Selasa, 28 Juli 2009

Musim Penuh Cinta

Aku meranggas menanti cintamu,
pada musim kemarau
yang menghanguslantakkan hidupku
juga hatiku
Menjadi retak, tiada berbentuk
Jiwaku yang telah mati … dan mati
Menatap kosong angin kering
yang berhembus kasar
Menantang teriknya mentari

Aku merindukan hangatnya cintamu,
pada musim penghujann
yang selalu terasa dingin membeku
Belaian rintik-rintij hujan
‘kan bersalin menjadi tangga bianglala
penuh bunga
Biar ‘ku dapat menapakinya
dan mendapat anugerah-nya
Untuk bisa meraih harapan setinggi awan
Harapan memilikimu
Menyanyikan lagu bahagia bersama,
selamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar