Jumat, 14 Agustus 2009

Antara Aku Dia

Aku …
Langit hitam tanpa cahaya malam
yang
bisikkan aura penuh pekat
Tenggelam dalam
irama dekap kegelapan

Bunga tak dikenal, tak bernama
Selalu rasakan tatap yang berpaling
acuh
sadar, esok masih sama

Dia …
Langit berkilau keemasan tanpa gulita
yang
membisikkan “harapan tak pernah usai”
Tenggelam dalam pusaran angin
selembut awan
Bukan badai

Mawar merah, simbol dari cinta
Selalu rasakan tatap yang berpaling
kagum
Sadar, esok akan lebih bahagia

Aku dan dia …
Tawa dan tangis, tak bisa bersatu
Pujaan dan hinaan, jauh berbeda

Aku yang lemah
Temui nyata tak seindah impian
Dia yang berkuasa
Nyata dan mimpi menjadi satu

30 April 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar