Senin, 22 September 2008

Bangsa Romawi

Roma menggantikan Athena sebagai pusat dunia barat selama zaman Kekaisaran Romawi (27 SM hingga 324 M). Sejak tahun 509 SM, yaitu sejak tersingkirnya raja asing terakhir yang memerintahnya, Roma menjadi republik yang diperintah oleh kaum aristokrat, dan menjelang kematian Julius Caesar pada tahun 44 SM, Republik Romawi sudah menyebarkan kekuasaannya di seluruh Italia dan wilayah-wilayah di sekitarnya. Sejak Caesar Augustus pada tahun 27 SM, Kekaisaran Romawi mulai melanjutkan ekspansinya. Setiap kaesar berusaha dengan jalan menakhlukan negeri lain untuk menjaga ketertiban dunia, menurut pandangan Roma – Pax Romano, atau Perdamaian Romawi – suatu pemikiran tentang satu dunia terdiri dari berbagai bangsa yang mematuhi undang-undang yang sama di bawah satu orang pemimpin besar.


Ketika Kekaisaran Romawi bertambah kuat dan kaya, jumlah penduduk Roma meningkat dengan cepat, ada berbagai macam perkiraan, mulai dari 250 ribu hingga 2 juta penduduk tetap hingga menjelang abad ketisa sesudah Masehi. Pertumbuhan ini menyebabkan penyediaan perumahan yang sangat tidak mencukupi dan berbaga masalah transportasi. Perkembangan kota tersebut sedemikian cepatnya pada abad ketiga, sehingga di Roma perlu dibangun lebih dari 45 ribu blok apartemen, di samping 2 ribu rumah pribadi yang sudah ada (menarik sekali untuk diperhatikan bahwa beberapa bangunan bertingkat delapan telah dibangun di Roma sampai abad pertama sesudah masehi, yaitu ketika Caesar Augustus membatasi tinggi bangunan maksimum sampai 70 kaki – contoh pertama yang diketahui tentang pembatasan bangunan). Roma juga sangat menderita karena kekurangan suplai air, sehingga mengakibatkan pembuatan akuaduk yang berfungsi untuk mengalirkan air tawar ke kota.


Selama masa itu, para pemimpin Roma yang kaya raya membangun berbagai monumen raksasa dan bangunan-bangunan umum sebagai tanda kebesaran dirinya dan kebesaran Roma, dan setiap kaisar baru membangun akan membangun sebuah forum (tempt pertemuan umum) yang lebih besar daripada yang dibuat oleh pendahulunya. Forum-forum ini menjadi pusat kehidupan politik dan bisnis di Kota Roma.


Bangsa Romawi telah menyadari pentingnya transportasi, sehingga dalam hal ini bangsa Romawi muncul sebagai perencana wilayah yang pertama. Mereka merancang dan membangun jalan-jalan di seluruh imperium yang membentang dari Inggris hingga ke Babilon, dan dari Spanyol sampai ke Mesir, berfungsi untuk menghubungkan kota-kotanya. Jaringan jalan tersebut memungkinkan sarana agar pasukan-paskan pemerintah bisa bergerak dengan cepat guna memelihara ketertiban dan menumpas pemberontakan.


Dalam upaya menduduki wilayah-wilayah baru, menekan migrasi penduduk ke kota Roma, dan menegakkan citra tentang hukum dan ketertiban Romawi, orang Romawi membangun sejumlah kota militer di seluruh Imperium. Kebanyakan dari kota-kota tersebut mengkuti suatu rencana induk dengan perbedaan-perbedaan yang sedikit sekali, sehingga memungkinkan dilakukan standarisasi. Dibangun dengan pola yang hampir bujur sangkar, kota-kota koloni tersebut didominasi oleh bangunan-bangunan untuk kepentingan masyarakat, yang terletak di persilangan dua buah jalan utama. Rumah-rumah pada umumnya berupa apartemen kecil, tetapi ada juga rumah-rumah bergaya altrium milik orang kaya, atrium merupakana ruang terbuka tidak beratap di tengah rumah, dapat berupa hall atau pasio.


Runtuhnya Kekaisaran Romawi terjadi secara bertahap. Penduduk lebih suka bersenang-senang dan menjadi malas, sedangkan kepemimpinan terpecah-pecah karena saling bertengkar. Perkembangan agama Nasrani juga menggerogoti akar-akar kekuasaan Romawi, dan berbagai golongan serta pihak-pihak di dalam negeri yang saling berperang ikut juga mempercepat keruntuhannya. Suku Barbar mulai menyerang, dan untuk pertama kalinya dalam masa lima abad Kekaisaran Romawi melihat musuh di depan pintunya sendiri. Dengan adanya invasi dari suku Barbar, Roma dan kota-kota lain di dalam Imperium dihancurkan. Monumen-monumen yang didirikan oleh para kaisar dibongkar orang untuk dijadikan sebagai bahan bangunan. Tempat-tempat pertemuan masyarakat, seperti forum dirusak oleh massa yang bertempur. Kekaisaran Romawi runtuh pada akhir abad ketiga. Konstantinus I menjadi Kaisar Kristen pertama yang memerintah Romawi pada tahun 307, dan memindahkan ibukotanya ke Konstantinopel (istanbul, Turki) pada tahun 303.


Pada abad kelima, mulailah Zaman Kegelapan. Kota-kota yang semula direncanakan sebagai lambang kekuasaan Kaisar, digantikan oleh kota-kota abad pertengahan yang berlandaskan kekuasaan para penguasa feodal atas para budak mereka, dan bukan berlandaskan prinsip-prinsip demokrasi ataupun Imperalisme.


Sumber:

Catanese, Anthony J dan James C. Snyder. 1989. Perencanaan Kota. Jakarta: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar