Sayup-sayup terngiang kembali
dalam kata
“Maaf, aku tak mencintaimu”
Dan saat itu, aku …
Aku mencoba ‘tuk tersenyum
Tapi, yang ada
hanya titik-titik air
Tak mau berhenti
Luruh, jatuh membasahi bumi
Dulu,
Kau manja aku dalam kata
Kau semaikan benih cinta
pada jiwa
Yang semakin rapuh
Cintamu …
Ternyata hanya angan
yang kuperoleh
Ternyata, hanya impian
yang kuraih
Kau tinggalkanku
dalam kesendirian
sungguh menyakitkan
Hanya kebisuan
merajai hati dan hari
Sebuah pelangi harapan
atau
peri pelindung cinta,
tak pernah mewarnai hatiku
yang telah lama hitam
Pekat
“Maaf, aku tak mencintaimu”
Cukup !
Sudah cukup aku mendengarnya
Seandainya bisa,
ingin kumaki diriku
Biar semua dunia mengerti
bahwa …
Ingin juga kukutuk diri ini
yang lemah,
hanya bisa memandangnya
dan tersenyum penuh getir
menjawab
“Aku baik-baik saja”
12 Oktober 2005
Selasa, 28 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar