Lebih dari satu dekade perdagangan manusia sudah mencapai proporsi yang mewabah. Tidak ada negara yang tidak terkena dampak. Pencarian kerja keluar negeri yang didukung oleh perbedaan ekonomi, tingginya pengangguran, dan gangguan hidup. Para pedagang menghadapi beberapa resiko dan dapat memperolah keuntungan yang besar dengan cara mengambil keuntungan dari banyak imigran potensial.
Perdagangan manusia adalah suatu kejahatan dimana para korban yang berasal dari lingkungan yang miskin ke keadaan kekayaan yang lebih, dengan keuntungan mengalir pada arah berlawanan, pola ini sering terulang di luar negeri, kawasan, dan tingkat global. Hal ini dipercaya berkembang paling cepat di Eropa Tengah dan Timur dan Uni Soviet. Di Asia, gadis-gadis desa di Nepal dan Bangladesh – paling banyak berusia di bawah 18 tahun – dijual ke rumah-rumah pelacuran di India untuk $ 1000. Perdagangan wanita dari Thailand dan Filiphina juga termasuk menambah panjang daftar itu di Asia Tenggara. Europol memperkirakan bahwa industri itu bernilai beberapa juta dolar setahun sekarang.
Perdagangan manusia tidak mempunyai batas dalam perdagangan seks. Anak-anak dipekerjakan di tempat dimana pekerja membanting tulang dengan gaji yang rendah sebagai buruh pekerja dan laki-laki bekerja secara ilegal di pekerjaan yang kotor, sulit, dan berbahaya. CIA melaporkan bahwa 45 – 50 ribu wanita dan anak-anak dibawa ke USA setiap tahun dengan ilegal dan dipaksa bekerja sebagai PSK, merupakan penyalahgunaan buruh dan pembantu. UNICEF memperkirakan lebih dari 200 ribu anak-anak diperbudak dengan penyelundupan keluar batas negara di Afrika Barat dan Tengah. Anak-anak sering ‘dijual’ oleh orang tua yang tidak mengira, mereka mempercayai jika anak-anak mereka akan lebih terawat, belajar perdagangan atau disekolahkan.
Pada banyak kasus, pola traffikng juga berhubungan dengan situasi konflik … sebagai bentuk dari organisasi kriminal, traffiking juga dapat mengancam pembangunan dan peraturan hukum, sebagai keuntungan haram digunakan untuk korupsi, dan aktivitas lain, terorisme. Pertolongan, dukungan, rehabilitasi korban juga merupakan masalah yang signifikan, lebih-lebih di negara yang memiliki sumber daya alam sedikit dan dalam kasus perdagangan anak dimana negara itu sangat membutuhkannya.
Sebagai tambahan, penyebaran HIV/AIDS diantara korban perdagangan dalam prostitusi membuat korban terdorong dan pengiriman kembali isu kesehatan umum. Perawatan korban sebagai barang dagangan juga termasuk kekerasan pada HAM untuk merdeka, otonomi dan martabat manusia. Meskipun kekerasan ini dilakukan oleh pedagang ini penting bagi negara untuk menanggapi dalam meredakan dan mengurangi bahaya yang disebabkan korban perdagangan manusia hingga batas minimum.
Traffiking selalu berkembang oleh perbedaan sosial dan ekonomi yang menyebabkan pasokan korban yang mencari suaka (berimigrasi) dan permintaan seks dan pelayanan lain yang menambah dorongan ekonomi untuk terjadinya trafiking. Pencegahan dan hukuman pidana merupakan elemen yang sangat penting, tetapi memadai alasan pokok yang antara pasokan dan permintaan juga perlu. Ukuran pencegahan penting lain adalah dengan memberikan informasi umum untuk menggerakkan dukungan bagi aturan yang efektif, membangkitkan kepedulian terhadap kunci pemaksaan hukuman dan lembaga resmi lain dan membuat sosialisasi group batas darimana korban sering direkrut.
Disadur dari Harian Kompas
Perdagangan manusia adalah suatu kejahatan dimana para korban yang berasal dari lingkungan yang miskin ke keadaan kekayaan yang lebih, dengan keuntungan mengalir pada arah berlawanan, pola ini sering terulang di luar negeri, kawasan, dan tingkat global. Hal ini dipercaya berkembang paling cepat di Eropa Tengah dan Timur dan Uni Soviet. Di Asia, gadis-gadis desa di Nepal dan Bangladesh – paling banyak berusia di bawah 18 tahun – dijual ke rumah-rumah pelacuran di India untuk $ 1000. Perdagangan wanita dari Thailand dan Filiphina juga termasuk menambah panjang daftar itu di Asia Tenggara. Europol memperkirakan bahwa industri itu bernilai beberapa juta dolar setahun sekarang.
Perdagangan manusia tidak mempunyai batas dalam perdagangan seks. Anak-anak dipekerjakan di tempat dimana pekerja membanting tulang dengan gaji yang rendah sebagai buruh pekerja dan laki-laki bekerja secara ilegal di pekerjaan yang kotor, sulit, dan berbahaya. CIA melaporkan bahwa 45 – 50 ribu wanita dan anak-anak dibawa ke USA setiap tahun dengan ilegal dan dipaksa bekerja sebagai PSK, merupakan penyalahgunaan buruh dan pembantu. UNICEF memperkirakan lebih dari 200 ribu anak-anak diperbudak dengan penyelundupan keluar batas negara di Afrika Barat dan Tengah. Anak-anak sering ‘dijual’ oleh orang tua yang tidak mengira, mereka mempercayai jika anak-anak mereka akan lebih terawat, belajar perdagangan atau disekolahkan.
Pada banyak kasus, pola traffikng juga berhubungan dengan situasi konflik … sebagai bentuk dari organisasi kriminal, traffiking juga dapat mengancam pembangunan dan peraturan hukum, sebagai keuntungan haram digunakan untuk korupsi, dan aktivitas lain, terorisme. Pertolongan, dukungan, rehabilitasi korban juga merupakan masalah yang signifikan, lebih-lebih di negara yang memiliki sumber daya alam sedikit dan dalam kasus perdagangan anak dimana negara itu sangat membutuhkannya.
Sebagai tambahan, penyebaran HIV/AIDS diantara korban perdagangan dalam prostitusi membuat korban terdorong dan pengiriman kembali isu kesehatan umum. Perawatan korban sebagai barang dagangan juga termasuk kekerasan pada HAM untuk merdeka, otonomi dan martabat manusia. Meskipun kekerasan ini dilakukan oleh pedagang ini penting bagi negara untuk menanggapi dalam meredakan dan mengurangi bahaya yang disebabkan korban perdagangan manusia hingga batas minimum.
Traffiking selalu berkembang oleh perbedaan sosial dan ekonomi yang menyebabkan pasokan korban yang mencari suaka (berimigrasi) dan permintaan seks dan pelayanan lain yang menambah dorongan ekonomi untuk terjadinya trafiking. Pencegahan dan hukuman pidana merupakan elemen yang sangat penting, tetapi memadai alasan pokok yang antara pasokan dan permintaan juga perlu. Ukuran pencegahan penting lain adalah dengan memberikan informasi umum untuk menggerakkan dukungan bagi aturan yang efektif, membangkitkan kepedulian terhadap kunci pemaksaan hukuman dan lembaga resmi lain dan membuat sosialisasi group batas darimana korban sering direkrut.
Disadur dari Harian Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar