Tiang yang menjulang tinggi menembus awan
Mencuri perhatian setiap hati
untuk memandangnya
Hanyalah sebuah alang-alang
yang bergoyang tertiup angin kering
Mencintainya dengan jiwa yang suci
Hanyalah alang-alang malang yang belajar
untuk melupakan
Meniupkan melodi kesedihan yang tertanam
Belajar untuk membenci, agar tiada lagi
cinta yang membekas
Tiang yang menjulang tinggi
Tampak angkuh menatap alang-alang
Meremehkan jiwa yang rapuh
Hampir patah menunggunya berpaling
“Tataplah aku! Pandanglah aku!”
Aku ada di sini
Kan setia melihatmu selalu
tak bisa menggapaimu”
9 September 2006
Jumat, 14 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar