Engkau, awal peradaban manusia
Penjaga rahasia
Adakah kau dengar?
Suara-suara itu,
suara manusia yang menghujat
Gerutuan panjang tanpa batas
Adakah kau lihat?
Manusia yang selalu memeras
Merampas kesucian yang kau jaga
Mengotori tubuhmu dengan rayu palsu
Aku tahu, engkau
menangis sendu
Menatap takdir yang kian mengambang
Tak ada tempat ‘tuk berlari,
kembali pulang menuju pangkuan
samudra
Aku tahu, engkau
telah banyak menahan kesabaran
Telah begitu banyak berkorban
demi manusia
yang tak pernah mengerti
apa arti dari kehidupan
Kau berikan …
Ketulusan tanpa noda
Keramahan tanpa rasa palsu
Pengabdian seutuhnya
Walau tubuhmu semakin merapuh
Kau tak mengeluh atau melawan
Dan, aku … tak tahu
mengapa?
29 April 2007
Jumat, 14 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar