Bayangmu lenyap ditelan kabut petang
digusur udara basah larut malam
Langit tak jua menyiramkan pendar-pendar
cahaya sucinya padaku
Bintang pun serasa enggan menyibak gelap dunia
Bayangmu terban bersama deritaku
Sisakan tubuh luka yang terkoyak
robek oleh pecahan kaca yang kau hantamkan
Ku akan hidup tanpa hati
Karena hati itu telah kau remuk,
hingga
tiada lagi kerinduan yang terpendam
Tiada lagi tatap mata berlumur kasih
Tiada lagi senyum hangat terpancar
dalam alunan melodi jiwaku
Saat kehampaan hidup mengalir
Akan makin tersuruk ke dalam lumpur pengkhianatan
Darahku menetes di sepanjang jalan kenangan kita
Membasahi rumput yang terbalut embun
menjadi mereah,
dan hanya merah
Ku akan hidup tanpa raga
Melayang-layang di sekelilingmu
menghantuimu selalu
Menebar bunga kematian
Menuju kegelapan tak berujung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar