Sabtu, 25 Oktober 2008

Siapakah Dia?

Aku mencoba tertawa, walaupun aku harus membohongi seluruh jiwa yang terkumpul dalam ragaku. Aku memang tak mungkin menang dari dirinya. Dia cantik dan memiliki segalanya, termasuk talenta dan kharisma. Dia banyak penggemar, pengagum. Sedangkan, aku ini apa? Orang yang hanya bisa mengagumi kemilau yang terpancar darinya. Aku tidak bisa bersikap seperti dia. Kelebihannya adalah kekuranganku. Aku tidak mempunyai apa-apa untuk dibanggakan. Dia begitu menawan. Mungkin bila dia bunga, aku sebagai durinya. Orang tidak mungkin menyukai duri, bukan?


Jjur, aku iri dengannya. Dia menjadi kebanggaan semuanya. Dan, aku yang tak terhitungkan, hanya bayangan yang tak akan pernah dilihat. Aku sudah berusaha sebaik mungkin untuk tidak mengeluh, karena au merasa mereka lebih mencintainya, dan aku diharuskan untuk selalu menjaganya. Apakah salah bila aku menginginkan sedikit pujian? Pujian yang hanya berupa sepotong mimpi,


Aku juga takut, bila suatu hari nanti dia merebut kekasihku. Entah dengan alasan apa. Dia mempunyai sejuta alasan yang ‘kan dikatakannya kepadaku. Aku yang tak mungkin menang darinya.


Dia selalu bisa memenuhi harapan orang tua. Aku … bahkan untuk masuk UGM saja tidak sanggup. Apa gunanya aku, jika tidak dapat memenuhi keinginanku dan keinginan mereka. Aku hanya jiwa yang sedih. Ceria, PD, suka bergaul, pintar, itulah dia. Dia yang memiliki segalanya …


1 komentar:

  1. hai hai..

    c'mon.. don't be so pitty..

    jangan minder gitu ah. tiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. belum tentu "dia" itu lebih baik dari kamu. siapa tau di baik "cerahnya", dia mempunya "sisi gelap"..

    pede aja lagi.. gak usah minderan. just be your self n percaya diri aja.

    semangat! aza-aza fighting!

    BalasHapus