sepi tak bernyawa

Akankah kulihat peri turun
di hadapku?
Memberiku kemahligaian cinta
untuk bisa meraihnya
dalam gelombang kabut yang mendera

Derita dan sengsara
Hanya itu yang kupunya
Menebar senyum keputusasaan

Lelah sudah aku menunggu
Takkan pernah kudapatkan
makna cinta darinya
Aku … patah hati

28 April 2006

Terlarang

Walau telah kutapaki
beribu ranting jalanan,
onak duri yang menyakitkan
Namun, aku tak bisa
takdir dunia selalu mengiringi jiwa
membelenggu cintaku
Cinta yang terlarang

Awan menjauhi diri
Langit mencaci tiada akhir
dan tuhan menolak bagi para pendosa
‘tuk terbang dalam taman impiannya

Hanya samar-samar
Kudengar rintih derita
Nyanyian suara hati
Pilu dan pedih dalam jiwa ini

Ku terbuai oleh percik-percik cinta
tanpa persetujuan
Melayang … tinggalkan bumi
Tetapi, di balik itu
Kenyataan seakan menyentakku
kasar …
menyeretku kembali, jatuh

Dalam sepi
Ku bertarung antara rasa dan logika
Rasa …
Logika …

Hhh, biarlah waktu saja
yang jadi putusan
Aku … sudah lelah

Temanku Pengkhianat

Teman
Apa arti seorang teman
Hanya sebagai penghisap
Hanya sebagai penggali
Hanya sebagai perebut

Teman
Aku tak mengerti
Mengapa di dalam tatapmu
‘ku merasa
Aku adalah sebuah kaleng
Ya … kaleng!
yang selesai diminum
langsung dibuang
Tanpa memandang resah derita
dari hatinya

Kuingin teman sejati
Kuragu …
bisakah dia menjawab
Apa aku harus terbang ke surga
untuk mendapatnya

Biarkan aku sendiri!
Mereguk pahitnya nyata
Hingga ‘ku kan lupa
bahwa engkau
telah menebar racun
Menghantam desah jiwaku

Dasar pengkhianat!
Persetan dengan teman
Kini … rasa percaya itu
telah berganti
Dendamku ‘kan melumatmu
jadi serpihan debu
Karena kau buat hatiku
mati

Nekad

Jemari angin kembali menyibak tabir hidupku
Menuangkan anggur cinta ke dalam piala keemasan
Syair yang terlupakan mengalun perlahan
Hina diri ini hingga tenggelam di dasar dunia

Ya, hina saja!
Tak mungkin kutemui mentari,
dalam ruang hampa yang tercipta
Aku ‘kan tertikam dengan sangat panas
Terbakar menjadi serpihan debu
Melayang-layang di angkasa,
tidak bisa pulang ke bumi

Laksana gelap menghitung hari berganti,
merindu sinar
Sekalipun silau ‘kan hapus tubuh ini
Tak ada ketakutan membayang
“Cahayaku, kekasihku, tarik aku
dalam hangat pelukmu”
Dan, begitulah takdir kehidupan

Tolonglah Aku ...

Apa yang terjadi dengan diri ini?

Mengapa angin menarikku
dalam dinginnya pelukan
Membawaku pergi ke lain dunia

Mengapa ombak menghantamku
Menjadi puing-puing kecil
Hancur, hilang tanpa asa

Siapapun, tolonglah …
Bangkitkan aku,
dari derita cinta tak terbalas
Bangunkan aku,
dari mimpi buruk tak berujung

Siapapun, tolonglah …
Bantu aku lupakan dia
Karena dia bukan milikku
Karena dia bukan takdirku
Karena dia adalah kenanganku
yang selalu tersimpan di hati
untuk selamanya

Apa Salahku?

Aku hanya seonggok bayang
bagimu
Kan lenyap menjadi serpih debu
saat tersiram kemilau sang bidadari

Bukit-bukit bermandikan cahaya keperakan
Membawa rahasia sepiku pergi
bersama nyanyian rumput
Bersama bunga dandelion, menari
bersama gemerisik angin

Mentari yang kutunggu
tak pernah terbit
‘tuk hibur aku dalam lingkaran cintaku
Rindu dan cinta dalam sendiri
Apa salahku?

Tuhan, Hapus Dia ...

Tertawa dalam kesedihan
hanya membuat hati semakin terluka
Menertawakan kebodohanku
Percaya akan kekuatan cinta

Dunia menjadi tak lagi ramah bagiku
Membawa kejenuhan
Memberi kepenatan
Bukan kesejukan

Tuhan, hapus dia dalam memori ini
Biar aku dapat kembali terlelap
Bebas dari mimpi buruk tiap malam
yang mengepung,
dalam lingkaran kebencian

30 September 2006

Senin, 10 Agustus 2009

Dirimu

Hariku penuh dengan warnanya
Angan membara tak tersampaikan

Setiap cinta di awang-awang
Takkan bisa menapak di atas bumi

Aku tersentuh oleh dinginnya perasaanmu
Dalamnya hati bersembunyi

Kau selalu katakan
Lewat lembut tatap matamu
Bukan sikapmu

Namun,
kau bangun sekat di antara kita
Kau ciptakan dinding tinggi menjulang
Hingga, mustahil ‘ku mampu
menghancurkannya

Haruskah kulawan segala penghalang?
Tabrakkan diri menuju
Walaupun ‘ku kan terluka
Dan, inilah kekuatan cinta

2 Mei 2007

Dia, Ada ...

Dia, ada …
Di antara kunang-kunang yang menari
Di antara padang bunga matahari
Di antara alam yang menyuarakan asa

Dia, ada …
Tersembunyi di balik bingkai awan
Tertutup debur ombak memecah karang
Seakan menghilang, tapi dia
tidak menghilang

Dia, ada …
Menjelma menjadi merpati
Melambai pada setetes embun
di rerumputan
Memainkan dawai senja untuk dirinya

Walau ‘ku lelah mencari
Aku bahagia
Kebahagiaan ini terukir dalam
menghentak-hentak hatiku, yang tengah
terombang-ambing dalam
samudra ketidakpastian

16 Mei 2007

Dedaunan

Kulihat,
Dedaunan yang merindukan
dekapan kasih sayang
dari sang embun
yang kini telah pergi
bersama mentari pagi

Kutatap,
dedaunan yang berdesir lembut
oleh sentuhan sang bayu
yang kini telah berubah
menjadi gelombang badai

Kutahu,
Perasaan dedaunan yang tumbuh subur
Karena tersiram oleh melodi nada cinta
dari sang kekasih
Namun, rasa itu kini telah mati
Tanpa membawa setetes harapan
‘tuk menjulang tinggi ke angkasa

Kejamnya Cinta

Aku berjalan sendirian
menembus kepekatan malam
Sunyi dan dingin
Selalu mengingatkanku
pada sosok itu
Sosok yang menhantuiku
kemanapun aku bersembunyi
Berusaha melupakannya

Dia …
Dialah yang kurindukan
yang selalu kuimpikan

Namun, apa yang kudapat?
Hanyalah harapan kosong
‘tuk memilikinya
Ilusi hampa tak bernyawa

Sia-sia kumenanti dekapannya
Kehangatan napasnya
Kuingin menangis, berteriak
tumpahkan segala gundah dan lara ini

Benarkah cinta tak pernah salah?
Cinta datang di setiap hati manusia
Tak kenal waktu dan ruang
Kadang membawa nikmat,
kadang membawa duka
mendalam
Perih terasa …

Aku
Apalah arti diriku
Aku telah menjadi korban cinta itu
Mengapa harus aku?
Mengapa cinta terasa sungguh kejam?
Mengapa?

Nafas Kematian

Helaian nyawaku hilang sudah
Hancur ditepis getar gelombang darimu
Tubuhku tergolek di sini,
mengais sisa harap setipis kabut
Jiwaku bebas berkelana
Menjemput fajar memerah
yang mengintip malu dari balik bukit
serta
terbang, mencium pipi setiap jengkal dunia

Air mata embun menitik jatuh,
sebelum menguap hancur oleh mentari
Dan, daun hanya mampu memandang bisu
Ikut menundukkan rangkaian kepedhan
Melantunkan himne sesaat

Tangan-tangan dingin itu
Tangan-tangan yang kesepian
Mencengkeramku dalam tajam cakranya
Percuma meronta menggapai cita
Tubuhku mulai hilang wujud
Aku takut!

Oh, kegelapan telah ada di hadapanku
Tercipta oleh kehampaan lorong hati
Siap melantunkan bujuk rayunya
Menyemaikan senyum dalam beku,
nafas kematian

19 Oktober 2006

Retak

Taman langitku semakin memudar
Seiring senyummu yang mulai sirna
Diam …
Kosong …

Kini, hanya bayangmu yang tersisa
Kudekap dirimu
Tak bisa …
Hingga, aku terlempar
dalam samudra keputusasaan
Tenggelam …
Sisakan khayal fatamorgana

Lonceng kembali berdentang
Mengaburkan nyanyian cintaku
Dan, kumulai rasakan retak di hatiku
Keruntuhan telah menyapa
Tinggal menuju puing

19 September 2006

Seperti Hujan

Hujan baru saja berlalu
Sisakan curahan gerimis
yang kutahu,
takkan pernah berganti
dengan
rona tujuh warna pelangi
Rona tujuh bidadari

Hanya suram dalam hujan
Hanya sedih dalam sunyi
Sesuram mentari yang tersapu
awan pekat
Sesedih hatiku yang remuk,
tak lagi berbentuk

Tetes-tetes air mata
Tetes-tetes air hujan
saling mendekap erat
Tak terpisahkan
dari semua masa
Tak terkikis, selamanya …

3 Oktober 2006

Tiada yang Lain

Aku mencoba ‘tuk tak peduli
Ketika kau mengepakkan xayap
terbang menuju langit berawan
dan bermanja pada bidadari

Aku mencoba ‘tuk tak peduli
Ketika kau meninggalkanku
dan memilih yanglain

Aku … mencoba ‘tuk tak peduli
Tapi, mengapa aku tak sanggup?

Aku selalu menunggumu
dan terus menunggu
Menuju dekap jiwamu
Dan, yang kutemui
Hanyalah harapan maya
tak terperi

05 September 2009

Kisah Pangeran Katak

Apakah pangeran katak itu nyata? ataukah hanya cerita yang dibuat untuk anak-anak sebagai dongeng pengantar tidur?

Seorang pangeran tampan yang dikutuk oleh penyihir sehingga berubah menjadi katak. Kemudian, seorang putri mencium katak tersebut dan membebaskan sang pangeran. Mereka pun hidup bahagia selamanya.

Tidak ada yang salah dari cerita tersebut. Hanya saja, mengapa pangeran selalu saja digambarkan sebagai sosok yang tampan. Begitu pula sang putri yang berparas cantik nan jelita. Apakah orang yang pas-pasan seperti aku ini dapat menjadi putri?

Dunia memang tidak adil. Dunia hanya memandang sosok-sosok berwajah menarik. Kriteria cewek cantik menurut mata internasional, antara lain berkulit putih, rambut lurus sebahu, hidung mancung, kaki jenjang, langsing, tinggi badan proporsional, dan lain-lain. Weh, lalu bagaimana dengan orang yang tidak termasuk kategori-kategori tersebut? Apakah akan dicap sebagai orang yang memiliki paras jelek? Ya ya ya …, pernah dengar tidak, jika pada zaman Hitler berkuasa, orang-orang yang tidak memiliki fisik yang sempurna akan dibunuh di kamp-kamp kamar gas. Hitler ingin mendirikan bangsa dengan ras yang paling unggul di dunia.

Kisah Kasih

Senja ini, aku masih berpikir … adalah kasih di batas jauh di ujung cakrawala. Semalam, ali mengerti bahwa bayang kasihmu sudah tidak ada lagi. Bukan dia! Ya, dia bukanlah untukku! Relung-relung hati kami tiada cukup untuk saling mengisi.

Esok hari, aku sadar bahwa segalanya telah berakhir dan selesailah kisah kasih kaku yang telah membeku dan takkan pernah ‘kan mencair. Ingin ‘ku menangis, tetapi tiada lagi air mata yang tersisa. Di dalam hati, segala khayalku menggumpal.

Di malam hari, ingin kuhapus mimpi, kubuang jauh bayangmu, sulit. Namun, aku yakin, aku dapat. Mungkin, memang sudah nasibku. Cita dan cintaku harus hancur di persimpangan jalan. Aku mengerti, burung-burung di angkasa jauh lebih bahagia dariku. Lebih tenteram dan damai.

Jika malam mulai menyongsong, kunikmati desir angin dan kupandangi bintang-bintang. Aku ingin mereka tahu akan nasibku, mengerti isi hatiku, tetapi mereka hanya membisu dan balas menatapku.

Senja demi senja kulalui dengan pilu dan air mata yang kini mulai menetes. Menangisi puing-puing cinta dan citaku yang terserak di ambang kedewasaanku.

Di ujung pengharapan terakhir, kutengadahkan kepala, kupandang langit. Maafkan! Maafkan bila aku telah berbuat salah kepadamu. Kuharap, angin menyampaikan maafku padamu. Selamat tinggal dan selamat berbahagia. Hanya itu yang dapat terucap.

Ruang Luar Stadion Joyokusumo 2

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.1
Orang Lagi Bobok


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.2
Lapangan Tenis


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.3
Lapangan Voli yang Menjadi Arena Bermain


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.4
Lapangan Voli


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.5
Polesan Mural

Gambar Dua Perspektif

Pintu Gerbang Majapahit

Sejarah Pintu Gerbang Majapahit
Berdasarkan cerita yang saya dengar, kisah Pintu Gerbang Majapahit dimulai ketika Kebo Anabrang ingin memperistri putri Sunan Muria. Nah, syarat yang diajukan oleh putri tersebut cukup berat, yaitu mengangkat Pintu Gerbang Majapahit, dimana Kerajaan Majapahit itu sendiri terletak di Provinsi Jawa Timur. Demi cintanya yang sangat besar dan agar dapat menikah dengan sang putri, maka Kebo Anabrang menyanggupi dan berusaha memenuhi permintaan itu. Kebo Anabrang pergi ke Majapahit dan mulai mengangkat Pintu Gerbang Majapahit. Perjalanan dari Jawa Timur menuju Gunung Muria sangatlah jauh dan berat. Akhirnya, ketika sampai di desa Rendole, Kebo Anabrang sudah tidak kuat lagi. Hal ini mengingat kondisi geografis Desa Rendole yang mulai menanjak. Kebo Anabrang pun disuruh menunggu Pintu Gerbang Majapahit itu hingga meninggal dunia.

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.1
Pintu Gerbang Majapahit

Walaupun hanya mitos – cerita dari mulut ke mulut yang tidak diketahui bagaimana kebenarannya, tetapi apabila dipikir secara nalar, rasanya tidak masuk akal juga. Bagaimana cara mengangkut pintu gerbang sebesar itu pada zaman dahulu? Dan, untuk tujuan apa pintu gerbang diangkat hingga Desa Rendole? Apalagi Pintu Gerbang Majapahit ini terbuat dari kayu jati yang telah berusia ratusan tahun. Bagaimana bisa kayu jati seawet itu? Apakah ada kekuatan magis yang melingkupi?

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.2
Pintu Gerbang Majapahit dan Daerah di Sekitarnya

Daya Tarik dan Aksesibilitas Menuju Pintu Gerbang Majapahit
Saya sendiri masih heran, daya tarik apa yang sebenarnya terdapat pada Pintu Gerbang Majapahit? Apabila tidak mengetahui sejarah dari pintu gerbang tersebut, maka kita pun bisa-bisa hanya menganggapnya sebagai pintu reot yang berusia ratusan tahun. Nah, ketika mengetahui sejarahnya, kita pun dapat menjadi takjub, bagaimana mungkin Pintu Gerbang Majapahit tersebut masih berdiri kokoh dan tidak lapuk dimakan usia.

Sedangkan, aksesibilitas menuju Pintu Gerbang Majapahit cukup mudah. Jarak dari jalan lokal ke jalan lingkungan – atau dengan kata lain, jarak jalan lokal dengan gang masuk menuju Pintu Gerbang Majapahit sangatlah dekat, yaitu kurang dari 100 meter, dimana kondisi jalan yang tergolong baik – sudah beraspal. Sedangkan, jarak objek wisata ini dengan pusat kota hanya sekitar 4 kilometer. Apalagi, lokasi Pintu Gerbang Majapahit tidak jauh dari Stadion Joyokusumo. Ikuti saja jalur menuju Gembong, dan berhentilah ketika sampai tepat di depan SDN Muktiharjo. Di seberang jalan akan kita temui signate sederhana berwarna putih yang menjadi petunjuk keberadaan objek wisata Pintu Gerbang Majapahit.

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.3
Jalan Masuk Menuju Pintu Gerbang Majapahit

Signate Pintu Gerbang Majapahit
Signate atau yang biasa kita kenal sebagai papan penunjuk jalan, merupakan suatu tanda penting bagi pengenalan Pintu Gerbang Majapahit. Besar kecilnya signate ataupun jelas tidaknya signate akan mempengaruhi minat seseorang untuk berkunjung. Wajar saja, sebab Pintu Gerbang Majapahit terletak di sebuah gang kecil, sehingga apabila kita tidak teliti, mungkin saja kita tersesat dan justru berputar-putar di jalan tanpa mengetahui arah. Bagi orang-orang yang tinggal di sekitar Pintu Gerbang Majapahit tidak akan menjadi masalah, tetapi untuk orang-orang Kabupaten Pati sendiri yang lokasinya jauh atau orang-orang dari daerah lain yang sengaja datang, sangatlah tidak lucu jika mereka tersesat. Kemudian, satu-satunya cara yang yang dapat ditempuh adalah dengan bertanya pada masyarakat yang berada sekitar Pintu Gerbang Majapahit. Langkah ini sangatlah tidak efektif bagi para pengunjung, karena dapat menimbulkan keengganan mereke untuk kembali mengunjungi salah satu objek wisat sejarah di Kabupaten Pati ini. Apalagi, ditambah dengan tiadanya papan informasi pariwisata, yang sedikitnya dapat menggambarkan potensi wisata apa saja yang dimiliki.

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.4
Signate Menuju Pintu Gerbang Majapahit

Perhatian Pemerintah Kabupaten Pati
Selama ini tidak ada biaya retribusi masuk ke objek wisata Pintu Gerbang Majapahit. Akan tetapi, mengapa jarang ada orang yang sekedar datang berkunjung? Walaupun ada, hanya ada serombongan kecil yang melihat-lihat. Apabila persepsi orang selalu diarahkan kepada “hanya melihat pintu gerbang”, maka tidak akan ada pengunjung yang tertarik.

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.5
Pintu Gerbang Majapahit yang Dikelola
Balai Pelestarian Purbakala Jawa Tengah

Saya merasa, pemerintah daerah Kabupaten Pati kurang memberi perhatian terhadap obyek wisata ini. Dinas Kebudayaan yang dimiliki hanya berperan sebagai instansi saja, tanpa memiliki usaha apapun untuk lebih mengembangkan objek wisata di kabupaten tersebut? Apakah pemerintah daerah hanya mempedulikan objek wisata yang mampu mendatangkan keuntungan saja? Sebenarnya, tidak hanya Pintu Gerbang Majapahit saja, tetapi objek wisata lain juga tidak diperhatikan, berbanding terbalik dengan janji yang diucapkan pemerintah. Lalu, apa yang dikerjakan oleh Dinas Kebudayaan? Untuk apa Dinas Kebudayaan ada, sedangkan tidak memiliki fungsi? Apa hanya ingin pamer saja? Saya ingin tahu …

07 Agustus 2009

Aku Sudah Mencoba

Di kala sang mentari kembali meredup
dan tertutup
oleh raksasa yang bertengger gagah
Senja kemerahan menyiram tubuhku
Hangat
Kehangatan yang tak mampu
meresap ke dalam jiwa

Kuberlari menyongsong hadirmu
di tempat itu,
di atas pelangi
yang membawa kita menari
bersama mega

Dalam dinginnya air telaga
Kucipta impian
Kutata harapan
Dan, mungkin bila nanti
Leleh air mataku
‘kan ada
Aku tak menyesal
Karena …
Karena aku sudah mencoba

9 Oktober 2006


Selasa, 04 Agustus 2009

Ruang Luar Stadion Joyokusumo 1

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.1
Jadi Pasar 1


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.2
Ajang Mejeng


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.3
Deretan Palem



Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.4
Lagi Berdua



Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.5
Halte Biru


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009
Gambar 1.6
Jadi Pasar 2