Kamis, 26 Juni 2008

Apakah Aku Mengenal Aku?

  • Sungguh, ibu macam apa yang tega membunuh anak kandungnya sendiri?

  • Aku bukan Tuhan, bukan pula malaikat. Aku hanyalah sebutir debu yang tidak mengerti kemana angin kan membawa terbang tubuhku.

  • Entah siapa yang menjadi kriminal? Pejabat korup atau kaum marjinal. Pak Okto pernah bilang bahwa ketika vila-vila mulai dibangun dan hutan-hutan mulai gundul, lagi-lagi yang menjadi korban banjir adalah kaum pinggiran yang tinggal di bantaran sungai. Lalu, pemerintah pun tersenyum. Pikir mereka, masyarakat miskin akan semakin berkurang … Sungguh, aku tidak mengerti dengan negara ini. Semua bagaikan fatamorgana bagiku! Fatamorgana …

  • Aku nggak mengenal aku. Di satu sisi aku merasa kasihan pada mereka. Tapi, di sisi lain, aku juga tidak percaya pada mereka. Aku takut bila mereka dekat-dekat dengan barangku. Aku merasa bingung! Kita seringkali merasa curiga. Padahal, belum tentu pula mereka berbuat kriminal. Dan, belum tentu pula orang yang berpakaian necis bukanlah orang yang hendak menipu kita. Kita tidak melihat dia sebagai individu, tetapi sebagai komunitas yang patut dihindari.

Mereka … kaum marjinal yang terpinggirkan


Aku yang bingung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar