Rabu, 22 Oktober 2008

Arsitektur Romawi


Romawi sangat terkenal akan pengetahuan mereka tentang arsitektur dan ilmu teknik. Sebelum masa Romawi, bangunan-bangunan yang ada berupa ambang-ambang jendela dan pilar. Cara pembangunannya pun masih sederhana dan tidak mampu menyangga bangunan yang berat.


Arsitektur Romawi mengubah semua gaya bangunan tersebut dan memperkenalkan metode baru dalam arsitektur, yaitu adanya kolom dan lengkungan. Dengan metode ini, Romawi dapat membangun kuil-kuil yang lebih besar dari sebelumnya.


Arsitektur Romawi menggunakan tiga tipe kolom sepanjang sejarah. Tipe yang paling dasar dan pertama kali muncul adalah Doric Style. Corak ini tidak semenarik bentuk modernnya, tetapi gaya ini membawa misi yang besar – untuk mendirikan bangunan-bangunan yang mempunyai skala monumental.


The Ionic Style merupakan gaya asrsitektur Romawi kedua yang menonjolkan segi dekoratif pada atap dan lantainya. Gaya ini masih mempunyai misi yang sama dengan Doric Style. Detail dan ukuran kedua gaya tersebut semakin menambah keunikannya. Sedangkan The Corinthian Type merupakan tipe kolom yang paling sempurna diantara dua kolom yang lain. Tipe ini lebih mementingkan pada penggunaan detail dan ukuran bangunan dan menyebabkan dua gaya lain terkesan biasa.


Lengkungan tidak hanya digunakan untuk mendukung bangunan, tetapi juga dipakai untuk menciptakan ketakjuban dan keagungan. Perkembangan lengkungan ini menjadi dasar atas lahirnya pembangunan kubah. Kubah paling megah yang dapat kita temui selama 18 abad terakhir bernama Kuil Pantheon.


Pada masa itu, semen telah digunakan untuk membangung konstruksi lengkungan yang memungkinkan bangsa Romawi mengembangkan bangunannya. Misalnya, Colosseum yang merupakan stadium megah yang dapat menampung 50.000 orang. Sebagai tambahan, Bangsa Romawi juga membangun lebihd dari 500 km aqueduct yang berfungsi untuk membawa air bersih ke ibukota. Selain itu, juga dibangun lebih dari 50.000 mil jalan yag semakin menunjukkan karakteristik dari arsitektur Romawi.


Dikutip dari www.unrv.com/culture/architecture.php


Tidak ada komentar:

Posting Komentar