Rabu, 22 Oktober 2008

Egokah Aku?

Pernah nggak kalian nonton video klipnya Wali Band, Egokah Aku? Duh, ceritanya sedih banget sampai-sampai aku merasa kasihan ma cowok itu, aku ngga tahu namanya …, muuph! Cintanya yang begitu dalam, tetapi tidak bisa dicapai, hingga dia berbuat nekat. Tidak ada yang salah ketika kita mencintai seseorang, hanya saja keberadaan cinta itu bebas, tidak ada paksaan di dalamnya.


Egokah AKu? – berkisah tentang seorang cowok yang memendam perasaannya selama bertahun-tahun hanya pada satu cewek saja (diperankan Syreen Sungkar). Setiap hari, cowok itu memandang sang cewek dari kejauhan, tak berbuat apa-apa. Dia sungguh ingin memilikinya, sangat ingin memilikinya, tetapi ternyata cewek itu sudah mempunyai seorang kekasih.


Cinta yang terpendam ini, cinta yang telah dipendamnya selama hidupnya, akhirnya meledak. Cowok itu nekat menculik sang cewek untuk dijadikan pengantinnya. Cewek itupun tidak bisa berbuat apa-apa. Sang cowok telah kehilangan akal sehatnya. Bila perlu, dia akan membunuh cewek itu, karena dia berpikir bila hanya dia yang berhak memiliki cewek itu.


Namun, sang kekasih tidak tinggal diam begitu saja (diperankan Adly Fairuz). Dia kelabakan mencari ceweknya yang hilang. Dia sudah berusaha mencari kemana-mana bersama polisi. Dan, pada akhirnya terdapat suatu petunjuk yang mengarahkan pengejaran mereka ke sebuah gudang tempat ceweknya disekap.


Sementara itu, sang cowok tersadar. Dia pun melepaskan ikatan cewek itu. Beberapa detik setelahnya, cowok itu roboh dan meninggal terkena tembakan polisi …


Suatu akhir yang tragis. Sungguh, aku nggak ngerti dengan semuanya! Ya, aku tahu cowok itu salah, tetapi bukan berarti polisi boleh begitu saja menembak. Tidak ada perlawanan dari sang cowok. Satu nyawa melayang karena rasa cinta yang mendalam. Hal itu terasa sangat tidak adil.


Aku saja belum pernah mengalami cinta mati seperti itu. Masih banyak hal lain yang harus kupikirkan. Mungkin, cinta yang begitu dalam … bila kekasihnya meminta nyawanya, tentu akan diberikannya dengan senyuman. Ya Tuhan, sampai sebegitunya!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar