Air merupakan unsur utama bagi kehidupan kita. Seperti udara, air termasuk kebutuhan dasar, hak asasi yang tidak dapat dicabut, dan barang publik yang harus dilindungi oleh perorangan maupun lembaga demi hajat hidup orang banyak.
Sebagian besar wilayah di Nusa Tenggara Timur merupakan daerah yang mengalami kesulitan air dari tahun ke tahun. Pada saat musim kemarau seperti sekarang ini, masyarakat seringkali mengeluh tentang sulitnya mendapatkan akses terhadap air bersih.
Tentu saja hal tersebut tidak dapat terlepas dari faktor supply dan demand. Seiring dengan laju pembangunan di berbagai bidang serta adanya peningkatan pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan masyarakat akan air bersih pun ikut bertambah. Padahal di sisi lain, jumlah air bersih yang tersedia maupun infastruktur penunjangnya masih sangat terbatas.
Ketika musim kemarau datang, tidaklah mengherankan apabila kita melihat para warga di wilayah-wilayah tertentu yang sulit air seperti Kabupaten Sikka, NTT, membeli air dengan harga yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangganya. Sedangkan, bagi yang tidak mampu secara finansial, mereka terpaksa menggunakan air yang tidak layak dari sungai, kali kecil, dan embung-embung yang dangkal untuk keperluan sehari-hari. Dan, apabila ditinjau dari segi kesehatan, air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.
Seandainya hal ini terus dibiarkan tanpa ada penanganan yang serius, maka masalah penyediaan air bersih ini akan menimbulkan dampak negatif yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan masyarakat. Dengan melihat adanya potensi sungai dan anak sungai sebagai salah satu sumber air, maka diperlukan andil dari berbagai pihak untuk mencari solusi atas masalah penyediaan air bersih tersebut.
Selain itu, juga diperlukan aspek perencanaan yang matang, baik rencana jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Beberapa cara yang dapat ditempuh, antara lain dengan meninventarisasikan air bersih, mengevaluasi kebutuhan air yang ada, dan melaksanakan operasi proyek-proyek di bidang infrastruktural pengairan. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan pengembangan air bersih untuk NTT dapat terpenuhi.
Kana, Chrislianto. 2008. “Permasalahan Air Bersih: Dalam Perspektif Misi dan Visi FREN “ dalam Cyber News. www.timorexpress.com edisi Jumat, 4 Juli 2008.
Sebagian besar wilayah di Nusa Tenggara Timur merupakan daerah yang mengalami kesulitan air dari tahun ke tahun. Pada saat musim kemarau seperti sekarang ini, masyarakat seringkali mengeluh tentang sulitnya mendapatkan akses terhadap air bersih.
Tentu saja hal tersebut tidak dapat terlepas dari faktor supply dan demand. Seiring dengan laju pembangunan di berbagai bidang serta adanya peningkatan pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan masyarakat akan air bersih pun ikut bertambah. Padahal di sisi lain, jumlah air bersih yang tersedia maupun infastruktur penunjangnya masih sangat terbatas.
Ketika musim kemarau datang, tidaklah mengherankan apabila kita melihat para warga di wilayah-wilayah tertentu yang sulit air seperti Kabupaten Sikka, NTT, membeli air dengan harga yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangganya. Sedangkan, bagi yang tidak mampu secara finansial, mereka terpaksa menggunakan air yang tidak layak dari sungai, kali kecil, dan embung-embung yang dangkal untuk keperluan sehari-hari. Dan, apabila ditinjau dari segi kesehatan, air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.
Seandainya hal ini terus dibiarkan tanpa ada penanganan yang serius, maka masalah penyediaan air bersih ini akan menimbulkan dampak negatif yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan masyarakat. Dengan melihat adanya potensi sungai dan anak sungai sebagai salah satu sumber air, maka diperlukan andil dari berbagai pihak untuk mencari solusi atas masalah penyediaan air bersih tersebut.
Selain itu, juga diperlukan aspek perencanaan yang matang, baik rencana jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Beberapa cara yang dapat ditempuh, antara lain dengan meninventarisasikan air bersih, mengevaluasi kebutuhan air yang ada, dan melaksanakan operasi proyek-proyek di bidang infrastruktural pengairan. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan pengembangan air bersih untuk NTT dapat terpenuhi.
Kana, Chrislianto. 2008. “Permasalahan Air Bersih: Dalam Perspektif Misi dan Visi FREN “ dalam Cyber News. www.timorexpress.com edisi Jumat, 4 Juli 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar