Selasa, 28 Juli 2009

Setia

Angin yang berhembus lembut
menyentuh jiwa,
di awal bulan Februari
Mengingatkanku selalu pada dirimu
Kau yang meninggalkanku
dulu
sendiri di kegelapan malam
yang pekat mencekam

Palsu …
Apakah semua janji yang kau ucapkan dulu
hanya kepalsuan belaka?
Walau kau tusukkan duri beracun
ke dalam tubuh ini
Aku tetap percaya …
dan ’kan terus percaya

Karena ‘ku hanya bisa berharap
berharap kau kembali di sisiku
Berlari menghampiri, dan
memelukku mesra
Aku ingin merasakan hangatnya dekapmuu,
menumpahkan segala sesak
yang telah menggumpal di dada,
karena rasa rindu tak tertahan

Namun, ‘ku ragu
mungkinkah ‘kan terwujud
Atau hanya ‘kan jadi impian semusim
yang takkan pernah nyata
Tapi, aku ‘kan selalu menunggumu
Setia menunggu
Sampai kau kembali
di sisiku …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar