Rabu, 15 April 2009

Tribun Stadion Joyokusumo Dihiasi Kotoran Kambing

Hmm … lagi-lagi saya merasa trenyuh melihat kondisi salah satu tempat olahraga terbaik di Kabupaten Pati. Siapa lagi kalau bukan Stadion Joyokusumo.

Saya tidak ingin berbicara banyak. Saya hanya ingin memprotes petugas pengelola stadion jika tribun telah disalahgunakan oleh orang yang salah. Lihatlah bagaimana keadaan tribunnya. Sungguh mengenaskan! Saya sampai ingin menangis melihatnya. Banyak kotoran kambing memenuhi bangku tempat penonton. Padahal, pada saat itu sedang diadakan pertandingan sepak bola.

Salah saya adalah saya membiarkan semua itu terjadi. Saya hanya memprotesnya dalam hati. Saya tidak berbuat apa-apa dengan tindakan anarki yang dilakukan oleh penggembala kambing. Saya tidak tahu harus melaporkannya pada siapa.

Namun, tentu saja yang bersalah bukan hanya saya. Penggembala kambing juga! Tidak apa-apa kan apabila saya menyalahkan penggembala kambing, siapa pun dia, yang dilakukannya telah melebihi batas kewajaran. Masa dia tidak tahu batas-batas yang tidak boleh dilanggar?

Kondisi Tribun Stadion
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009

Tempat umum. Itulah Stadion Joyokusumo. Tempat yang dikunjungi oleh banyak orang. Tempat yang seharusnya selalu terjaga kebersihannya. Tempat untuk melepas kepenatan bagi banyak manusia.

Akankah stadion kebanggaan kita menjadi tempat pembuangan kotoran? Bagi yang merasa sebagai warga Pat, tolong! Saya minta tolong. Entah bagaimana caranya, jagalah kebersihan tribun selalu. Tentu saja, kita tidak ingin mendapat predikat sebagai kota yang tidak menghiraukan keindahan. Apalah artinya Adipura jika untuk merawat satu buah stadion saja tidak bisa?

Kotoran Kambing di Tribun
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2009

Jangan pernah bertanya pada apa yang telah diberikan oleh Kabupaten Pati padamu, tetapi tanyalah pada diri sendiri, apakah yang telah saya berikan untuk Kabupaten Pati. Saya hanya ingin berbuat sebaik-baiknya untuk Kabupaten Pati, karena saya mencintainya. Tidak peduli seberapa buruknya Pati di mata kabupaten lain. Sungguh! Saya tidak peduli. Inilah kabupaten saya …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar