Setiap orang tidak ingin mendapatkan masalah. Setiap orang tentu tidak ingin mendatangi masalah, tetapi masalah lah yang selalu menghampiri manusia. Lalu, mengapa harus ada masalah? Aku nggak bisa ngejawab soal itu. Pokoknya, yang aku tahu, karena masalah, banyak orang menderita, menangis, meraung, berteriak, atau bahkan melakukan sesuatu yang sangat sangat dilarang oleh agama.
Kita nggak bisa ngerjain PR, itu masalah.
Kita patah hati, itu juga masalah.
Ban motor kita bocor di tengah jalan, juga termasuk masalah!
Memang, hidup kita tidak pernah lepas dari yang namanya masalah. Terus, kalo kita tidak bisa mengatasinya, nggak mustahil masalah menertawakan kita dengan gembira sambil berkata,”Dasar manusia bodoh!”
Ya, mungkin aku, kamu, kita, mereka, semuanya mema bodoh. Benar-benar bodoh! Mengapa? Karena, tidak jarang kita melarikan diri atau bahkan mengibarkan bendera putih (baca: menyerah).
Aku juga sama saja, kok. Aku seringkali lari dari masalah. N, parahnya, aku selalu merasa desperate banget gara-gara itu. Sampai-sampai, aku pernah menulis …
Ya, aku pengen jujur. Aku ngaku bahwa hidup ini tidak semudah yang kita bayangkan! Hidup ini sangat sulit untuk dilalui. Bahkan, aku merasa putus asa setiap hari. Aku melalui hari demi hari dengan perasaan berat. Rasanya, mau mati saja!
Aku sudah muak dengan semua ini. Aku pengen melarikan diri, jauh … Aku pengen pergi jauh, ke tempat yang tidak terjangkau semua. Aku sungguh tidak mengerti. Apakah dunia ini begitu berharga untuk dipertahankan?
Aku ingin kembali ke masa SMA dulu, dimana aku nggak punya beban apapun. I am free like a bird in the sky. Aku sudah jenuh dengan kehidupan ini! Aku lelah … letih …
Nah, kan! Padahal, aku tahu. Kalo nggak cepat-cepat diselesaikan, lama kelamaan masalah itu akan menumpuk juga dan menggerogoti tubuh kita perlahan.
Mungkin, ada orang-orang yang suka menghadapi tantangan, tetapi kebanyakan manusia itu tidak menyukai masalah! Pantas saja, tidak sedikit orang yang mengkonsumsi narkoba dan minum minuman keras. Mereka ingin melupakan masalah, hanya caranya saja yang salah. Masalah itu tidak akan pernah menghilang dan justru akan semakin bertambah.
Aarrrgggg … dunia ini memang penuh dengan masalah! Oh ya, kalo masalah mulai menguasai otak, coba teriak saja sekencang-kencangnya. Di pantai, di gunung, ato dimanapun saja kita berada, asal nggak ngganggu orang lain saja. Setidaknya, cara itu bisa ngebantu kita melepaskan stres.
Truzzz, habis itu apa? Yoo, kita cari solusinya. Setiap masalah pasti punya pemecahannya. Pandai-pandainya kita aja bagaimana menangkap sinyal solusi itu. Nah, Pamela Espeland menyajikan 10 tips bagaimana menyelesaikan masalah. Simak baik-baik, yah!
Jangan anggap negatif semua masalah
Pilah-pilah masalah ke dalam kategori
Mana yang ada hubungannya dengan sasaran hidupmu? Mana yang timbul akibat kamu nggak mengatur hidupmu dengan baik atau karena kamu nggak punya rencana?
Sebanyak mungkin pecahkan masalah-masalah menjadi bagian-bagian
Lalu, pecahkan lagi menjadi langkah-langkah. Kemudian jalankan langkah-langkah itu satu per satu.
Belajar memisahkan mana masalah sesungguhnya dan mana masalah khayalan–yaitu masalah-masalah yang cuma kamu bayangkan di kepalamu
Mungkin kamu hanya membayangkan sebuah masalah dan itu nggak benar-benar terjadi. Kekhawatiran yang berlebihan cuma buang-buang pikiran saja.
Bekerja dari belakang ke depan
Jangan hanya terpaku pada penyelesaian saja. Penyelesaian yang bagus mungkin belum tampak di permukaan. Sebaliknya, fokuskan diri pada proses pencarian jalan keluar.
Ketika dihadapkan pada sebuah masalah yang luar biasa rumit, tuliskan dulu garis besarnya di atas kertas
Buat daftar tentang apa saja yang ingin kamu lakukan soal masalah itu. Lalu, buat satu lagi daftar tentang apa yang mampu kamu lakukan. Apakah kedua daftar itu cocok?
Kumpulkan informasi
Kalau salah seorang temanmu sudah pernah berada dalam situasi yang sama, cari tahu apa yang mereka lakukan. Tanya pada orang-orang dewasa yang kamu percaya – orang tua, guru, guru BP, pemimpin agama, pembimbing.
Bikin rencana cadangan
Kelau ternyata kejadiannya nggak seperti yang sudah kamu rencanakan, lalu apa yang bakal kamu lakukan?
Bersikaplah fleksibel dalam menghadapi proses penyelesaian masalah
Kebanyakan dari kita mempunyai gaya menyelesaikan masalah yang lambat laun menjadi kebiasaan. Tiap kali ada masalah, kita menghadapinya dengan cara yang sama dan ini terjadi berulang-ulang. Mungkin kamu perlu perubahan.
Jangan takut berbicara pada diri sendiri
Sejumlah orang yang paling berhasil dalam hidupnya menyelesaikan masalah dengan berteriak keras-keras saat berpikir.
Moga-moga tips di atas dapat berguna bagi kita bersama.
Stay in love !
Cee-Tra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar