Kamis, 19 Maret 2009

Waduk Seloromo

Waduk Seloromo
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2008

Jika tidak percaya, wajib datang sendiri !!!

Seloromo merupakan nama sebuah waduk yang terletak di Kecamatan Gembong, berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota, telah memiliki aksesibilitas yang mudah, ditandai dengan adanya jaringan jalan yang telah mampu berfungsi secara optimal.

Waduk Seloromo sangatlah mengagumkan. Ketika berada di sana, kita seakan diajak untuk memasuki dunia lain yang begitu indah, nyaman, dengan udara yang masih segar. Bahkan, semula saya tidak percaya apabila di Kabupaten Pati terdapat waduk yang memiliki pemandangan yang dapat memanjakan mata. Seakan, saya baru tersadar bahwa Pati memiliki tempat wisata yang sungguh potensial untuk digarap.

Udara yang berhembus perlahan, hangat mentari yang memancar, padang rumput yang terbentang luas disertai dengan latar belakang berupa Gunung Muria. Bagaikan sebuah lukisan hidup yang begitu angung ciptaan Sang Pencipta.


Latar Pemandangan Gunung Muria
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2008


Sayangnya, masih jarang orang yang berkunjung ke Waduk Seloromo. Menurut saya, hal ini terkait dengan berbagai macam faktor yang saling mempengaruhi, seperti kurangnya informasi di internet, miskinnya promosi, kurangnya sarana prasarana yang ada, sumber dana, serta sektor wisata yang tidak diarahkan ke sana.

Promosi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu obyek wisata itu terkenal atau tidak. Pemerintah Kabupaten Pati seharusnya sudah mulai melirik potensi yang terdapat di Waduk Seloromo sebagai tempat wisata. Pemerintah Kabupaten Pati seharusnya mengadakan promosi-promosi, baik di dalam kabupaten itu sendiri maupun keluar kabupaten/kota, salah satunya dengan menggunakan media cetak (advetorial, brosur, selebaran) dan media elektronik (internet). Bukankah Pati memiliki banyak kabupaten tetangga, seperti Kudus, Jepara, Rembang, serta Blora? Selain itu, tidaklah mustahil apabila banyak warga Kabupaten Pati yang tidak mengetahui keberadaan Waduk Seloromo.

Selain itu, ketersediaan dana sangatlah vital untuk mengembangan suatu obyek wisata. Tanpa adanya dana yang memadai, maka suatu proyek tidak akan berjalan sebagaimana mesatinya. Banyak pembangunan yang terbengkalai karena kurangnya dana atau pengembang yang mengalami kebangkrutan. Dana ini menyangkut berbagai aspek; untuk membeli material bangunan, menggaji para buruk dan karyawan, mengadakan musyawarah dengan stakeholder, dan hal-hal lain yang tidak terduga. Apakah pemerintah daerah mau mengalirkan dana untuk mengembangkan aspek wisata di Waduk Seloromo untuk mengembangkan dan menambah berbagai fasilitas yang seharusnya ada di suatu lokasi wisata?

Sarana prasarana apa yang sebenarnya diperlukan untuk mendorong perkembangan suatu obek wisata agar dapat berkembang secara maksimal? Jawabannya, taman untuk melihat waduk tersebut dari atas beserta paving yang dapat digunakan untuk menggelar tikar, kompleks pertokoan yang dapat menjual berbagai macam makanan khas Pati, dan lain-lain, yang disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung.

Setelah tempat wisata tersebut dikembangkan, maka orang yang berkunjung ke sana sebaiknya ditarik retribusi. Pada waktu berkunjung di sana, saya tidak ditarik retribusi sedikitpun alias gratis. Tentunya hal ini menyenangkan, tetapi akan lebih baik apabila Pemerintah Kabupaten Pati memperoleh pemasukan dana dari objek wisata tersebut. Ya, untuk memperoleh keuntungan memang diperlukan waktu yang lama, dimana dana investasi tidak akan kembali dalam waktu yang singkat. Namun, saya yakin bahwa Waduk Seloromo merupakan salah satu aset berharga yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah.

Masyarakat Pati Haus Akan Hiburan

Apakah masyarakat Pati haus akan hiburan? Hanya ada dua buah pilihan, ya atau tidak. Apabila diadakan survei terhadap masyarakat di Kabupaten Pati, berapakah prosentase warga yang menjawab “ya”, dan berapa pula prosentase yang menjawab “tidak”? Menurut pendapat pribadi, saya lebih cenderung memilih “ya”. Tahukah Anda apabila jumlah penduduk di Kabupaten Pati hampir sama dengan Kota Semarang? Berapa angka pastinya? Tanya BPS saja! Akan tetapi, pada tahun 2007, jumlah penduduk Kabupaten Pati sekitar 1,1 juta. Suatu angka yang bombastis!

Apabila Semarang mengadakan Karnaval SCTV dan konser-konser musik, Kabupaten Pati hanya bisa melongo penuh takjub. Apabila Semarang membangun pusat-pusat perbelanjaan baru yang mewah, Kabupaten Pati hanya bisa gigit jari. Sejak awal memang telah terdapat perbedaan yang timpang di antara kedua kota tersebut. Bagaimana tidak? Kota Semarang merupakan ibukota dari Jawa Tengah, sedangkan Kabupaten Pati hanyalah sebuah wilayah yang mengandalkan PDRB nya dari sektor pertanian (padi, jagung, singkong) …


Hutan Taman Kota
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2008

Kabupaten Pati tidak memiliki bioskop. Dulu, memang pernah ada, tetapi sekarang tidak laku. Lha, bagaimana bisa laku? Film yang diputar kebanyakan memiliki adegan yang seharusnya disensor oleh Lembaga Sensor Film Indonesia. Jadi, apabila masyarakat ingin merasakan kemegahan gedung bioskop, maka dia harus pergi ke kabupaten/kota lain, yang berarti akan ada penambahan biaya yang harus dikeluarkan. Atau, kalau mau bersabar, tidak lama lagi kaset VCD/DVD film tersebut akan beredar di toko VCD/DVD atau rental.

Pada umumnya, masyarakat Pati mengandalkan tiga tempat utama sebagai penghilang dahaga akan hiburan. Saya tidak tahu, apakah masih banyak tempat lain yang digunakan sebagai tempat mangkal anak muda. Ketiga tempat tersebut adalah Stadion Joyokusumo, Taman Hutan Kota, dan Simpang Lima Pati.

Simpang Lima Pati pada Malam Hari
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2008

Apakah kita pernah melihat Stadion Joyokusumo sepi akan pengunjung? Tidak pernah bukan? Apalagi jika hari Minggu tiba, banyak sekali warga yang datang ke sana, mulai dari sekedar cuci mata, jajan, hingga benar-benar bertujuan untuk berolahraga. Begitu juga yang terjadi di Simpang Lima. Setiap malam datang, para PKL dengan sigap menggelar dan menjajakan barang dagangannya. Dinginnya udara tidak menghalangi niat mereka untuk mengais rejeki. Taman Hutan Kota pun banyak dikunjungi oleh warga, terutama para kawula muda, baik di siang maupun malam hari. Namun, salah satu hal yang masih perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah adalah penerangan Taman Hutan Kota yang dirasa sangat kurang, sehingga cenderung menciptakan kesan suram. Tentu saja, sebisa mungkin kita tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di taman kebanggaan masyarakat Pati ini.

Sabtu, 07 Maret 2009

Lapangan Joyokusumo II

Nah, mari kita beralih ke dalam Stadion Joyokusumo. Ada apa saja di sana?

Lapangan sepak bola
Lapangan sepak bola di Joyokusumo telah mengikuti standar yang ditetapkan oleh dunia. Para pemain Persipa (Persatuan Sepak Bola Pati) biasanya selalu berlatih di sini. Walaupun masih berada di Divisi III, walaupun dewi keberuntungan belum berpihak pada Persipa, hal ini tidak membuat para pemain menjadi patah semangat. Mereka terus berusaha untuk menang. Selain itu, lapangan sepak bola ini juga digunakan oleh anak-anak yang ingin berlatih.

Lapangan Sepak Bola
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2008

Kabar terbaru yang saya dengar, tempat ini juga digunakan sebagai tempat untuk latihan capoera. Ada yang tahu istilah tersebut? Saya juga baru mendengarnya pertama kali kemarin. Capoera merupakan salah satu cabang seni bela diri dari Brazil. Wah, pasti bisa membuat saya langsing, nih! Katanya pula, pelatih capoera itu sendiri asli dari Brazil. Akan tetapi, ketika saya bertanya berapa pembayaran untuk ikut kegiatan tersebut, dia tidak menjawab.

Papan Tanda Larangan
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2008

Di lapangan sepak bola ini juga ada tulisan yang mengatakan,”dilarang menginjak rumput bagi yang tidak memakai sepatu sepak bola”. Waduh, berarti yang tidak memakai alas kaki juga dilarang masuk. Pernah, pada saat hari Minggu, hujan tiba-tiba datang. Tentu saja para “pelari” pun pontang-panting, termasuk saya. Dengan berlari kencang, saya menerjang lapangan sepak bola untuk memotong jalan guna mendapatkan tempat untuk berteduh di pinggir stadion. Saya pun tidak peduli lagi jika nanti rumput yang mungkin telah ditata menjadi rusak. Kesalahan berjamaah … siapa yang mau protes? Hehehe …

Lintasan lari
Lintasan lari mengelilingi lapangan sepak bola, semua orang bebas untuk berlari, berlari, dan berlari. Dari usia anak-anak hingga sudah menjadi aki juga ada. Apalagi, pada hari Minggu, ramainya minta ampun, seperti pasar pindah saja. Namun, lintasan lari ini juga dapat digunakan sebagai ajang cuci mata dan tempat pacaran. Tidak jarang saya temui sepasang muda mudi yang berjalan sambil bergandengan tangan. Asyik juga ya!

Lintasan Lari
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2008

Pada hari-hari biasa … lintasan lari ini sangat sepi. Pada saat saya ke sana, hanya ada kira-kira 10 orang saja. Maklum, hari orang-orang bekerja maupun bersekolah. Apabila sedang berlari, alangkah baiknya apabila kita memakai sepatu olahraga, karena banyak terdapat kerikil-kerikil tajam yang tidak segan mengoyak kaki kita, seperti yang pernah saya alami. Telapak kaki lecet, bahkan sampai mengeluarkan darah. Pada hari itu, saya berjalan dengan tertatih-tatih.

Bangku penonton
Bangku penonton, yang biasanya kita kenal sebagai tribun, tidak hanya digunakan untuk menonton sepak bola, tetapi juga dapat digunakan sebagai tempat untuk menonton konser musik. Menurut saya, kapasitas yang dimiliki oleh Stadion Joyokusumo tergolong kecil. Saya memperkirakan penonton yang dapat ditampung kurang dari 1000 orang. Sedikit sekali, bukan? Kelihatannya, belum ada rencana penambahan bangku penonton.

Tribun di Stadion Joyokusumo
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2008

Tidak ada yang istimewa dari tempat ini, bahkan tribun cenderung menjadi kotor setelah digunakan. Seperti yang kita tahu bahwa kultur manusia Indonesia masih menghalalkan pembuangan sampah sembarangan. Jadi, kesannya seperti tak terurus.

Kamar mandi
Saya bisa mengatakan jika kamar mandi di Stadin Joyokusumo termasuk kumuh, berbau, dengan gayung yang rusak pula. Walaupun demikian, air bersih setiap saat tersedia di sana. Hal ini menjadi segi positif yang sudah sepatutnya dipertahankan.

Kamar Mandi
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2008

Dan, apabila memungkinkan perlu untuk ditingkatkan, misalnya dengan adanya penambahan jumlah kamar mandi baru disertai dengan perawatan yang memadai. Sebagai catatan, hanya terdapat satu kamar mandi putra dan satu kamar mandi putri di Stadion Joyokusumo.

Jumat, 06 Maret 2009

Minuman Keras

Penggunaan minuman alkohol telah menimbulkan masalah obat bius di negara-negara dunia Barat. Tetapi bila Anda bertanya, apakah alkohol termasuk obat bius? Jawabannya adalah ya. Karena alkohol mengubah fungsi tubuh manusia, termasuk otak, sehingga itu tergolong obat bius.

Begitu melimpah minuman alkohol, begitu lazim dalam masyarakat sosial, sehingga orang-orang meminumnya tanpa berpikir dua kali. Angket yang dijalankan tahun 1958 menunjukkan 55% orang dewasa di Amerika Serikat meminum alkohol. Pada tahun 1964 prosentase ini meningkat hingga 63%, dan tahun 1974 menjadi 68%. Angket yang dijalankan tahun 1974 itu juga menunjukkan bahwa seperempat dari peminum mengatakan bahwa mereka kadang-kadang “meminum terlalu banyak” dan 12% mengaku bahwa minuman itu telah membawa “malapetaka pada keluarga”.

Banyak peminum alkohol sudah begitu ketagihan sehingga tidak dapat lagi meninggalkannya. Mereka adalah peminum yang jumlahnya diperkirakan sembilan sampai sepuluh juta orang di Amerika Serikat. Seseorang tidak perlu menjadi peminum untuk mengalami sebagian akibat jelek karena mabuk. Paling seidkit separuh dari jumlah kecelakaan lalu lintas disebabkan karena pengemudinya sedang mabuk.

Mengapa orang minum alkohol?
Bukanlah cita rasa minuman keras itu yang membuatnya populer. Sebenarnya cita rasa minuman keras itu tidak enak. Minuman keras menjadi populer karena alkohol mempengaruhi tingkah laku seseorang – melegakan dan merangsang serta mengurangi ketegangan.

Alkohol bukanlah bahan perangsang sebagaimana menurut pemikiran orang. Mengapa seorang merasa lega setelah meminum alkohol dikarenakann fungsi otak intelektualnya tertekan. Larangan-larangan disingkirkan, dan melakukan hal – hal yang ia sendiri tidak biasa lakukan.

Dalam dosis tinggi alkohol bukan hanya menekan, tetapi juga sebagai obat bius yang sama penagaruhnya dengan eter. Satu sebab mengapa alkohol tidak digunakan dalam kamar operasi ialah karena kurang aman dibandingkan dengan obat-obar bius yang lain.

Pengaruh-pengaruh kejiwaan
Sebagian orang yang merasa malu dan tidak tenteram, mereka bergantung pada minuman keras supaya dapat melakukan hal-hal yang tidak disukai. Seorang ahli pidato ingin menengguk alohol untuk menghilangkan rasa takut. Rasa takutnya mungkin lenyap, tetapi fungsi intelektualnya terganggu, sehingga kata-katanya tidak tersusun dengan baik walaupun dia hanya minum setenggak. Kesanggupan mental tidak lagi terkendalikan sepenuhnya.

Kadang-kadang seseorang meminumnya untuk mengebalkan gerak hati. Walaupun seseorang tahu menghargai diri dan mematuhi perintah, tetapi kalau dipengaruhi alkohol, dia mudah melakukan kejahatan. Peyakit kelamin lebih banyak terdapat pada remaja yang suka minuman keras daripada yang tidak meminumnya

Setelah mengalami pengaruh kejiwaan karena minum alkohol, seorang pemalu yang tidak merasa tenteram mendapati bahwa lebih baik dia minum secara teratur. Di bawah pengaruhnya, dia merasa berani dan percaya diri. Segera setelah pengaruhnya hilang, dia merasa lebih malu dan semakin tidak tenteram karena kebodohan-kebodohan yang telah dilakukannya sewaktu mabuk. Maka, terbentuklah lingkaran yang tak berujung pagkal, sehingga orang yang kebingungan itu meminum lebih banyak lagi sebagai jalan pelarian dari kesulitan-kesulitannya.

Disadur dari Penuntun Perawatan dan Pengobatan Modern, karya Harold Shryock, M. D.

Perbandingan

Aku … apakah aku ini masih memiliki nilai di mata keluarga? Apakah aku masih pantas berada di keluarga ini?

Perbandingan, selalu begitu! Perbandingan antara aku dan dia. Dan, aku selalu menjadi pecundang! Semua sayang kepadanya. Semua memperhatikannya, orang tua, temannya, saudara. Dan, aku hanyalah berperan sebagai figuran, yang selalu berada di belakang sosoknya, memandang dengan tatapan iri. Aku tidak mungkin menjadi dia. Seandainya aku juga mempunyai sifat seperti dirinya.

Setiap kali ngomong, aku dicuekin begitu saja. Aku sangat-sangat menyayanginya, tetapi seringkali aku ragu … bagaimana perasaannya padaku sebagai kakaknya. Atu tidak mengerti.

Dimana tempatku di keluarga ini?
Mungkin, begitu pula dengan kisah cintaku …

“Putri C, maafkan aku. Aku terlalu mencintai adikmu, Putri R.”
“Jadi, selama ini kau …”
Pangeran mengangguk. Putri C menjadi kehilangan harapan. Dia berjalan meninggalkan istana dengan hati terluka.
“Tidak! Aku tidak bisa melihat mereka bahagia.”
Putri C tidak mempedulikan gaunnya yang robek tersangkut semak belukar.
“Aku memang tidak bisa menjadi cantik, aku putri yang jelek, tidak ada yang mau denganku!”
Kini Putri C berlari tak tentu arah, berada di bibir tebing yang curam. Di bawahnya, ombak tampak memecah karang.
“Selesai sudah! Semuanya. Adikku telah merebut semuanya, termasuk seseorang yang berharga bagi diriku. Aku tak mampu menjalani hidup tanpa dia.”
Dan, Putri C memejamkan mata. Semakin ke tepi dan akhirnya menjatuhkan diri bersama dengan kenangan pahitnya. Sang putri tenggelam, diam, beku, dan mati. Anggap saja tak pernah ada kisah tentang hidupnya …
Perbandingan …
Engkau adalah bidadari yang singgah ke bumi. Menebarkan aura dan pesona yang membuat semua orang tunduk kepadamu. Mengagumimu dari segala sisi.

Aku hanya setangkai rumput yang mengharapkan, walau hanya setetes embun untuk menyapanya.
Rumput tanpa bunga, tak punya sesuatu yang patut untuk dibanggakan. Hanya rumput, rumput yang menunggu kematiannya dalam setiap detik. Mungkin, akan dicerabut dari kehidupannya, tak sekejap pun meraih bahagia.

Perbandingan …
Mana bisa aku mengalahkan dirinya? Aku yang memandangnya berdiri di puncak gunung, sedangkan aku hanya berada di lembah tanpa dasar. Aku mendongakkan kepala penuh kekaguman. Aku dan dia bagaikan si cantik dan si buruk rupa.

Hubungan Tanpa Cinta

Kita sering melihat orang yang pacaran, dimanapun, kapanpun. Namun, apakah pernah kita berpikir, mereka pacaran untuk apa? Biasanya, mereka menjawab, agar mereka dapat lebih saling mengenal, mengerti bagaimana sifat dan segala hal tentang pasangan mereka sebelum melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu pernikahan. Akan tetapi, alasan tersebut saat ini jarang berlaku lagi. Negara ini semakin lama mengalami pergeseran nilai yang cukup ekstrim. Saat ini, cinta sudah memakai logika.

Ada seorang istri yang menjadi ibu rumah tangga, sedang suaminya sering marah-marah karena sang istri tidak pandai mencari uang. Padahal, sebagai seorang ibu rumah tangga, pekerjaan yang harus diselesaikan tidaklah ringan. Ada pula seorang suami yang berselingkuh atau menikah lagi dengan wanita lain, karena dia merasa sudah mencukupi segala kebutuhan istri pertamanya.

Keagungan cinta sudah lama menghilang, dan berganti dengan kompromi. Misal, sepasang suami istri yang menikah tanpa dilandasi oleh cinta. Oleh karena masing-masing sudah memasuki usia yang cukup matang dan juga memiiki pekerjaan yang tetap, mereka memutuskan untuk menikah. Tanpa ada cinta. Mungkin, saat ini cinta sejati bagaikan mimpi di siang hari.

Mas Neo

Aku sungguh-sungguh tidak mengira apabila ada dunia lain yang tak kukenal. Dunia malam yang penuh dengan hiruk pikuk. Ketika banyak orang tertidur lelap setelah menghadapi satu hari yang melelahkan, ketika itu pula kehidupan malam dimulai. Minum minuman keras, free sex, tempat-tempat karaoke dengan pemandu karaokenya yang cantik, atau bahkan sudah melibatkan pula pada obat-obatan terlarang.

Dunia apa itu? Sungguh dunia yang tidak mampu kujangkau. Namun, ketika malam itu aku tahu bahwa Mas Neo, sesosok manusia yang kukagumi ternyata ikut minum-minum di suatu tempat karaoke di Pati, aku menjadi syok. Aku merasa tidak lagi mengenal dirinya. Pikiranku jadi blank seketika. Apa yang menyebabkan dia dapat terjerumus ke dalam ruang hitam dan hampa?

Ya, kata Mas Neo, minum-minum dapat membuatnya melayang dan melupakan masalah-masalah yang ada di kepalanya. Mungkin! Namun, hal itu menandakan bahwa Mas Neo ingin lari dari masalah yang sedang dihadapinya. Mas Neo tidak berani untuk menghadapi hidup. Hidup memang tidak semudah membalik tangan. Akan tetapi, hal itu bukan berarti membuat Mas Neo menjadi kehilangan jati dirinya. Pengaruh alkohol paling berapa jam? Setelah pengaruhnya hilang, Mas Neo akan tetap menghadapi masalah yang sama, yang belum juga diselesaikannya. Masih tertunda dan butuh untuk dicari solusinya.

Banyak dampak negatif yang didapatkan oleh seorang peminum. Jelas, alkohol merusak koordinasi tubuh, hilangnya keseimbangan tubuh. Kata siapa orang tidak bakalan mati karena terus menengguk minuman keras? Ditambah lagi, apabila dia belum sadar dari mabuknya, bisa saja dia membahayakan orang lain, emosinya menjadi mudah terpancing dan dapat menyebabkan mudahnya seseorang berkelahi. Dan, dia tidak akan ingat apa yang telah dilakukannya sewaktu mabuk.

Mas Neo, hidup seperti itukah yang engkau cari? Sampai detik ini, aku selalu ingin dan ingin percaya jika Mas adalah seorang lelaki yang hebat, baik, yang tidak pernah terlibat dengan kehidupan malam.
Alamat friendster Mas Neo, snow_neo27@xxx.xxx

Kisah Wanita Malang

Kemarin saya melihat berita, di Tangerang ada seorang wanita yang sekarat. Kemudian, dia ditampung di pos ronda oleh warga setempat, dengan perawatan medis sederhana dari seorang sukarelawan. Kata seorang warga, wanita tersebut sudah dibawa ke Puskesmas setempat, tetapi ditolak karena dia tidak mengantongi identitas sama sekali. Kabarnya, wanita tersebut merupakan korban dari pemerkosaan dan perampokan.

Ya, sungguh mengerikan suatu tempat yang sering disebut-sebut sebagai kota. Kota yang mampu memberikan rasa aman, nyaman atau justru ketakutan karena para penjahat yang setiap saat selalu mengintai. Kota memang penuh dengan kompleksitas hidup.

Apakah nyawa manusia di kawasan perkotaan tidak lebih dari seekor ayam atau setumpuk sampah? Tentunya, hal itu ditujukan untuk kaum yang disebut sebagai marginal, kaum yang terpinggirkan.

Saya merasa prihatin dengan berita tersebut. Bagaimana tidak? Apakah sepotong kartu identitas lebih berharga dari sebuah kehidupan? Bagaimana bisa Puskesmas menolak seorang pasien yang telah meregang nyawa menahan derita? Saya menjadi tidak habis pikir. Katanya, ada bantuan dana dari pemerintah untuk Puskesmas dan perbaikan kesehatan masyarakat secara umum. Namun, mana buktinya?

Tadi pagi, saya kembali mendengar berita tentang wanita itu. Dan, semuanya sudah terlambat. Wanita malang itu meninggal dunia pada pagi ini. Lalu, siapa yang patut disalahkan? Puskesmas, Kepolisian, dan Rumah Sakit pun baru tergerak hatinya ketika media mengendus kasus tersebut. Hati yang tergerak ataukah hanya sekedar ketakutan karena nama baik mereka akan tercoreng? Dalam berita tersebut, dikatakan bahwa ketika dibawa ke RSU Tangerang kondisinya sudah koma. Betapa menyesakkan!

Saya membayangkan jika saya berada dalam posisi wanita itu. “Saya” yang sebatang kara ini mengalami kejahatan fisik, seksual dan psikologis. Habis sudah! Lalu, untuk apa “saya” hidup di dunia ini? Pasti semangat “saya” sudah hilang terenggut tangan-tangan kejam. Untuk apa lagi hidup berkalang noda, menanggung malu seumur hidup? Untuk berobat ke Puskesmas saja ditolak, apalagi berobat ke rumah sakit?

February 24, 2009

Bincang-Bincang Tentang Virginitas

Berikut ini adalah cuplikan percakapan saya dengan seorang pria. Saya menganggapnya sebagai ‘mas’. Saya menghormatinya … . Dia orang yang baik dan tidak pernah neko-neko di mata saya. Akan tetapi, kesalahannya … mas X telah menodai keperawanan lima orang gadis. Bukan jumlah yang sedikit to? Apakah karena cakep, lantas dia boleh merusak kehidupan para gadis? Apakah karena cakep, dengan mudah para gadis rela menyerahkan mahkota mereka? Sebagai sesama wanita, tentu saja saya merasa sangat prihatin dengan kondisi Pati Bumi Mina Tani yang saya cintai serta Mas X yang saya kagumi. Mengapa kalian menjadi begini?

Mas X : Bagaimana coba ntar kalo istriku tahu kalo aku dah ga perjaka?
Saya : Kalo cowok kan ga kelihatan masih perjaka atau ga, mas. Jadi, lebih aman dunk.
Mas X : Kata sapa, dek? Emang cewek juga kelihatan pa?
Saya : Katanya gitu e.
Saya : Mas X kan cakep, jadi banyak yang suka.
Mas X : Ah, aku ga ganteng-ganteng amat ox.
Mas X : Katanya sapa, dek?
Saya : Ortu.
Mas X : Emange ortumu bilang kepiye?
Saya : Katanya cowok itu bisa ngrasain cewek itu masih perawan pa ga.
Mas X : Kalo emang bisa ngrasain masih virgin ato ga, berarti cowok itu juga udah ga perjaka dunk, paling mesti dah pernah ML.
Saya : Ni teori sih, ga tau prakteknya. Mungkin juga mas, gak tahu aku, buta soal yang gitu2.
Mas X : Sekarang orang bisa tahu berarti kan udah pernah ngalami kan, dek?
Saya : Mana aku tahu, mas?
Mas X : Dipikir secara logika ja, deh.
Saya : Lha, mas sendiri bisa mbedain cewek yang perawan ma ga perawan, ga?
Mas X : Untuk saat ini ya bisa, tapi dulu waktu pertama kali ML, ya angger mak blusuk dek, wong mau masukin kont** ke gaw** ja bingung.
Saya : Duh, aku ox jadi jantungan mbaca kata-katane mas, ya. Kenapa mas X jujur ma aku?
Mas X : Ox bisa deg-degan to? Iy dek, tapi jangan bilang-bilang orang lain y.
Saya : Ya (dan saya telah mengingkari janji itu, dengan memposting tulisan ini ke dalam blog saya, muuphin aku mas X).
Saya : Duh, soale aku ga tahu bahwa di dunia ini da yang begituan, bisa semudah itu ML.
Mas X : Orang merasa mudah melepas barang berharga, pasti orang tu bener2 sayang kan dek?
Saya : Hum, mas. Tapi kan sayang ga harus dibuktikan dengan nglakuin yang gitu2. Pandangan kita beda banget, y.
Mas X : Mungkin cewek tadi ga rela kalo harus kehilangan orang yang disayank, dek.
Saya : Bukane malah harga diri si cewek yang terinjak? Bahkan, dia bisa ja nangis2 kalo cowok e dah ga suka ma dia.
Mas X : Daripada kehilangan cowok yang disayangin, dek?
Saya : Emang habis nglakuin yang begituan (ML maksudte), si cewek yakin bisa menahan cowok itu biar ga pergi ninggalin ceweknya?
Mas X : Biasa kalo dah dapet itu, si cowok biasane nglunjak dek, minta inilah minta itulah.
Saya : Lha iya, yang rugi ntar kan ceweknya.
Mas X : Tapi, mau diapain lagi? Lha, dah terlanjur ox.
Saya : Iya.
Mas X : Nasi sudah menjadi bubur.
Saya : Iya.

Memang susah menyatukan dua pandangan yang berbeda antara saya dan Mas X. Setelah selesai chatting, saya baru menyadari bahwa perkataan saya seakan menggurui Mas X. Semoga mas X mau memaafkan segala kesalahan saya.

Melalui perbincangan tadi, saya hanya ingin membuka mata para gadis dimanapun kalian berada, terutama di Kabupaten Pati. Ternyata, sudah banyak cewek yang sudah ga perawan lagi di sini. Apakah kalian ga sayang dengan tubuh kalian sendiri?

Namun, itu hanyalah sepenggal pendapat dari saya. Yang jelas, menurut saya … keperawanan merupakan hal yang wajib dimiliki oleh wanita sebelum menikah. Virginitas is number one. Bagaimana dengan pendapat para cowok? Kirim comment ke saya tentang pandangan kalian.
Keperawanan itu penting ga bagi cewek?