Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2008
Jika tidak percaya, wajib datang sendiri !!!
Seloromo merupakan nama sebuah waduk yang terletak di Kecamatan Gembong, berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota, telah memiliki aksesibilitas yang mudah, ditandai dengan adanya jaringan jalan yang telah mampu berfungsi secara optimal.
Waduk Seloromo sangatlah mengagumkan. Ketika berada di sana, kita seakan diajak untuk memasuki dunia lain yang begitu indah, nyaman, dengan udara yang masih segar. Bahkan, semula saya tidak percaya apabila di Kabupaten Pati terdapat waduk yang memiliki pemandangan yang dapat memanjakan mata. Seakan, saya baru tersadar bahwa Pati memiliki tempat wisata yang sungguh potensial untuk digarap.
Udara yang berhembus perlahan, hangat mentari yang memancar, padang rumput yang terbentang luas disertai dengan latar belakang berupa Gunung Muria. Bagaikan sebuah lukisan hidup yang begitu angung ciptaan Sang Pencipta.
Sayangnya, masih jarang orang yang berkunjung ke Waduk Seloromo. Menurut saya, hal ini terkait dengan berbagai macam faktor yang saling mempengaruhi, seperti kurangnya informasi di internet, miskinnya promosi, kurangnya sarana prasarana yang ada, sumber dana, serta sektor wisata yang tidak diarahkan ke sana.
Promosi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu obyek wisata itu terkenal atau tidak. Pemerintah Kabupaten Pati seharusnya sudah mulai melirik potensi yang terdapat di Waduk Seloromo sebagai tempat wisata. Pemerintah Kabupaten Pati seharusnya mengadakan promosi-promosi, baik di dalam kabupaten itu sendiri maupun keluar kabupaten/kota, salah satunya dengan menggunakan media cetak (advetorial, brosur, selebaran) dan media elektronik (internet). Bukankah Pati memiliki banyak kabupaten tetangga, seperti Kudus, Jepara, Rembang, serta Blora? Selain itu, tidaklah mustahil apabila banyak warga Kabupaten Pati yang tidak mengetahui keberadaan Waduk Seloromo.
Selain itu, ketersediaan dana sangatlah vital untuk mengembangan suatu obyek wisata. Tanpa adanya dana yang memadai, maka suatu proyek tidak akan berjalan sebagaimana mesatinya. Banyak pembangunan yang terbengkalai karena kurangnya dana atau pengembang yang mengalami kebangkrutan. Dana ini menyangkut berbagai aspek; untuk membeli material bangunan, menggaji para buruk dan karyawan, mengadakan musyawarah dengan stakeholder, dan hal-hal lain yang tidak terduga. Apakah pemerintah daerah mau mengalirkan dana untuk mengembangkan aspek wisata di Waduk Seloromo untuk mengembangkan dan menambah berbagai fasilitas yang seharusnya ada di suatu lokasi wisata?
Sarana prasarana apa yang sebenarnya diperlukan untuk mendorong perkembangan suatu obek wisata agar dapat berkembang secara maksimal? Jawabannya, taman untuk melihat waduk tersebut dari atas beserta paving yang dapat digunakan untuk menggelar tikar, kompleks pertokoan yang dapat menjual berbagai macam makanan khas Pati, dan lain-lain, yang disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung.
Setelah tempat wisata tersebut dikembangkan, maka orang yang berkunjung ke sana sebaiknya ditarik retribusi. Pada waktu berkunjung di sana, saya tidak ditarik retribusi sedikitpun alias gratis. Tentunya hal ini menyenangkan, tetapi akan lebih baik apabila Pemerintah Kabupaten Pati memperoleh pemasukan dana dari objek wisata tersebut. Ya, untuk memperoleh keuntungan memang diperlukan waktu yang lama, dimana dana investasi tidak akan kembali dalam waktu yang singkat. Namun, saya yakin bahwa Waduk Seloromo merupakan salah satu aset berharga yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah.
mantap emang waduk ini ya ...
BalasHapussemoga semakin ramai
coba promosikan di forum ini..
BalasHapusbiar pati punya wisata..
kalo udh rame Insya Allah.. psti ada yg mau mengembangkan..
http://forum.jalan2.com/
matur nuwun.